Menikahi Pria Misterius

Tuan Huo Menyuruh Anjingnya Menggigit Orang?



Tuan Huo Menyuruh Anjingnya Menggigit Orang?

0"Paman Huo."     
0

Di dalam mobil, tangan kecil Fu Ziyang menyentuh rambut Ko yang hitam, licin dan lembut. Lalu dia bertanya dengan wajah imut, "Bibi tidak pulang hari ini?"     

Kalau tidak, kenapa pamannya membawanya dan Ko pulang?     

Huo Jingshen ingin istrinya, tapi dia juga ingin anjingnya. Tiba-tiba mata hitamnya menyipit. Dia melihat seorang wanita berdiri di depan gerbang halamannya.     

Di bulan November ini langit sudah agak gelap pada pukul enam sore, suhu diluar hanya lima atau enam derajat.     

Tapi wanita itu mengenakan gaun merah tipis dengan kaki telanjang, dan dia tampak seperti wanita jahat.     

"Guk!" Ko menggonggong tegas saat melihat orang asing itu di pintu.     

Lalu Fu Ziyang bertanya, "Paman Huo, apa orang itu pencuri?"     

Huo Jingshen terdiam.     

Dia tidak tahu apakah wanita ini pencuri atau bukan?     

Tapi, memang selalu ada pencuri di mana-mana.     

Huo Jingshen mengemudikan mobil dan menyalakan lampu jauh.     

Qiao Zixin langsung berbalik.     

Cahaya yang menyilaukan membuatnya harus mengangkat tangannya untuk menutupi matanya, Qiao Zixin merasa sangat malu.     

Ketika mobil itu berhenti, Qiao Zixin segera melangkah maju dengan senyum anggun, "Tuan Huo."     

Jendela mobil diturunkan dan memperlihatkan sosok pria yang dewasa dan menawan di dalamnya.     

Wajah Huo Jingshen sempurna, sepertinya ukiran Tuhan pada wajahnya sangatlah menawan, membuat jantung Qiao Zixin berdetak kencang.     

"Nona Qiao?"     

"Tuan Huo, saya di sini untuk mencari Su Wanwan, kakek meminta saya untuk memberinya sertifikat real estate."     

Bibir tipis Huo Jingshen sedikit berkedut, "Berikan saja padaku."     

Qiao Zixin tertegun sejenak, dan berkata dengan tergesa-gesa, "Su Wanwan akan segera datang, saya akan memberikannya secara pribadi, kebetulan saya memiliki sesuatu untuk dikatakan padanya."     

Huo Jingshen mengangkat alisnya.     

"Istriku mau pulang ke rumah?"     

"Kenapa dia tidak memberitahu suaminya?"     

"Maaf merepotkan Nona Qiao." Kata Huo Jingshen.     

"Tidak masalah, tidak masalah." Qiao Zixin mengulurkan tangannya tanpa sadar, dia mau menarik pintu untuk masuk ke dalam mobil.     

Demi menunggu Huo Jingshen pulang, dia berkeliaran di sekitar sini selama lebih dari setengah jam dan hampir mati karena kedinginan!     

Dia juga meminjam gaun merah ini dari klub kecantikan dan menutupinya dengan selendang berjumbai yang tidak terlalu hangat demi terlihat cantik. Sekarang seluruh tubuhnya dingin seperti es.     

Tidak disangka, jendela mobil tiba-tiba dinaikan kembali, lalu mobil hitam itu langsung melaju ke dalam vila.     

Bahkan Huo Jingshen tidak melihat ke belakang!     

Angin malam di penghujung musim gugur bertiup dan Qiao Zixin menggigil kedinginan.     

"Sudahlah," Terpaksa Qiao Zixin berjalan sendiri masuk ke dalam.     

Vila itu sangat besar dan bahkan halamannya lebih besar. Ini adalah jalan berbatu yang panjang untuk berjalan dari gerbang halaman. Qiao Zixin memakai hak tinggi delapan atau sembilan sentimeter, dia sangat kesulitan berjalan.     

Akhirnya Qiao Zixin sampai juga di depan pintu vila, seluruh tubuhnya menggigil karena kedinginan.     

Qiao Zixin menutup tubuhnya dengan syal, lalu ia merapikan penampilannya untuk memastikan dirinya dalam kondisi sempurna. Lalu ia berjalan perlahan dengan kaki terangkat.     

