Menikahi Pria Misterius

Tidak Berguna Seluruhnya



Tidak Berguna Seluruhnya

0Hari ini Huo Jingshen mengantar Su Wanwan ke kampus.     
0

Saat Su Wanwan turun dari mobil dan baru berjalan beberapa langkah, tiba-tiba sebuah Audi hitam yang dikenalnya berhenti tepat di depannya.     

Pintu penumpang mobil itu terbuka dan yang pertama keluar adalah kaki dengan pergelangan yang kecil, putih dan ramping menggunakan hak tinggi berwarna merah, itu adalah Mo Weiyi, dia mengenakan gaun rajutan coklat serta selendang rumbai berwarna merah.     

Dia memakai kacamata hitam bundar berwarna coklat di pangkal hidung kecilnya, bibirnya dipolesi warna merah klasik terang, rambut keritingnya yang setebal rumput laut terurai di kedua sisi bahunya, dan ia memegang ransel berbentuk kelinci persik edisi terbatas ….     

Pandangan orang-orang disekitar tertuju pada Mo Weiyi. Lalu dia melepas kacamata hitamnya, melambaikan tangan kecilnya dan menyapa sambil tersenyum, "Wanwan sayang! Selamat pagi!"     

Su Wanwan terdiam.     

"Dia benar-benar layak menjadi putri kecil keluarga Mo. Dia sangatlah terkenal di kampus!" Pikir Su Wanwan.     

"Rong An, kamu masuk saja dulu, lalu bawa Bibi Zhou dan yang lainnya untuk menunggu di gerbang asrama."     

"Baiklah Putri."     

Audi hitam itu perlahan pergi dan Mo Weiyi berjalan ke arah Su Wanwan sambil tersenyum, "Wanwan sayang, kenapa ekspresimu seperti itu?"     

Su Wanwan tersenyum licik dan berkata, "Kamu benar-benar datang ke kampus?"     

"Benar, ayahku memintaku untuk belajar keras, mendapatkan ijazah dan pergi ke departemen hukum perusahaan untuk magang semester depan."     

"Kamu?" Su Wanwan tampak tidak percaya.     

"Iya, sebenarnya aku tidak mau." Mo Weiyi sadar diri, "Saat aku melihat ketentuan hukum, aku langsung tertidur. Sayang sekali, kalau dari awal aku tahu, pasti aku tidak akan memilih jurusan ini."     

"Lalu apa lagi yang bisa kamu pilih? Selain kecantikan, apa lagi yang bisa kamu lakukan?"     

Su Wanwan berani berbicara lancang karena ia masih kesal dengan hadiah yang diberikan oleh Mo Weiyi..     

Mo Weiyi tersenyum datar, "Ya, selain cantik, aku tidak berguna lagi."     

Su Wanwan memutar bola matanya.     

Kedua gadis itu mengobrol sambil berjalan masuk ke dalam kampus.     

Di seberang jalan, ada seorang pemuda berjaket denim memperhatikan mereka, dia mengambil puntung rokok dari mulutnya dan melemparkannya ke tanah lalu menginjaknya dan menghancurkan puntung rokok itu hingga berkeping-keping.     

*     

*     

Setelah upacara pengibaran bendera, Su Wanwan pergi ke gedung pengajaran untuk mengikuti kelas bahasa Inggris, sedangkan Mo Weiyi pergi ke asrama putri.     

Tiga teman asramanya yang berada di dalam kamar terlihat kebingungan melihat Mo Weiyi masuk ke dalam kamar asrama bersama dua pelayannya.     

Sejak kejadian terakhir, mereka menyadari betapa besar kesenjangan di antara mereka.     

Mereka hanyalah gadis-gadis dari keluarga biasa. Mereka hanya memiliki dua atau tiga ribu yuan untuk hidup dalam sebulan. Jika mereka ingin membeli lipstik, mereka harus berpikir dua kali.     

Sedangkan Mo Weiyi, dia dilahirkan di keluarga yang baik, wajahnya pun cantik. Mo Weiyi memiliki pengawal yang mengendarai mobil mewah untuk mengantar dan menjemputnya. Saat dia pindah ke asrama pun, dia membawa dua atau tiga pelayan untuk membantunya.     

Belum lagi kejadian terakhir kali tentang masalah anting-anting dengan harga lebih dari 200.000 yuan itu. Mo Weiyi bahkan tidak berkedip ketika menghancurkannya begitu saja. Bisa dibilang kalau Mo Weiyi adalah perempuan kaya yang plin plan.     

Sedangkan Li Feifei, sejak saat itu dia sangat membenci Mo Weiyi.     

Jika bukan karena Mo Weiyi, Li Feifei tidak akan kehilangan muka di depan teman-teman asramanya!     

Mo Weiyi memandang mereka dan tersenyum, lalu berkata dengan sopan, "Kalian sedang sarapan? Aku datang untuk mengemasi barang-barangku."     

Setelah berbicara, Mo Weiyi mulai memerintahkan para pelayan untuk melakukan sesuatu, "Bibi Zhou, lemari itu milikku. Bantu aku mengemasi semua barang yang ada di dalamnya."     

"Bibi Yang, kalau ada barang yang tidak berguna, atau sudah kadaluarsa, tolong buang semuanya."     

"Kasur dan spreinya tolong dilepas. Pakai yang baru."     

"Juga ini ...."     

Tiga teman sekamarnya hanya duduk dan memandang Mo Weiyi yang seperti putri kecil dalam drama idola.     

Kedua pelayan itu tunduk dan mengabdikan diri untuk bekerja dengan rajin.     

Hal ini hanya bisa dimiliki oleh Mo Weiyi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.