Menikahi Pria Misterius

Suamiku Xiaobai Yang Paling Tampan!



Suamiku Xiaobai Yang Paling Tampan!

0Su Wanwan belajar begitu giat, mengerjakan soal, menghafal kosa kata dan mencari materi... Dia terlalu asik dengan kesibukannya ini.     
0

Berbeda dengan Mo Weiyi, dia memegang beberapa majalah gosip hiburan dengan headphone di telinganya sambil mendengarkan lagu, dia membalik majalah dengan santai.     

Mereka berdua duduk bersama dalam harmoni yang tak bisa dijelaskan.     

Dan tiba-tiba meja mereka diketuk dua kali.     

Su Wanwan mengangkat kepalanya.     

Itu adalah Jiang Shuhao yang mengenakan jaket basket dan celana jins, dia tersenyum cerah dengan wajah yang putih, "Su Wanwan, ini adalah Buku Peningkat Memori Bahasa Inggris Level 4 yang baru saja aku temukan, kalau kamu menghafal semua kosa kata di sini, aku jamin kamu pasti akan lulus ujian Level 4."     

Lalu Jiang Shuhao menyerahkan buku itu pada Su Wanwan.     

Su Wanwan membuka buku itu dan melihat kalau buku itu sudah ditandai dengan bolpoin berwarna merah, biru dan hitam.     

Semua kosa kata ada di buku ini, jadi Su Wanwan tidak perlu terlalu khawatir.     

Su Wanwan agak sedikit ragu, "Ini punyamu?"     

"Iya." Jiang Shuhao tidak menutupinya, "Lagipula aku tidak membutuhkannya. Aku sudah lulus ujian untuk level 4 dan level 6, jadi kamu bisa menggunakannya."     

"Bukankah hal ini tidak begitu baik?" Tanya Su Wanwan.     

Meskipun dia ketua kelas, tentu saja itu adalah hal yang normal untuk membantu teman-teman yang kesusahan di kelas.     

Tapi Su Wanwan terlalu malas berurusan dengan wanita jalang seperti Lin Qiao.     

Kalau Su Wanwan menerima bantuan dari Jiang Shuhao, sudah pasti si jalang kecil Lin Qiao akan mencari masalah dengan Su Wanwan.     

Akhir-akhir ini yang Su Wanwan inginkan hanyalah belajar keras dan lulus ujian, dan dia tidak ingin membuang waktu yang berharga karena hal-hal sepele seperti bertengkar dengan Lin Qiao.     

"Kamu kan baru saja pindah dari luar negeri. Meskipun kamu sudah berada di luar negeri selama dua tahun dan kamu tidak memiliki masalah dengan kemampuan mendengarkan dalam bahasa Inggris tapi kamu masih perlu menghafal semua hal di buku ini." Kata Jiang Shuhao.     

Kemudian Jiang Shuhao berbalik dan pergi tanpa menunggu Su Wanwan meresponnya.     

"Wow!" Kali ini yang berbicara adalah Mo Weiyi, "Jiang Shuhao ini sepertinya sedang berusaha mendekatimu?"     

"Jangan bicara omong kosong!" Su Wanwan memelototi Mo Weiyi, "Dia tahu aku sudah menikah!"     

Mo Weiyi hanya mengenakan satu headset, dan terlihat seringai di wajahnya, "Sebenarnya, kalau kamu tidak membandingkannya dengan Tuan Huo, Jiang Shuhao ini juga termasuk pria yang tampan. Bagaimanapun, dia adalah seorang murid populer di kampus, badannya tinggi, kulitnya putih dan wajahnya juga tampan, matanya cukup besar dan sepertinya dia termasuk dalam sekretaris serikat mahasiswa, dia benar-benar seorang pemuda yang menjanjikan."     

"Haha, bagaimana kalau dibandingkan saja dengan Xiaobai mu?" Su Wanwan bertanya dengan sengaja.     

Lalu.     

"Tentu saja, Xiaobaiku adalah pria yang paling tampan! semua pria lainnya kalah dengan Xiaobai, dan aku tidak mau dengan mereka!"     

Su Wanwan terdiam.     

"Bisakah aku pergi muntah sebentar?"     

Dalam hal belajar Mo Weiyi tidak terlalu baik, tapi dia malah aktif bermain sosial media.     