Di ruang tamu.     

Huo Jingshen berdiri sambil membuka kancing kemejanya. Dia sudah melepas jaketnya, celana hitamnya terlihat kaku sampai tidak ada kerutan, bulu matanya turun, dia terlihat tampan dan anggun di bawah cahaya lampu ruangan, dia tampak luar biasa lembut dan anggun.     

Dia tinggi dan memiliki kaki panjang, punggungnya tegak dan jari-jarinya ramping serta otot lengan bawahnya terlihat kuat.     

Kancing kemeja bagian lehernya terbuka dan memperlihatkan tulang leher yang halus dan seksi.     

Qiao Zixin benar-benar sangat terpesona.     

Huo Jingshen mengelus lengan bajunya dan mengangkat kelopak matanya.     

Qiao Zixin masih menatap Huo Jingshen, masih terhipnotis dengan keindahannya.     

Lalu tiba-tiba terdengar suara Su Wawan, "Aku pulang."     

Qiao Zixin berbalik, "Wanwan, kamu sudah sampai."     

Su Wanwan segera mengganti sepatunya dan berjalan masuk, "Hei, di mana barangku?"     

"Oh." Qiao Zixin mengeluarkan sertifikat itu dan menyerahkannya pada Su Wanwan, "Kakek berpesan agar kamu menyimpan ini baik-baik, kuncinya ada di dalam."     

"Bagus sekali." Su Wanwan sangat senang.     

Sekarang dirinya punya property sendiri, jadi Su Wanwan berpikir, apa dia mau tinggal sendirian di sana atau menjual properti itu?     

Lebih baik dia menjualnya, jadi dia bisa menjadi wanita muda yang kaya!     

"Menyenangkan sekali!"     

Kedepannya Su Wanwan tidak perlu melihat wajah suaminya lagi…..     

"Sayang." Suara Huo Jingshen tiba-tiba terdengar.     

Su Wanwan terkejut, lalu Huo Jingshen berkata, "Ziyang ada di lantai atas dan sedang mencarimu."     

"Ziyang mencariku?"     

Meskipun Su Wanwan tidak tahu kenapa anak itu mencarinya, tapi Su Wanwan dengan cepat naik ke atas sambil membawa banyak barang di tangannya.     

Huo Jingshen mengambil korek api dan pergi ke balkon ketika Su Wanwan naik ke lantai atas.     

Di ruang tamu yang besar itu hanya tersisa Qiao Zixin seorang diri.     

Qiao Zixin berdiri sebentar, akhirnya dia tidak bisa tahan dan berjalan menuju balkon.     

Huo Jingshen berdiri di balkon sambil merokok dengan sebatang rokok di mulutnya dan ponsel di tangannya.     

Qiao Zixin mencium bau samar asap rokok yang mengepul di atasnya, selain itu, ada juga bau pria dewasa yang kuat.     

Sangat maskulin, sangat cerah, penuh dengan hormon pria yang kuat.     

Ketika jari-jari Huo Jingshen yang ramping dan kurus melepas puntung rokok, matanya yang hitam sedikit menyipit, dan cincin asap yang indah dihembuskan dari bibirnya yang tipis, Qiao Zixin langsung memikirkan sebuah kata, "Yuppie".     

Bunga cinta mulai tumbuh di hati Qiao Zixin, dan bunga itu terus tumbuh dan bertunas.     

Ketika suara wanita dan anak itu terdengar di telinganya, Qiao Zixin akhirnya tidak bisa menahannya, dan tiba-tiba berjalan ke depan.     

"Sekarang waktunya!"     

Dia ingin Su Wanwan melihat dia dan Huo Jingshen saling berpelukan di balkon rumahnya!     

"Tuan Huo."     

Ketika Huo Jingshen berbalik, Qiao Zixin terpeleset.     

Detik berikutnya.     

"Ah!"     

Qiao Zixin berteriak.     

Tiba-tiba ada rasa sakit terbakar yang tajam di telapak tangan kanannya, seolah-olah dia tersiram air panas.     

Dan pelukan hangat yang diharapkan tidak datang. Qiao Zixin menjatuhkan dirinya ke depan dan mendarat dengan keras ke lantai.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.