Menikahi Pria Misterius

Tamu Tidak Diundang



Tamu Tidak Diundang

0Kebencian baru ditambah kebencian lama, Su Wanwan berbicara dengan geram, dan akhirnya mengulurkan tangan dan mendorong Huo Jingshen, "Jika kamu menggertakku seperti ini lagi, aku akan menceraikanmu!"     
0

Begitu dia mendengar kata "perceraian", alis Huo Jingshen yang tadi terlihat hangat tiba-tiba turun, dan suaranya menjadi lebih dingin dan tegas, "Apa kamu harus bersikap seperti ini?"     

Su Wanwan mengerutkan bibirnya dan dia merasa dianiaya lagi, "Kamu menyakitiku lagi!"     

"Baiklah, baiklah." Huo Jingshen menyadari kalau dia benar-benar berhutang padanya, dia memeluknya dan mengelus kepala Su Wanwan dengan lembut, nada suaranya melembut lagi, "Kamu kan sudah dewasa, masa kamu tidak malu sedikit-dikit menangis?"     

Setelah mengatakan hal itu, Huo Jingshen mengangkat tangannya dan menghapus semua air mata dari sudut mata Su Wanwan.     

Betapa bersih dan indahnya.     

Su Wanwan melanjutkan berbicara, "Kalau kamu tidak ingin bercerai, kamu harus menghormati pendapatku. Kenapa hanya kamu yang bisa mengendalikanku, tapi aku tidak bisa mengendalikanmu? Pria dan wanita itu sama, suami dan istri juga setara. Kalau kamu melakukan ini lagi, aku akah..."     

"Baiklah." Huo Jingshen setuju, "Aku akan mendengarkan sayangku."     

"Pokoknya setuju dulu." Pikir Huo Jingshen.     

Su Wanwan membuka mulutnya karena terkejut, dia menatap Huo Jingshen dengan curiga.     

Su Wanwan tidak bisa terlalu percaya.     

Huo Jingshen menundukkan kepalanya lagi.     

"Tok, tok, tok."     

Huo Jingshen terdiam.     

Wajahnya muram.     

Lagi-lagi mereka kedatangan tamu.     

Su Wanwan dengan cepat mendorong suaminya menjauh.     

Huo Jingshen bangkit dan berkata, "Masuklah."     

Pintu didorong terbuka dan Nangong Ci masuk mengenakan jas putih sambil tersenyum, dan dia diikuti oleh Shi Huan.     

"Kakak pertama, bagaimana kabar kakak ipar? Kakak kedua meminta sekretaris untuk datang menjenguk." Dia menatap Su Wanwan dengan mata bunga persik yang lebar, "Mengapa kakak ipar menangis? Kakak, kamu keterlaluan, bisakah kamu menganggu orang lain saja? Kakak ipar ketakutan karena anjing sampai seperti ini, kamu harusnya menghiburnya dengan baik, dan kamu tidak boleh meninggalkan trauma padanya, jangan sampai dia takut saat melihatmu..."     

Kata-kata berikutnya dipaksa berhenti oleh tatapan dingin dari Huo Jingshen.     

"Tuan Huo, Nyonya Huo." Shi Huan meletakkan bunga, buah-buahan dan beberapa hadiah berupa tas berwarna merah muda di tangannya, "Ini adalah ide Tuan Muda Chu. Dia sedang sibuk akhir-akhir ini ..."     

"Sibuk dengan kencan buta, kami semua tahu itu." Nangong Ci menyela dengan canggung.     

Shi Huan mendorong bingkai kacamatanya dan ekspresi wajahnya tidak berubah, "Saya berharap Nyonya Huo segera sembuh."     

"Terima kasih." Su Wanwan menundukkan kepalanya, dia merasa sangat malu.     

Dia takut anjing, dan sekarang dia dirawat di rumah sakit karena anjing. Sekarang Su Wanwan sangat takut kalau seluruh dunia sudah tahu.     

Su Wanwan juga tidak tahu kenapa dia setakut ini….     

Shi Huan hanya duduk sebentar, lalu dia pergi dengan tergesa-gesa dengan alasan pekerjaan.     

