Menikahi Pria Misterius

Tuan Xiao, Sang Putri Baru Saja Menelepon!



Tuan Xiao, Sang Putri Baru Saja Menelepon!

0"Saya akhir-akhir ini sedang sibuk bekerja dan mencari uang setiap hari, dan saya tidak memiliki begitu banyak waktu di sekolah. Hari ini, saya menjumpai Kak Mo untuk menanyakan masalah beasiswa. Saya juga baru tahu kalau Nona juga bersekolah di sini, jadi saya ingin datang langsung menemui Anda."     
0

Su Wanwan kemudian bertanya, "Kamu ambil jurusan apa?"     

"Saya mengambil jurusan keuangan dan perdagangan internasional. Setelah saya memiliki ijazah. saya akan bisa melamar pekerjaan. Keadaan keluarga saya lumayan sulit, orang tua saya tidak sehat, adik laki-laki saya masih harus belajar, dan uang kuliah saya terlalu mahal. Saya bekerja paruh waktu selama liburan musim panas agar bisa membayar uang kuliah tahun depan, tapi saya tidak menyangka hal itu terjadi."     

Kejadian itu membuat Su Yanyan sendiri yang memecatnya pada saat pesta pernikahan.     

Su Wanwan merasa hatinya agak resah.     

Lihatlah Bai Ruwei, dia berpakaian sangat sederhana, tanpa riasan atau bahkan pensil alis.     

Matanya tidak besar, tapi dia memiliki kelopak mata ganda yang jelas, mulutnya kecil seperti ceri dan kulitnya putih. Dia terlihat menyedihkan pada kesan pertama, tapi dia adalah wanita yang cantik.     

"Wanwan." Bai Ruwei mulai mengubah panggilannya kepada Su Wanwan, "Apa kamu bisa memberikan nomor yang bisa aku hubungi?"     

"Tentu saja." Su Wanwan memberikan nomor ponselnya.     

Saat ini semua orang sudah menggunakan smartphone, tapi siapa sangka Bai Ruwei masih menggunakan ponsel Nokia lama.     

Setelah mencatat nomor Su Wanwan, dia berkata sambil tersenyum, "Aku harus pergi bekerja ke supermarket siang ini, jadi aku tidak akan mengganggu waktu belajarmu lagi."     

"Ya."     

Terlihat jelas bahwa kondisi keluarga Bai Ruwei sangatlah buruk.     

Setelah Mo Weiyi menyelesaikan kelasnya, Su Wanwan menceritakan hal tadi kepadanya.     

"Jadi dia adalah pelayan itu." Mo Weiyi sangat terkejut, "Dia tidak memberitahuku."     

"Benarkah?"     

Su Wanwan ingat bahwa Mo Weiyi ada pada saat kejadian itu, tapi kenapa Bai Ruwei tidak menceritakan kejadian ini untuk mendapatkan simpati?     

"Kasihan sekali." Mo Weiyi menghela nafas, "Aku juga merasa bertanggung jawab untuk masalah ini. Dia dipukuli dengan sangat buruk dan dipecat. Tidak heran dia tidak bisa membayar uang sekolah."     

Setelah keluar dari kampus dan masuk ke mobil, Mo Weiyi menelepon Zhong Kai.     

"Tuan Putri, saya mengerti, jangan khawatir, saya akan mengurus masalah ini." Jawab Zhong Kai kepada bosnya.     

"Aku tidak menyuruhmu untuk memberikannya, aku hanya memberitahumu situasinya, kamu bisa menimbangnya sendiri. Kalau benar keluarganya memang dalam kondisi sulit, kamu bisa menambahkan namanya ke daftar beasiswa, bagaimanapun, setiap tahun kita mendanai begitu banyak orang, dan dia sama saja"     

"Baik, saya mengerti, Tuan putri."     

**     

Perusahaan Mo Shi.     

Setelah Zhong Kai menutup telepon, dia segera berdiri lalu merapikan dasi di depan cermin dan meninggalkan kantor sekretaris, kemudian mengetuk pintu kantor CEO.     

"Masuk."     

Zhong Kai merasa sangat gugup ketika mendengar suara rendah dan acuh tak acuh Tuan Xiao..     

Dia mengambil napas dalam-dalam lalu mendorong pintu sampai terbuka, "Tuan Xiao."     

