Menikahi Pria Misterius

Hadiah Misterius



Hadiah Misterius

0Di malam hari, Su Wanwan menerima WeChat dari Mo Weiyi.     
0

[Wanwan sayang, apa yang sedang kamu lakukan dengan Tuan Huo?]     

Mulut Su Wanwan berkedut.     

Su Wanwan sangat ingin berpura-pura tidak melihat pesan WeChat ini, tapi tidak disangka, Mo Weiwei segera mengirim pesan yang lain.     

[Tebak apa yang barusan aku dan Xiaobai lakukan?]     

Su Wanwan terdiam lagi.     

Bisakah dia berpura-pura tidak mengenal perempuan ini?     

"Apa lagi?"     

"Apa lagi yang mereka lakukan kalau sedang bersama?"     

Tiba-tiba Mo Weiyi menghubungi Su Wanwan dengan panggilan video.     

Su Wanwan segera menutup telepon.     

Lalu.     

Mo Weiyi mengirimkan pesan lagi.     

[Oh iya, tengah malam seperti ini aku tidak boleh mengganggumu dan Tuan Huo xx!]     

"Xx?"     

Su Wanwan merasa ingin melempar ponselnya setelah melihat kata-kata itu..     

Dan Su Wanwan pun melakukannya. Ponsel itu benar-benar dilempar ke sofa dan terpantul…     

"Kenapa kamu melempar ponselmu?" Tanya Huo Jingshen dengan suara yang berat.     

Kelopak mata Su Wanwan berkedut dan tanpa sadar dia berdiri, "Aku mau mandi."     

"Oke." Huo Jingshen tampak senang.     

Su Wanwan merasa semakin ketakutan dan gemetar melihat ekspresi Huo Jingshen yang seperti rubah.     

Su Wanwan masih ingat kapan terakhir kali dia berada di rumah tua itu, belum lagi terakhir kali saat…     

Apalagi keduanya belum bertemu selama beberapa hari.     

Su Wanwan segera pergi ke kamar mandi dan dengan cepat mengunci pintu karena takut kalau suaminya akan mengikuti.     

Benar saja, saat Su Wanwan akan membuka keran, dia mendengar gagang diputar beberapa kali.     

"Apa yang kamu lakukan?!" Su Wanwan mulai berteriak, "Jangan masuk!"     

Huo Jingshen terdiam. "Apa-apaan dengan nadanya itu?"     

Tapi….     

"Sudahlah."     

"Untuk apa harus membuang energi?" Pikir Huo Jingshen.     

Di saat itu juga ponsel milik Su Wanwan berdering, Huo Jingshen berjalan ke sofa untuk mengambil dan melihatnya, tapi pesan WeChat dari Mo Weiyi langsung terlihat di layar.     

[Apa kamu sudah memakai hadiah yang aku berikan padamu dan Tuan Huo?]     

"Hadiah?"     

"Tampaknya Nona Mo ini, meskipun bodoh, tapi dia masih memiliki kecerdasan emosional."     

*     

*     

Setelah mandi Su Wanwan baru sadar kalau dia melakukan kesalahan lagi.     

Dia baru ingat kalau dia tidak membawa baju tidurnya karena tadi buru-buru ke kamar mandi!     

Su Wanwan teringat hari ini ada seseorang yang diam-diam membelikannya begitu banyak piyama suspender tipis….     

Jangan sampai Huo Jingshen yang mengambilnya.     

Jadi, Su Wanwan membungkus dirinya dengan handuk besar lalu membuka pintu dan berjalan keluar.     

Setelah berjalan keluar, Su Wanwan melihat Huo Jingshen yang sedang duduk di sofa dengan tenang, lalu pria itu bertanya dengan nada yang serius, "Sayang, apa kamu menyiapkan hadiah misterius untukku?"     

"Hadiah misterius apa?" ​​Tanya Su Wanwan kebingungan.     

Huo Jingshen mengingatkan dengan ramah, "Nona Mo, di..."     

"Oh." Su Wanwan baru teringat.     

Dia tidak punya waktu untuk membuka hadiah yang dikirim Mo Wei minggu lalu.     

Su Wanwan berjalan ke lemari dan membuka laci bawah, lalu mengeluarkan sebuah kotak yang dibungkus dengan pola bunga berwarna gelap.     

Huo Jingshen menerimanya dengan senyuman dan merobek bungkus kado itu.     

Ketika dia membukanya, Su Wanwan terkejut dan wajahnya berubah menjadi muram.     

"Ahhhhhh!" Su Wanwan teriak dan langsung bergegas pergi.     

Tapi Huo Jingshen memegang tangannya dan menolak untuk melepaskannya, Su Wanwan buru-buru menggigit punggung tangan Huo Jingshen.     

Huo Jingshen mengerang kesakitan, "Lepaskan."     

Su Wanwan tetap tidak melepaskan gigitannya, dia terus menggigit seperti binatang kecil.     

Sampai bau darah menyebar di mulutnya...     

"Baiklah, baiklah." Kata Huo Jingshen lalu membuang barang itu, "Aku membuangnya."     

Saat itu Su Wanwan baru melepaskan gigitannya.     

Huo Jingshen melihat punggung tangannya yang sudah mengeluarkan darah, di sana terlihat dua baris bekas gigi kecil.     

"Gadis ini…."     

"Sayangku." Huo Jingshen mencubit pipi Su Wanwan, "Sepanjang hari kerjamu selalu menggigit orang, apa kamu ini seekor anjing?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.