Menikahi Pria Misterius

Rong An Terluka



Rong An Terluka

0"Weiyi." Suara Mo Yaoxiong tiba-tiba terdengar, dia baru saja kembali dari luar, wajahnya muram, "Aku memintamu untuk belajar dengan giat, tapi malah terjadi hal semacam ini, apa kamu tahu bahwa orang itu dihajar habis-habisan? Dia sekarang lumpuh! Dan dia belum terbangun dari komanya!"     
0

Mata Mo Weiyi memerah, "Kalau ayah tidak menyuruhku belajar dengan giat, dan pergi ke kampus setiap hari, hal ini pasti tidak akan terjadi."     

"Kam ..." Mo Yaoxiong tidak sanggup berkata-kata.     

Kakek Mo memandang putranya dengan dingin, "Kamu juga bertanggung jawab atas masalah ini. Apa tanggung jawabmu? Putrimu terluka dan hampir diperkosa. Dia adalah korban terbesar!"     

Mo Yaoxiong mengerutkan kening dan menatap Xiao Yebai, "Yebai, apa kamu yang menyuruh Rong An untuk menghajarnya?"     

Xiao Yebai menjawab, "Aku yang menghajarnya."     

Mo Yaoxiong terkejut, "Apa yang kamu katakan?"     

"Aku yang menghajarnya." Xiao Yebai mengulangi dengan nada datar.     

"Tidak, aku yang meminta Rong An untuk menghajarnya!" Mo Weiyi segera menyela. Mo Weiyi sangat takut kalau Xiao Yebai akan terlibat dalam masalah ini. Lalu Mo Weiyi berkata lagi, "Kakek, Ayah, Rong An benar-benar menjagaku, kalau kalian ingin memberi hukuman, hukum saja aku."     

Kakek Mo memandang Xiao Yebai dengan tatapan nanar dan ekspresi muram, "Bena, kamu yang menghajarnya?"     

"Benar." Xiao Yebai menatap Kakek Mo, suaranya datar seperti biasanya, "Saat aku melihat pria itu, aku tidak bisa menahan diri, jadi aku langsung menghajarnya."     

"Tidak, kakek, itu aku, itu aku..." Mo Weiyi cemas sekaligus khawatir, tidak disangka ...     

"Baiklah." Kakek Mo meletakkan cangkir teh di atas meja, "Shi Bo."     

Shi Bo buru-buru datang, "Kakek Mo."     

"Bawa Rong An kemari."     

"Baik."     

Mo Weiyi tercengang.     

Apa Kakek melepaskan hukuman Rong An?     

Rong An segera datang dan Mo Weiyi berbalik ketakutan saat dia melihat penampilan Rong An.     

Pengawal pribadinya itu mengenakan setelan hitam sederhana yang biasa ia pakai, tapi sekarang pakaiannya robek oleh cambuk dan pakaiannya terlihat seperti kain yang menggantung di tubuhnya. Rambut Rong An pendek. Sepintas, Mo Weiyi bisa melihat bahwa wajah Rong An, termasuk dahinya, penuh dengan bekas luka dan noda darah. Saat ia berjalan, ada noda darah di kakinya, darah itu terus menetes dari tangannya...     

"Kakek!" Air mata Mo Weiyi langsung terjatuh, "Kakek keterlaluan, kenapa kakek menghajarnya sampai seperti ini, Rong An menjagaku, kenapa kakek melakukan hal ini..."     

Kakek Mo memandang Xiao Yebai, "Perhatikan baik-baik dan ingatlah, lain kali, kalau cucuku mengalami kecelakaan lagi, nasibmu akan lebih buruk daripada Rong An."     

Setelah selesai berbicara, Kakek Mo berdiri dengan bantuan tongkatnya, lalu ia menghela nafas, "Sudah larut, bawa orang-orang ini turun dan bersiap untuk makan malam."     

Segera, seorang pelayan datang dan membersihkan seluruh ruangan.     

Tiba-tiba keadaannya kembali normal, seolah-olah tidak ada yang terjadi barusan.     

**     

Malam hari, ruang makan keluarga Mo.     

