Menikahi Pria Misterius

Nasib Banyak Orang Telah Ditentukan Saat Mereka Terlahir Kembali



Nasib Banyak Orang Telah Ditentukan Saat Mereka Terlahir Kembali

0Hal ini hanya bisa dimiliki oleh Mo Weiyi.     
0

Setelah semuanya selesai, Mo Weiyi tersenyum pada teman-teman sekamarnya, "Baiklah, aku pindah dulu. Meskipun aku tidak bisa tinggal bersama kalian lagi, tapi kita masih bisa bertemu di kelas. Dan kalau ada waktu, mari kita makan bersama. Pilih saja tempatnya lalu hubungi aku. Aku pergi dulu. Sampai jumpa."     

Setelah Mo Weiyi selesai berbicara, dia memerintahkan para pelayannya untuk membawa tas besar dan tas kecilnya, lalu pergi dengan penuh semangat.     

Dua sekamar Mo Weiyi tidak ada yang berani berbicara sampai ...     

Dengan keras Li Feifei melemparkan sendok nasi ke tanah.     

"Feifei…."     

Li Feifei mencibir, "Kenapa! Apa ada yang menarik? Itu hanyalah reinkarnasi!"     

Dua teman lain tidak berani mengatakan apa-apa.     

"Reinkarnasi yang baik sudah cukup, oke?"     

"Lagi pula, hidup ini tidak adil, nasib banyak orang telah ditentukan saat mereka terlahir kembali."     

"Kalau kemampuanmu lebih rendah dari orang lain, maka kamu hanya bisa sekedar menerimanya." Kata Li Feifei dalam hati.     

*     

*     

Kamar asrama Mo Weiyi yang baru berada di sebelah kamar asrama Su Wanwan.     

Dia memakai jasa orang dalam agar bisa pindah ke asrama ini, dan itu bukanlah rahasia umum.     

Tapi malam ini mereka berdua tidak tinggal di asrama kampus.     

Kelas sore Su Wanwan selesai lebih awal, kemudian dia pulang untuk berlatih mengemudi.     

Huo Jingshen menemukan alasan untuk tidak membiarkan Su Wanwan mengemudi di malam hari.     

Sedangkan Mo Weiyi, ini adalah pertama kalinya dia menghadiri lima kelas dalam sehari setelah sekian lama tidak datang ke kampus, dan dia hanya merasa tubuhnya bolong.     

Setelah menelepon Rong An, Mo Weiyi pergi ke toko teh susu kampus untuk membeli matcha latte, lalu ia berjalan menuju gerbang kampus.     

Mo Weiyi terlihat cantik, berpakaian modis dan mengenakan perhiasan emas. Tak berselang lama dia menjadi pusat perhatian di jalan. Mo Weiyi terbiasa dengan penampilan seperti ini sejak kecil.     

Saat ini dia berdiri di gerbang kampus dan mengeluarkan ponselnya, lalu ia mengirim pesan WeChat kepada Rong An.     

[Masih lama?]     

[Di persimpangan.] Balas Rong An.     

Baru saja Mo Weiyi menaruh ponselnya, tiba-tiba…     

"Nona."     

Mo Weiyi mengangkat kepalanya dengan kesal. Dia melihat seorang pemuda berdiri di depannya, pemuda itu mengenakan jaket denim dan kacamata hitam, wajahnya tidak terlihat dengan jelas.     

Tapi setelah melihat pakaian dan jerawat di wajahnya, Mo Weiyi langsung mengernyit.     

"Ada apa?" Nada bicara Mo Weiyi juga terdengar kesal.     

"Nona, saya datang ke kampus untuk mencari seseorang, apakah Anda mengenal gadis ini?" Setelah mengatakan itu, orang itu mengeluarkan ponselnya dan menunjukkannya pada Mo Weiyi.     

Tanpa sadar Mo Weiyi langsung melihat ke bawah.     

Ternyata itu adalah foto dirinya dengan close-up yang diperbesar...     

"Kamu sudah gila ya?" Tanya Wajah Mo Weiyi dengan berteriak, bukan karena malu, tapi karena marah. Wajahnya pun jadi memerah.     

Foto yang ditunjukkan pemuda itu sangat menjijikan sampai membuatnya marah!     

Mo Weiyi sadar kalau dia sedang dilecehkan oleh pria di depannya.     

Tapi pria itu mengira kalau Mo Weiyi malu, jadi pria itu tersenyum dan menunjukkan giginya yang bergerigi, lalu berkata dengan suara berat, "Nona, ini selfieku, bagaimana ..."     

"Pergi!"     

Setelah selesai berbicara, Mo Weiyi berbalik.     

Tidak disangka, pria itu meraih tangan Mo Weiyi.     

Sentuhan aneh itu membuat Mo Weiyi hampir muntah.     

Mo Weiyi sangat ingin menarik tangannya, tapi kekuatannya tidak sebanding dengan kekuatan pria itu.     

Song Quan memegang tangan kecilnya Mo Weiyi, dan hatinya jadi gelisah. "Lembut, empuk, dan licin."     

"Wanita dari keluarga kaya ini berbeda, dia terawat dengan baik, kulit di tangannya sangat halus seperti krim…"     

Semakin Song Quan memikirkannya, dia semakin terpesona dan senyum di wajahnya menjadi semakin gila.     

Akhir-akhir ini dia memang berkeliaran di sekitar kampus dan beberapa kali dia menyelinap ke kampus bersama beberapa anak laki-laki, tapi dia jarang melihat Mo Weiyi.     

Terkadang Song Quan melihat Mo Weiyi, tapi sebelum dia bisa mengejar, gadis itu sudah dijemput oleh mobil Audi.     

Akhirnya, hari ini Song Quan mendapatkan kesempatan, bagaimana mungkin dia mau melepaskannya?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.