"Apa laporan tindak lanjut kasus pengembangan di Kota Hai sudah selesai?" Tanya Xiao Yebai yang sedang duduk di belakang mejanya. Di balik kacamatanya itu, siluet tampannya terlihat tanpa ekspresi, dan kemeja hitamnya membuat sosoknya terlihat dingin dan serius.     

"Segera diselesaikan, saya akan mengirimkannya ke email Anda sebelum pulang kerja." Zhong Kai sangat ketakutan hingga mengeluarkan keringat dingin di punggungnya.     

Xiao Yebai mengangkat alisnya, "Kamu belum mengerjakannya? Ada masalah apa?"     

Zhong Kai buru-buru tersenyum, "Tuan Xiao, tuan putri baru saja menelpon saya."     

"Lalu?"     

"Tuan putri mengatakan kalau dia kenal seorang murid di kampusnya yang keluarganya mengalami kesulitan dan tidak mampu membayar uang kuliah, dia ingin anak itu dimasukkan dalam daftar siswa yang mendapat sponsori tahun ini." Kata Zhong Kai melanjutkan.     

Tangan Xiao Yebai berhenti di udara, lalu dia mengangkat alisnya.     

Dia menatap Zhong Kai dengan dingin.     

"Putri benar-benar gadis yang sangat baik." Zhong Kai memuji dengan ketakutan, "Terakhir kali, teman adik Anda mengalami kesulitan di rumah, kali ini adalah teman sekelasnya, ah… Tuan putri sangat suka membantu orang lain, dia benar-benar..."     

Zhong Kai tidak bisa melanjutkan ucapannya karena melihat tatapan muram dan dingin dari bos yang ada di hadapannya saat ini.     

Lalu…     

"Di jam kerja seperti ini, kamu menemuiku hanya untuk memuji putri?" Nada suara Xiao Yebai ringan, tapi mata itu, seperti bilah es yang tajam, membuat kaki Zhong Kai menjadi lemah sampai hampir berlutut.     

"Tuan Xiao, bukan itu maksud saya? Saya hanya ingin..."     

"Keluar dan kerjakan urusanmu sendiri."     

"Baik Tuan!" Zhong Kai berbalik dan menyelinap keluar tanpa melihat ke belakang.      

"Sial. Memuji istrinya sama sekali tidak berbuah hasil."     

Kemudian Zhong Kai meninggalkan ruangan itu dengan pintu tertutup, Xiao Yebai masih duduk di mejanya. Dia sedang melihat laporan di layar komputer dengan cermat, selain jarinya yang sesekali menekan mouse, seluruh tubuhnya terlihat tenang seperti patung yang indah.     

Sampai tiba-tiba telepon di atas meja berdering.     

Xiao Yebai melihat nama panggilan di layar telepon, pupil matanya yang hitam sedikit menyusut, kemudian dia mengulurkan tangan untuk menjawab telepon, "Ayah."     

"Apa yang akan kamu lakukan dengan keluarga Li?" Tanya Mo Yaoxiong.     

"Maaf, aku akan menanganinya sesegera mungkin."     

"Wanita itu telah mendatangi rumah Kakek Mo selama beberapa hari terakhir. Kakek sangat marah. Sekarang dia berteriak di muka pintu lagi. Aku telah menyuruh pengawal untuk membawa mereka pergi."     

"Aku tahu."     

"Orang kaya baru semacam ini bisa diselesaikan dengan uang, jadi lebih baik kita selesaikan sesegera mungkin."     

Bibir tipis Xiao Yebai sedikit berkedut, "Aku khawatir mereka terlalu menginginkan uang."     

Mo Yaoxiong selalu menggunakan uang untuk menyelesaikan masalah, jadi kenapa dia harus memberitahu Xiao Yebai lewat telepon lagi?     

Xiao Yebai hanya diam, kemudian Mo Yaoxiong mulai berkata, "Ayah semakin tua, dan kesehatannya sudah tidak baik lagi. Sejak kamu mengambil alih perusahaan, kamu juga tahu bahwa mantan bawahan ayah hampir tidak ada lagi. Pria tua seperti dia sudah tidak ingin berurusan dengan hal-hal seperti ini lagi. Singkatnya, kamu harus menanganinya sesegera mungkin, kalau tidak, hal ini akan menjadi masalah besar, dan itu juga akan mempengaruhi nama baik keluarga Mo."     

"Aku mengerti."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.