Menikahi Pria Misterius

Sebuah Kata Kotor Sama Dengan Satu Tamparan, Silahkan Tampar Diri Sendiri



Sebuah Kata Kotor Sama Dengan Satu Tamparan, Silahkan Tampar Diri Sendiri

0Melihat hal itu, Su Wanwan langsung berbicara, "Anak ini sederhana, saya tidak ingin mendengar seseorang berbicara buruk tentang orang tua Ziyang di masa depan. Orang tuanya tidak bisa datang karena mereka berada di luar negeri. Kami sebagai paman dan bibinya biasanya sibuk dan tidak punya banyak waktu untuk menemaninya. Karena Guru Zhou adalah seorang guru, tolong lebih memperhatikan dan membimbing anak-anak di masa depan, jangan sampai sebuah rumor melukai harga diri anak-anak."     
0

"Saya mengerti." Guru Zhou mengangguk beberapa kali.     

Chu Xiuhuang mengangkat alisnya, dia mengira kakak tertuanya telah menikahi gadis yang naif. Tidak disangka, gadis yang masih sangat muda ini memiliki perkataan yang cukup masuk akal dan cukup dewasa. "Sangat menarik."     

*     

*     

Setelah meninggalkan kantor guru, Tuan Wang terus meminta maaf pada Su Wanwan dan Chu Xiuhuang.     

Chu Xiuhuang hanya berjalan dengan memasukkan tangannya ke dalam saku celananya tanpa berbicara apapun.     

Ketika Su Wanwan sampai di depan sekolah dan sudah akan pergi, tiba-tiba terdengar suara dari Chu Xiuhuang, "Tuan Wang, berapa banyak kata-kata umpatan yang Anda pakai untuk memarahi Nona Su dan keponakan kecilku barusan, apa Anda ingat?"     

Tuan Wang tercengang mendengar pertanyaan itu, begitu pula dengan Su Wanwan.     

"Satu kata kotor sama dengan satu tamparan, dan Anda bisa menampar diri Anda sendiri." Chu Xiuhuang mengatakan itu dengan acuh tak acuh dan dingin seperti angin yang berhembus hari itu.     

Wajah gemuk Tuan Wang tiba-tiba memerah.     

"Kenapa? Tidak senang?"     

Chu Xiuhuang mengeluarkan sebatang rokok dan menyelipkan ke mulutnya, lalu dia memegang korek api dan mengarahkan ke rokok di mulutnya, kemudian tiba-tiba dia tersadar bahwa ada anak-anak dan wanita di sebelahnya, jadi dia mengurungkan niatnya dengan kesal, ekspresinya bahkan terlihat lebih seram.      

"Huo Jingshen adalah kakak laki-laki tertuaku. Dalam hal senioritas, aku harus memanggil Nona Su sebagai kakak ipar. Anda seharusnya senang bahwa aku kebetulan berada di sini hari ini. Jika kakak laki-laki tertuaku yang ada di sini, aku takut Anda tidak hanya mendapatkan tamparan di wajah."     

Baru pada saat itulah Tuan Wang menyadari betapa besar kesalahan yang telah dia buat.     

"Huo Jingshen?"     

"Pewaris keluarga Huo, orang terkaya di Kota Nan?"     

Meskipun Huo Jingshen tertutup dan tidak mencolok seperti Chu Xiuhuang, tapi dengan kekuatan dan status keluarga Huo, siapa yang berani menyinggungnya? Ketika Tuan Wang mendengar nama itu, dia menjadi sangat ketakutan...     

Akhirnya…..     

"Tampar, tampar, tampar, aku akan menampar diriku sendiri."     

Su Wanwan sangat terkejut, Tuan Wang mengangkat tangannya, "pakkk", pria itu pun mulai menampar wajahnya sendiri dengan keras.     

"Suaranya terlalu kecil." Kata Chu Xiuhuang dengan malas.     

Wajah gemuk Tuan Wang mulai terlihat pucat, dia mulai mengangkat tangannya lagi dan menampar dirinya sendiri.     

Kali ini suaranya terdengar jauh lebih keras dari sebelumnya.     

Kemudian, Tuan Wang membungkuk dan mulai meminta maaf, "Aku salah! Nona Su, aku salah!"     

"Lanjutkan." Kata Chu Xiuhuang sambil menyipitkan mata phoenixnya yang indah.     

