Menikahi Pria Misterius

Ko Adalah Anjing Yang Ganas



Ko Adalah Anjing Yang Ganas

0Qiao Zixin menundukkan kepalanya karena malu dan membuat Su Yunrong yakin apa yang dia curigai tadi.     
0

Su Yunrong sangat kesal sehingga dia merasa bahwa pendidikan bertahun-tahun yang sudah diberikan kepada anaknya ini sia-sia, hatinya terbakar oleh kemarahan dan dia sangat marah sehingga rasanya dia akan segera kehilangan akal sehatnya.     

Huo Jingshen memutuskan untuk pamit pulang, "Karena luka Nona Qiao sudah diatasi, dan sekarang juga sudah malam, jadi aku dan Su Wanwan pamit pulang dulu."      

Huo Jingshen adalah CEO Perusahaan Huo Yuan saat ini, badannya tinggi dan dia terlihat sempurna.     

Qiao Jianye sedikit merasa takut, dan setelah itu dia mengantar mereka berdua menuju lift sambil tersenyum, "Tuan Huo, Wanwan, kalian hati-hati di jalan ya, pelan-pelan saja menyetirnya."     

Su Wanwan mengangguk, menurutnya, pamannya ini adalah orang yang paling baik dari keluarga Bibinya. Pamannya sudah menjadi pegawai negeri di biro pajak selama bertahun-tahun, dan dia benar-benar orang yang baik.     

...…     

Setelah melakukan beberapa tindakan, dokter itu meninggalkan bangsal.     

Hanya ibu dan anak perempuan itu yang tersisa di bangsal.     

Karena sudah tidak ada orang lain, Su Yunrong akhirnya tidak tahan lagi, dia berjalan mendekat dan mengangkat tangannya, lalu menampar wajah Qiao Zixin.     

"Katakan padaku, luka apa yang ada di tubuhmu ini?"     

Qiao Zixin menatapnya dengan tatapan kosong, wajahnya memucat.     

*     

*     

Di sisi lain.     

Saat kembali ke mobil, kata-kata pertama yang Su Wanwan keluarkan adalah, "Pembohong!"     

Huo Jingshen menatapnya sambil menyipitkan mata, "Ada apa?"     

"Kamu bilang kalau Ko tidak menggigit orang, tapi kamu melihatnya sendiri kan kalau Ko menggigit sepupuku, Ko ini... hanyalah anjing yang ganas!"     

Huo Jingshen terdiam.     

Su Wanwan mengernyit beberapa kali mengingat cedera yang dialami Qiao Zixin, lalu ia memelototi suaminya dan mengutuk lagi, "Pembohong! Semua pria pembohong!"     

Huo Jingshen terdiam lagi.     

.....     

Di kandang anjing mewah Villa Royal Court, Ko menggigil dan berjongkok di tanah karena suatu kesalahan, tiba-tiba dia bergidik lagi.     

Lalu dia mengangkat kepalanya dan melihat bulan sabit di langit.     

Astaga, bulan itu seperti mau menggigit anjing!     

Setelah mengaum, Ko segera bangkit dan berbalik lalu masuk ke dalam kandangnya.     

*     

*     

Sudah lewat tengah malam saat akhirnya Huo Jingshen sampai ke vila.     

Fu Ziyang sudah mandi dan tidur, sementara Su Wanwan langsung duduk di depan meja teh begitu dia memasuki kamar, lalu menyiapkan beberapa buku bahan belajar, dan terlihat seperti murid yang baik.     

"Aku harus menyelesaikan 10 halaman buku kosakata malam ini! Jangan ganggu aku!"     

Huo Jingshen mengangkat alisnya, "Apa kamu perlu bantuan suamimu?"     

"Bagaimana caramu membantuku?" Su Wanwan tampak curiga.     

Huo Jingshen berjalan dengan kakinya yang panjang dan langsung mengambil buku dari tangan Su Wanwan.     