"Kakak." Nangong Ci menggelengkan kepalanya dan memuji, "Menurutmu, kebaikan macam apa yang dilakukan kakak kedua? Dia bisa beruntung menemukan seorang sekretaris yang pekerja keras. Semua pekerjaan kotor diserahkan padanya. Supir, pengasuh dan juru masak... Di tengah malam, saat dia menelponnya bisa dijamin sekretarisnya akan tiba dalam waktu setengah jam. Saat tidak ada pendamping wanita, dia juga akan menjadi pendamping wanita paruh waktu untuknya. Urusan perusahaan semua dititipkan kepadanya. Kuncinya adalah melakukan pekerjaan dengan baik, tidak ada keluhan, itu saja, tiba-tiba aku ingin memiliki sekretaris…."     

"Kalau tidak ada urusan lagi, kamu bisa keluar." Huo Jingshen langsung menyela.     

Nangong Ci terdiam.     

**     

Setelah CT scan otak dan karena besok adalah akhir pekan, Su Wanwan bisa keluar dari rumah sakit dan pulang.     

Begitu mereka masuk ke dalam mobil, Su Wanwan langsung bertanya, "Apa Ko masih ada di rumah?"     

Huo Jingshen mengangkat alisnya, "Kenapa kamu begitu takut pada anjing?"     

Ini adalah pertama kalinya dia melihat seseorang setakut itu pada anjing, dan Su Wanwan hampir selalu menghindar saat dia melihat anjing.     

Kunci permasalahan ini ada di istrinya.     

Huo Jingshen sudah membesarkan Ko sejak lama. Membuangnya, bukanlah cara yang tepat.     

"Aku tidak ingin takut anjing, tapi aku pernah digigit anjing saat aku masih kecil, dan ada bekasnya, itu semua karena Qiao Zixin!" Su Wanwan sangat marah ketika dia berbicara tentang apa yang terjadi saat dia masih kecil. "Dia sengaja membiarkan anjing itu mengejarku, kemudian dia dimarahi oleh kakek. Setelah beberapa saat, tidak ada seorangpun di keluarga yang berani memelihara anjing lagi."     

"Qiao Zixin?"     

Huo Jingshen mengangguk.     

Mata hitamnya sedikit menyipit.     

...….     

Dalam perjalanan, tiba-tiba Nyonya Huo menelepon.     

Mungkin dia tahu tentang masalah Su Wanwan pingsan dan dirawat di rumah sakit, pasti dia akan menanyakan tentang hal itu.     

Huo Jingshen tidak bisa mengatakan alasan sebenarnya. Dia hanya mengatakan bahwa Su Wanwan takut pada anjing dan pada saat itu Huo Jingshen tidak memperhatikannya. Akibatnya, Huo Jingshen dimarahi oleh wanita tua itu.     

Akhirnya, Nyonya Huo berkata, "Kirim anjing itu ke kompleks, paham!"     

"Baiklah."     

Sesampainya di Royal Court Villa, Huo Jingshen berkata, "Aku akan mengirim Ko kembali ke kompleks, kamu beristirahat saja dulu, setelah aku kembali ke rumah, aku akan memasakkan makanan untukmu."     

"...Oke." Su Wanwan dengan patuh turun dari mobil.     

Saat dia duduk di ruang tamu, setelah beberapa saat akhirnya dia mendengar suara mesin mobil dinyalakan.     

Entah mengapa, saat Su Wanwan sedang melamun, dia selalu merasa seolah-olah dia mendengar gonggongan melengking dari anjing serigala itu...     

Su Wanwan langsung panik, lalu dengan cepat mengambil ponselnya.     

Lalu dia membuka WeChat Moment, dan yang pertama ia lihat adalah foto anjing.     

Dan ada dua anjing!     

Mo Weiyi: [Tolong bantu aku! Ada dua anak anjing di rumah, apa yang harus aku lakukan? Sangat mendesak.]     

Su Wanwan terdiam.     

"Apakah kamu idiot!"     

Su Wanwan menggertakan giginya dan mulailah mengetik.     

**     

Vila Teluk Lishui.     

Mo Weiyi melihat balasan dari WeChat moment dengan wajah yang pahit.     

Cukup bervariasi.     

[Kalau ada dua ekor anjing jantan yang akan melakukan hubungan intim, petugas pengeruk kotoran harus segera memisahkan rumah anjing tersebut.]     

[Keluarkan ponselmu dan rekam momen indah ini.]     

[Wow! Ini adalah cinta yang tidak bisa diterima oleh dunia!]     

[Biarkan mereka jatuh cinta dengan bebas! Kalau manusia tidak boleh melakukannya, masa hewan juga tidak boleh?]     

[Sterilkan, dan potong telurnya.]     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.