Menikahi Pria Misterius

Xiao Yebai Yang Kotor



Xiao Yebai Yang Kotor

0Lalu…     
0

"Aku pergi keluar dulu, kamu makan siang sendiri ya."     

"Oke." Mo Weiyi cemberut, dia merasa agak tidak senang, "Ada masalah apa? Hari ini kan akhir pekan, kenapa kamu sibuk sekali?"     

Xiao Yebai mengaitkan bibirnya yang tipis, wajahnya yang tampan dan bersih tampak jauh lebih lembut.     

"Tanganmu sudah hampir sembuh, kamu bisa kembali ke kampus minggu depan untuk melanjutkan kuliahmu." Kata Xiao Yebai.     

Setelah itu Xiao Yebai mengambil kunci mobil di atas meja teh.     

"Apa kamu mau pergi sekarang?" Mo Weiyi segera bertanya.     

"Iya."     

Lalu Mo Weiyi mengulurkan tangannya dan memiringkan wajahnya hingga rambut ikalnya menutupi bahunya.     

Dia tidak perlu berbicara, tapi maksudnya sudah jelas     

Xiao Yebai menatapnya sebentar lalu mendekat, kemudian membungkuk dan memeluknya.     

Mo Weiyi menutup matanya mencium nafas suaminya yang familiar     

Mereka seperti pasangan kekasih pada umumnya, manis dan lembut.     

Setelah selesai, Xiao Yebai berkata, "Kalau kamu lelah, tidur lagi saja."     

"Kamu tahu juga aku lelah?" Mo Weiyi merasa badannya masih sakit, "Pinggangku sangat sakit, sofa ini membuatku sangat tidak nyaman."     

"Maaf." Xiao Yebai berkata dengan ringan, "Setelah aku pulang, aku akan meminta seseorang mengganti sofa yang lebih besar."     

Mo Weiyi terdiam.     

Wajahnya memerah.     

Bagaimana Xiaobai mengucapkan kata-kata seperti itu tanpa ekspresi di wajahnya?     

Membosankan!     

**     

Satu jam kemudian, Xiao Yebai pergi ke rumah sakit umum di Jalan Fuyang.     

Di tempat parkir, sebuah mobil berwarna hitam tampaknya sudah menunggu lama.     

Di sebelah mobil ada seorang pria yang terlihat bersih dan tampan, dia mengenakan pakaian kasual dan temperamennya sedikit kejam.     

Dia memegang rokok yang tidak menyala di bibirnya yang tipis, jari-jarinya yang ramping masih memutar korek api. Dia menunjuk ke arah mobil itu dengan alisnya ketika melihat Xiao Yebai, "Dia sudah datang."     

"Ayo pergi." Xiao Yebai hanya mengucapkan dua kata itu dan pergi dengan kakinya yang panjang.     

"Brengsek." Pria itu tidak punya pilihan selain berbalik dan membuka pintu mobil, "Keluar."     

Di kursi belakang Xiao Zhiwei menarik kembali pandangannya dan buru-buru turun dari mobil.     

Xiao Zhiwei tidak bisa menahan diri untuk tidak mengangkat kakinya dan berlari ketika melihat sosok tinggi yang sudah lama tidak ia lihat, "Kakak, kakak ..."     

Xiao Yebai tetap berjalan.     

Xiao Zhiwei buru-buru mengejarnya, kegembiraan menghilangkan semua keraguan dan ketakutannya, dan hanya kegilaan yang tersisa di matanya saat ini.     

"Kak, apa kamu yang meminta pria itu untuk membawaku ke sini?"     

Xiao Zihwei membicarakan pria aneh di dekatnya yang kemarin tiba-tiba datang ke rumah Xiao di Kota Tong dan langsung membawanya.     

Meskipun pria itu tidak bertindak kasar padanya, tapi Xiao Zhiwei tetap ketakutan, tidak peduli bagaimana dia membuat masalah atau bertanya, orang ini tidak mengatakan apa-apa.     

Tidak disangka, ternyata pria itu adalah teman Xiao Yebai…..     

"Kak? Kenapa kamu mencariku?"     