Karena sekarang adalah jam pulang sekolah maka di pintu gerbang sekolah itu saat ini sudah banyak orang tua murid yang datang untuk menjemput anaknya, ketika melihat kejadian yang mengejutkan itu, mereka langsung mulai berkerumun.     

Tuan Wang masih menampar mulutnya sendiri dengan ditonton banyak orang.     

Selama Chu Xiuhuang tidak mengatakan berhenti, maka dia tidak berani berhenti menampar dirinya sendiri.     

Su Wanwan tidak bisa menghitung berapa banyak tamparan yang Tuan Wang lakukan pada mulutnya sendiri. Pipi pria itu mulai terlihat bengkak, sudut mulutnya robek dan darah segar mulai mengalir.     

Su Wanwan merasa bahwa pemandangan berdarah seperti itu sangat buruk untuk dilihat anak-anak.     

"Ehm, kamu terus awasi dia menampar dirinya sendiri, aku mau membawa pulang Ziyang." Kata Su Wanwan.     

Lalu Chu Xiuhuang akhirnya bertanya kepada Tuan Wang, "Belum pergi?"     

Pertanyaan ini sama saja dengan pengampunan bagi hukuman berat Tuan Wang, lalu dia mengangguk dan membungkuk, "Terima kasih, Tuan Chu, aku akan pergi dari sini."     

Su Wanwan terdiam. "Kenapa orang ini takut sekali dengan Chu Xiuhuang?"     

Setelah Tuan Wang pergi, Chu Xiuhuang memandang Fu Ziyang, "Adik, kakak akan mengajarimu sebuah trik, apa kamu ingin tahu?"     

Mata Su Wanwan berkedut.     

Bukankah dia baru saja mengatakan kalau Fu Ziyang adalah keponakannya?     

Kenapa sekarang berubah jadi kakak?     

Fu Ziyang menatapnya, "Apa?"     

Chu Xiuhuang tersenyum jahat, "Saat aku masih kecil, aku kurus dan lembut sepertimu, dan aku terlihat seperti gadis kecil yang cantik, jadi semua orang selalu menggertakku. Sampai suatu saat, kakak kelasku ingin berkencan denganku. Pada saat itu aku langsung mencubit telur teman-teman yang menggertakku..."     

Su Wanwan membuka matanya lebar-lebar.     

"A… Apa? Sebenarnya apa yang orang ini bicarakan?"     

Fu Ziyang tidak mengerti, matanya yang besar terlihat bingung, "Telur apa?"     

Chu Xiuhuang kembali tersenyum jahat, "Aku memegang dengan keras telur kecil di bagian bawahnya dan tidak kulepaskan. Kemudian, anak itu dikirim ke rumah sakit dan tidak masuk sekolah sampai beberapa hari, dia bahkan hampir cacat. Sejak saat itu, tidak ada satu orang pun di sekolah yang berani menggertakku lagi."     

Su Wanwan sudah menutupi telinga kecil Fu Ziyang, "Ziyang, jangan dengarkan dia!"     

Ya Tuhan, padahal Su Wanwan hanya mendengarkannya, tapi sekujur tubuhnya kini merasa merinding.     

"Ajaran macam apa ini?"     

"Chu Xiuhuang ini tidak boleh memiliki anak, kalau tidak, mungkin dia akan merusak pikiran anaknya!"     

Fu Ziyang bisa diibaratkan seperti kertas putih yang masih bersih, dan dia tidak boleh dipengaruhi oleh Chu Xiuhuang, jangan sampai orang tuanya mendapatkan Fu Ziyang liar dan rusak. Kalau itu terjadi, Su Wanwan tidak akan hidup dengan tenang seterusnya….     

"Aku punya janji dengan seorang gadis nanti malam, jadi aku pergi dulu ya." Chu Xiuhuang melihat ke arah jam, "Kakak akan segera datang, aku tidak akan menunggunya."     

Su Wanwan terkejut, tapi sebelum dia bisa bereaksi, Chu Xiuhuang sudah pergi dengan anggun.     

"Orang ini…"     

"Tidak heran Mo Weiyi marah setiap kali dia melihat Chu Xiuhuang."     

"Ziyang, kalau Paman Huo bertanya nanti, katakan saja kalau kamu tidak tidak berkelahi dan tidak tahu apa-apa."     

Fu Ziyang menyipitkan matanya, "Seperti itu?"     

Kebohongan kikuk seperti itu hanya bisa menipu anak-anak.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.