Menikahi Pria Misterius

Diikuti?



Diikuti?

0"Weiyi."     
0

Mo Weiyi menghentikan langkahnya di koridor.     

Li Feifei menyusul dan bertanya, "Weiyi, apakah kamu sudah menemukan tempat magang untuk semester depan?"     

Mo Weiyi menjawab, "Aku akan magang di perusahaan Mo Shi."     

"Benar juga." Li Feifei tersenyum malu-malu, "Keluargamu memiliki perusahaan, jadi kamu tidak perlu khawatir tentang tempat magang sama sekali."     

Mo Weiyi tersenyum dan tidak menanggapi.     

Li Feifei mulai berbicara lagi, "Berbeda denganku. Aku tidak tahu apakah aku bisa menemukan firma hukum yang baik. Aku dengar sangat sulit untuk masuk ke firma hukum, terutama dalam hal magang. Persyaratannya sangat tinggi."     

"Benarkah?"     

"Oh iya, waktu itu aku pernah mencari Guru Wang untuk membantuku memperkenalkanku, tapi dia mengatakan kalau persyaratan perusahaan temannya adalah murid harus masuk dalam sepuluh besar, kalau tidak mereka tidak akan mempertimbangkan sama sekali."     

"Oh." Mo Weiyi hanya menjawab dengan satu kata.     

Sejak insiden anting-anting itu, ini adalah pertama kalinya dalam waktu yang lama Li Feifei tertarik berbicara dengannya lagi.     

Saat keduanya sampai di kamar mandi, ternyata kamar mandi itu penuh dengan antrian.     

Karena hari ini adalah hari Jumat dan gedung ini termasuk dekat dengan beberapa gedung perkantoran, banyak tamu yang merupakan karyawan setempat memilih untuk bernyanyi dan bersantai di akhir pekan.     

Kamar mandi wanita ini hanya memiliki dua bilik, sedangkan antriannya sangat panjang.     

Li Feifei melihat Mo Weiyi dan berkata, "Lebih baik kita turun ke lantai bawah saja? Ada lebih banyak toilet di sana, lagipula antrian di sini terlalu panjang."     

Mo Weiyi mengangguk, "Baiklah."     

Keduanya berjalan di sepanjang koridor dan langsung menuruni tangga.     

Lantai bawah gedung itu penuh dengan kantor sewaan. Sebagian besar perusahaan tidak bekerja pada saat ini. Meskipun semua lampu menyala, tapi tidak ada seorang pun di sana.     

Mo Weiyi sedikit takut, jadi dia melihat ke arah teman sekelas di sampingnya, dia meremas ponselnya dengan erat dan berjalan ke kamar mandi wanita bersama Li Feifei.     

Di dalam kamar mandi itu terdapat banyak bilik di kedua sisi.     

Mo Weiyi berjalan ke salah satu bilik, setelah Mo Weiyi duduk, tiba-tiba dia mendengar ponsel Li Feifei berdering.     

"Weiyi, aku keluar dulu ya? Aku mau angkat telepon, nanti aku datang lagi."     

"Oke."     

Terdengar suara pintu dibuka dan ditutup dari luar bilik.     

Mo Weiyi selesai dengan cepat. Dia segera berdiri, berkemas, dan tiba-tiba dia mendengar pintu luar terbuka lagi.     

Mo Weiyi mengira itu adalah Li Feifei, tapi saat Mo Weiyi meletakkan tangannya di gagang pintu dan hendak keluar, tiba-tiba terdengar tawa aneh.     

Itu adalah suara tawa dari seorang pria!     

Pria itu menahan tenggorokannya sambil tertawa. Tawanya terdengar seperti orang depresi yang sedang bahagia.     

Suara tawa seperti ini yang tiba-tiba terdengar di kamar mandi yang sangat sunyi benar-benar membuat Mo Weiyi ketakutan.     

Awalnya dia kira itu hanyalah seorang pria yang tidak sengaja masuk ke kamar mandi wanita, tapi saat Mo Weiyi mau berbicara, tiba-tiba pria itu sudah berbicara duluan.     

"Nona Mo, ini aku."     

Mo Weiyi mengepalkan jarinya dengan keras.     

"Dia mengenalku?" Pikir Mo Weiyi mulai kebingungan.     