Detik berikutnya.     

Wajah pria itu tiba-tiba menjadi muram, "Buku siapa ini?"     

Su Wanwan hanya terdiam, kelopak matanya melonjak, dan dia buru-buru mengulurkan tangan untuk mengambil buku itu.     

Tapi Huo Jingshen segera mengambil buku yang mau direbut Su Wanwan, lalu dia mengangkat tangannya tinggi-tinggi untuk melihat buku itu.     

Huo Jingshen menyipitkan mata hitamnya, lalu membalik jarinya dan melihat tiga huruf besar di halaman depan.     

"Jiang Shuhao?"     

Mata hitam tajam itu langsung berubah menjadi pedang tajam yang siap menusuk, "Buku milik laki-laki?"     

Su Wanwan segera menjelaskan, "Ini buku yang dipinjamkan ketua kelas padaku. Dia sudah lulus tes Bahasa Inggris level empat dan enam, dan karena aku juga baru pindah ke Universitas itu jadi dia membantuku. Ini benar-benar bantuan murni antara teman sekelas."     

"Ketua kelas?" Huo Jingshen teringat tentang telepon beberapa hari yang lalu.     

"Anak laki-laki sialan itu."     

"Iya, dia hanya ketua kelasku, dan dia juga sudah tahu kalau aku sudah menikah."     

Kalimat terakhir ini akhirnya membuat wajah Huo Jingshen menjadi lebih tenang, lalu dia berkata, "Kedepannya kamu harus ingat, jangan pinjam barang apapun dari pria lain, dan perhatikan statusmu sebagai wanita yang sudah menikah."     

Sudut bibir Su Wanwan langsung berkedut saat mendengar perkataan Huo Jingshen.     

"Ingat?" Huo Jing berkata dengan nada serius.     

"Kenapa kamu sangat menyebalkan!" Su Wanwan mengambil kembali buku itu saat Huo Jingshen tidak memperhatikan, "Cerewet sekali sih, menyebalkan, lebih menyebalkan dari guru!"     

Baru saja Su Wanwan kembali duduk di sofa.     

"Pakkkkk", Huo Jingshen menggebrak meja teh dengan tangannya yang besar, "Apa kamu ingat semua yang aku katakan?"     

Su Wanwan buru-buru menyetujui, "Ingat, ingat, ingat!"     

"Beneran ingat?" Huo Jingshen mengangkat alisnya dan tiba-tiba berdiri.     

Su Wanwan membuka matanya.     

"Hah?"     

"Pria ini kenapa sih?"     

"Kenapa tiba-tiba seperti ini?"     

Kemudian, Huo Jingshen membungkuk dan meraih tubuh Su Wanwan dengan kedua tangannya, dan seluruh tubuh Su Wanwan langsung terangkat ke udara.     

*     

*     

Keesokan paginya.     

Kantin Universitas Nan.     

Su Wanwan menyuap nasi, menguap, mengunyah makanan, dan tidak bisa menahan diri untuk tidak menguap lagi.     

Dia sangat mengantuk, benar-benar mengantuk. Kelopak matanya terasa berat, rasanya matanya tidak bisa terbuka...     

"Wanwan, kamu kenapa terlihat sangat mengantuk?"     

Mo Weiyi menatap Su Wanwan dari seberang meja dengan sepasang mata kucing yang indah, wajah kecilnya penuh dengan pertanyaan dan rasa ingin tahu.     

Su Wanwan terbatuk dua kali, "Akhir-akhir ini aku sibuk belajar, dan tadi malam aku mengerjakan soal-soal sampai larut malam."     

Faktanya, tadi malam dia tidur kurang dari lima jam, dan dia datang ke kampus pagi-pagi untuk menghadiri empat kelas berturut-turut.     

Sekarang dia benar-benar tidak sabar untuk menemukan tempat tidur dan segera tidur…     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.