Xiao Yebai langsung masuk ke dalam lift.     

Setelah Xiao Zhiwei masuk, pemuda itu dengan cepat mengikuti mereka, lalu ia menekan tombol lantai 22.     

Xiao Zhiwei agak gelisah.     

Lift perlahan naik dan kemudian mereka masuk ke dalam bangsal. Selama berjalan, Xiao Yebai tidak mengatakan apapun.     

Di depan bangsal itu sudah ada dua polisi yang menjaganya.     

Xiao Zhiwei tiba-tiba menjadi panik, "Kakak, untuk apa kamu membawaku ke sini?"     

Pria muda itu membuka pintu bangsal, "Masuk."     

Xiao Zhiwei hanya berdiri dan tidak bergerak sampai suara Xiao Yebai terdengar, "Masuk." kemudian baru Xiao Zhiwei masuk.     

Xiao Zhiwei tidak punya pilihan selain masuk.     

Di dalam dia melihat seseorang terbaring di ranjang rumah sakit, seluruh tubuhnya ditutupi dengan kain kasa dan wajahnya juga berlumuran darah, kain kasa itu masih mengeluarkan darah.     

Wajah Xiao Zhiwei langsung menjadi pucat karena ketakutan, bahkan suaranya saat ini bergetar, "Kakak, ini... Siapa orang ini?"     

Xiao Yebai menatapnya dengan sepasang mata di balik lensa yang terlihat gelap, dalam dan tajam.     

"Ada kartu data di samping tempat tidur," Kata Xiao Yebai.     

Xiao Zhiwei hanya bisa berjalan dengan gemetar.     

Ketika Xiao Zhiwei melihat dua kata di kolom nama, wajahnya tiba-tiba berubah, seluruh tubuhnya tegang dan dia hampir tidak bisa mempercayai matanya.     

"Sekarang kamu mengenalnya kan?" Xiao Yebai bertanya dengan nada yang terdengar acuh tak acuh.     

Xiao Zhiwei tiba-tiba berbalik, "Apa yang terjadi padanya?"     

Xiao Yebai menatapnya dengan tenang, "Beberapa hari yang lalu, dia mengikuti Mo Weiyi dan mencoba memperkosanya. Di daftar kontak teleponnya ada namamu."     

"Apakah Nona Mo baik-baik saja?" Wajah Xiao Zhiwei terlihat panik dan tidak seperti sedang berpura-pura. Dia benar-benar sangat panik.     

Sejak kembali ke Kota Tong, dia belum menghubungi Song Quan sama sekali.     

Xiao Zhiwei juga tidak mengetahui kejadian yang dialami Mo Weiyi karena keluarga Mo sengaja menyembunyikannya, jadi berita itu tidak tersebar, bahkan Xiao Zhiwei tidak mengetahui berita ini di Kota Tong.     

"Zhiwei." Suara dingin Xiao Yebai terdengar berat, "Sudah kubilang, jangan cari masalah dengan Mo Weiyi."     

"Kakak, apa maksudmu?" Wajah Xiao Zhiwei pucat dan nadanya terdengar marah, "Aku sama sekali tidak berada di Kota Nan akhir-akhir ini, dan aku bahkan tidak tahu tentang masalah ini, kamu tidak bisa menuduhku seperti ini hanya karena aku mengenal Song Quan. Memang benar, aku mengenalnya, dan aku tahu dia bajiangan! Mesum! Mungkin dia tidak sengaja melihat Nona Mo dan berpikir kalau dia cantik, jadi apa hubungannya denganku?"     

Xiao Yebai berdiri tegak, setelah mendengar kata-kata itu wajahnya masih tidak menunjukkan ekspresi.     

Sebaliknya, pria muda di sampingnya mulai berbicara, "Nona Xiao, polisi juga berhak mencurigai bahwa Anda terkait langsung dengan masalah ini."     

"Apa maksudmu?" Mata Xiao Zhiwei melebar.     

"Karena kamu bilang kalau kamu dan Song Quan saling mengenal." Pria muda itu sedikit tersenyum, "Nona Xiao, tolong, ikut saya ke kantor polisi."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.