Suara ini samar-samar terdengar familiar…..     

Sebelum Mo Weiyi selesai berpikir.     

"Nona Mo, pacarmu menghajarku dengan sangat buruk hari itu. Bagaimana? Apakah dia tidak ada di sini hari ini? Dia tidak bisa menyelamatkanmu? Jadi aku di sini untuk mencarimu lagi."     

Mo Weiyi mendengarkan pria itu.     

Itu adalah pria mesum dan gila yang berada di gerbang kampus hari itu.     

"Tapi bagaimana bisa dia ada di sini?"     

"Apa dia mengikutiku ke sini?"     

Mo Weiyi segera mengambil ponselnya dan ingin menelepon Rong An.     

Sekarang hanya ada pria itu dan Mo Weiyi di kamar mandi. Karena takut didengar oleh pria itu, jadi Mo Weiyi tidak berani mengeluarkan suara. Mo Weiyi sengaja mengatur ponselnya ke mode hening. Setelah menekan nomor Rong An, dia menunggu dengan tenang sambil menunggu jawaban dari Rong An.     

Untungnya, ada banyak bilik di kamar mandi ini, jadi selama Mo Weiyi tidak berbicara, orang mesum itu tidak akan tahu di mana Mo Weiyi berada. Jadi dia akan aman sampai Rong An datang.     

Tidak disangka Rong An yang biasanya sangat cepat menjawab telepon, kali ini tidak mengangkat telepon Mo Weiyi sama sekali.     

Mo Weiyi sangat khawatir, dan saat itu Song Quan mulai bersuara lagi.     

"Sayangku, cepatlah keluar, aku tahu kamu ada di dalam sini, jangan khawatir, aku pasti akan mencintaimu dengan baik, dan aku pasti akan membuatmu merasa baik dan nyaman."     

"Sesat!"     

Mo Weiyi ketakutan setengah mati, dan dia tidak berani mengeluarkan suara sama sekali.     

Mengapa Mo Weiyi begitu sial sampai diikuti oleh orang mesum ini?     

"Kalau tau akan nada kejadian ini, aku tidak akan menyuruh Rong An pergi, omong-omong, bagaimana dengan Li Feifei?"     

"Apa kamu tidak mau keluar? Kamu mau aku mencari satu per satu? Aku sudah memikirkan potongan dagingmu selama beberapa bulan. Nanti kamu tidak akan merasa sakit, jadi jangan menangis."     

Mo Weiyi merasa mual saat mendengar ucapan pria itu. Dan saat ini dia merasa semakin ketakutan.     

Pada saat ini, terdengar suara pintu bilik yang ditarik terbuka dan dibanting lagi.     

Satu per satu.     

Song Quan masih mengatakan hal-hal yang lebih cabul sambil memeriksa setiap bilik.     

Suara pintu bilik kamar mandi yang dibanting dengan keras satu per satu di ruangan yang sunyi ini sangat menakutkan.     

Apalagi ditambah dengan kata-kata vulgar dan cabul dari pria itu.     

Langkah kaki itu semakin lama terdengar semakin mendekat ke pintu tempat Mo Weiyi berada.     

Mo Weiyi mulai mencoba menelepon lagi.     

Dia percaya selama telepon tersambung, Rong An pasti akan segera datang saat tahu Mo Weiyi sedang dalam bahaya.     

Dia adalah pengawal paling profesional.     

Tapi.     

Rong An tidak mengangkat teleponnya.     

Saat ini Mo Weiyi benar-benar hanya bisa berserah.     

Satu pintu lain terbanting terbuka, dan Song Quan tertawa licik, "Sayangku, kamu benar-benar membuatku mencari, tapi hanya ada satu baris yang tersisa, yang mana itu?"     

Mo Weiyi sangat ingin menangis.     

Mo Weiyi tidak pernah setakut ini sebelumnya, dia merasa seperti sedang menunggu Ling Chi datang.     

Rasa tersiksa dan menakutkan ini benar-benar tidak menyenangkan.     

Rong An, yang paling dekat dengannya, tidak menjawab telepon. Pada saat ini, dia hanya bisa berpegang pada harapan terakhirnya. Dengan jari yang hampir gemetar, dia menekan "Xiaobai Tercinta" di bawah log panggilan di ponselnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.