Layar ponselnya baru saja menyala, dan Su Wawnan terlalu malas untuk mempedulikan Mo Weiyi, jadi dia mengambil ponsel dan melihatnya.     

Ternyata pesan dari Qiao Zixin.     

[Wanwan, kakek menyuruhku untuk memberikan beberapa barang padamu.]     

[Barang apa?]     

[Sertifikat Real Estate Sailuo Yuan. Kakek bilang Tuan Xing baru saja menyelesaikan prosedurnya.]     

Su Wanwan baru teringat.     

Beberapa bulan yang lalu, karena Xing Yuyun berselingkuh dari Su Yanyan dan mereka berceraai, Tuan Xing memukulnya di depan semua orang dan berjanji untuk memberikan kompensasi kepadanya sebuah properti.     

Su Wanwan pikir dia hanya asal bicara, tidak disangka dia benar-benar memberikan properti itu.     

Qiao Zixin mengirim pesan lain, [Baiklah, setelah pulang kerja, aku akan langsung pergi ke vilamu untuk memberikannya padamu.]     

Su Wanwan langsung menolak, [Kamu bisa membawanya ke kampusku, atau aku akan pergi ke perusahaanmu untuk mengambilnya.]     

[Bukannya akhir-akhir ini kamu sedang sibuk belajar? Aku saja yang mengantarkan sertifikat ini. Perusahaanku dekat dengan vilamu. Lebih efisien. Sampai jumpa di malam hari.]     

Su Wanwan mengerutkan keningnya.     

Jadi, malam ini dia harus kembali ke vila?     

Kenapa selalu ada hantu dan monster yang mengganggunya untuk belajar dengan giat?     

**     

Perusahaan Kreatif.     

Setelah Qiao Zixin selesai mengirim pesan, dia merasa sangat senang.     

Dia melihat akta real estate di tangannya.     

Rumah di Sailo Yuan dengan dua kamar tidur, dua kamar mandi dan satu ruang tamu, meskipun bukan rumah bertingkat, tapi harga rumah ini sudah melampaui beberapa juta yuan.     

"Demi sebuah wajah, Tuan Xing memberikan property pada Su Wanwan." Pikir Qiao Zixin dengan sinis.     

Awalnya, sertifikat real estate ini dibawa pulang oleh Su Yunrong tadi malam, dia bilang kalau barang ini akan diserahkan kepada Su Wanwan di kampus besok. Dan kebetulan sekali Qiao Zixin melihatnya, jadi dia memikirkan alasan untuk memintanya.     

Dia belum pernah ke Royal Court Villa, tapi yang terpenting adalah dia bisa bertemu Huo Jingshen.     

Malam ini, Qiao Zixin memanfaatkan waktu makan malam, jadi pasti nanti dia disuruh tinggal sebentar untuk makan malam.     

Dia sedang membayangkan makan malam dengan Huo Jingshen…     

Qiao Zixin sangat bersemangat sampai dia tidak bisa menahannya lagi, lalu ia segera berdiri, "Bingbing."     

"Ada apa?"     

"Ada keadaan darurat mendadak di rumah, bolehkah aku meminta cuti setengah hari?"     

"Boleh."     

**     

Setelah Qiao Zixin meninggalkan perusahaan, dia langsung pergi ke tempat kecantikan.     

Dia menata rambut, make up, membeli baju dan sepatu, dan lain-lain...     

Setelah memakan waktu beberapa jam, Qiao Zixin terlihat bercahaya, halus dan elegan.     

Pukul lima sore, dia datang ke Royal Court Villa.     

Qiao Zixin meminta supir untuk menuju ke distrik itu, lalu dia menelepon Su Wanwan, "Wanwan, aku sudah berada di sini, vila mu nomor berapa?"     

"Nomor 69, di vila harusnya ada orang."     

"Kamu?" Tanya Qiao Zixin.     

"Aku masih di jalan, terlalu macet, atau... kamu bisa menitipkan barang itu pada Bibi Han, kamu tidak perlu menungguku."     

"Baiklah."     

Bagaimana mungkin Qiao Zixin melewatkan kesempatan sekali seumur hidup ini?     

Setelah mobil itu berhenti di depan Villa nomor 69, Qiao Zixin turun dari mobil, dia sengaja berjalan pelan-pelan.     

Sampai dia melihat sekilas mobil hitam yang dikenalnya mendekat, Qiao Zixin berbalik dengan cepat dan membunyikan bel pintu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.