Makan malam hari ini adalah Chinese food. Meja makan panjang berwarna putih yang dilapisi serbet putih penuh dengan deretan masakan China yang memukau, membuat selera makan orang semakin meningkat.     

Mo Weiyi duduk di sana, tapi dia tidak nafsu makan sama sekali.     

"Yiyi, kenapa kamu tidak makan? Ini adalah Babi Dongpo yang dibuat khusus oleh Shi Bo untukmu malam ini. Apa kamu tidak menyukai masakan Jiangsu dan Zhejiang ini?" Kakek Mo bertanya dengan penuh perhatian.     

Mo Weiyi memutar matanya ke arah Kakek Mo, "Saat aku melihat daging babi, yang terlintas dalam pikiranku adalah kulit Rong An terkoyak."     

Wajah Pak Tua Mo membeku sesaat, dan segera dia berkata sambil tersenyum, "Kalau begitu makan ini, sutra kering rebus, yang ini rasanya lebih ringan."     

"Kalau kakek tidak menghajarnya, seluruh tubuhnya pasti bersih!"     

Kakek Mo terdiam lagi.     

"Weiyi." Mo Yaoxiong akhirnya memperingatkan anaknya, wajahnya terlihat tegas, "Kamu tidak boleh berbicara seperti ini pada kakek."     

Mo Weiyi langsung berdiri, "Aku tidak mau makan! Huh!"     

Semua orang langsung terdiam.     

Melihat Mo Weiyi melarikan diri dengan marah, Qu Yunyao juga meletakkan sumpitnya.     

"Yunyao, apa kamu sudah kenyang?" Tanya Xu Jing di sampingnya.     

Qu Yunyao sudah keluar dari rumah sakit, tapi tangan kanannya masih harus menggunakan gips, dan sekarang dia hanya bisa makan dengan sendok di tangan kirinya, benar-benar memalukan.     

Qu Yunyao menjawab, "Aku juga tidak nafsu makan."     

"Sepertinya akhir-akhir ini kamu tidak nafsu makan. Apa pekerjaanmu terlalu berat? Jangan memanjakan perutmu. Ayo, makan sepotong daging babi Dongpo."     

Namun sebelum ibunya selesai berbicara, Qu Yunyao tiba-tiba merasa mual, dan buru-buru menutup mulutnya sambil berdiri, "Maaf, aku mau pergi ke kamar mandi dulu."     

**     

Di dalam toilet Villa Keluarga Mo.     

Qu Yunyao muntah lalu ia berdiri dan berkumur.     

Setelah selesai, Qu Yunyao memakai krim tangan, mengambil parfum di samping dan menyemprotkan ke tubuhnya.     

Barang-barang mahal ini, hanya bisa ia pakai saat Qu Yunyao berada di kediaman keluarga Mo.     

Setelah selesai, Qu Yunyao membuka pintu kamar mandi, dan melihat Xu Jing berdiri di depannya.     

Qu Yunyao sangat ketakutan sehingga dia menutup dadanya "Bu, apa yang sedang ibu lakukan? Ibu membuatku sangat ketakutan.     

Xu Jing menatap matanya, "Yunyao, apa kamu hamil?"     

Qu Yunyao tertegun sejenak, wajahnya langsung pucat, dan dia segera menyangkal, "Bu, omong kosong apa yang ibu bicarakan, bagaimana aku bisa ..."     

"Akhir-akhir ini kamu tidak nafsu makan, dan kamu merasa mual ketika melihat Daging Dongpo barusan. Ini jelas merupakan reaksi pada saat awal kehamilan." Lalu Xu Jing melanjutkan, "Apa yang akan Xu Rui katakan? Kalau kamu hamil, harusnya kalian secepatnya menikah."     

"Itu tidak ada hubungannya dengan dia!" Qu Yunyao berseru.     

Xu Jing benar-benar tercengang, "Yunyao, apa maksudmu? Apa artinya kamu tidak ada hubungannya dengan dia? Bukankah Xu Rui pacarmu? Apa dia tidak mau bertanggung jawab?"     

"Bu." Qu Yunyao meyakinkannya, "Maksudku, aku tidak hamil, jadi itu tidak ada hubungannya dengan dia."     

"Benarkah?" Xu Jing masih tidak percaya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.