Menikahi Pria Misterius

Istri Menjaga Ketat



Istri Menjaga Ketat

0Su Wanwan mengedipkan matanya lalu berbalik dan berlari ke sisi jalan.     
0

Tak lama kemudian sebuah Mobil Mulsanne hitam berhenti di depan Huo Jingshen.     

Huo Jingshen tersenyum sambil mengangguk kepada semua orang dan berkata, "Ya begitulah, istri saya memang seperti itu. Saya pergi dulu."     

Para manajer itu mengangguk dan membungkuk, "Direktur Huo, hati-hati di jalan."     

"Cepat pergi! Ini sudah akhir pekan." Para manajer itu hanya berani mengatakan ini dalam hati.     

Mereka juga sekarang sudah mengerti kenapa Direktur Huo setiap pagi selalu datang sebelum pukul 9 dengan suasana hati yang buruk. Sekarang masalahnya sudah beres.     

"Nyonya Huo ternyata masih seorang mahasiswa!"     

Kehidupan pernikahan yang tidak harmonis, bukankah mempengaruhi suasana hati?     

…...     

Di dalam mobil.     

Ponsel Su Wanwan tiba-tiba berdering ketika dia sedang mengenakan sabuk pengaman.     

Itu adalah panggilan dari Zhao Qian'er.     

Su Wanwan menjawab, "Qian'er, tiba-tiba aku ada urusan, jadi aku tidak bisa ikut..."     

"Apa kamu kerabat dari Direktur Huo?" Zhao Qian'er langsung memotongnya.     

"Hah?" Su Wanwan tercengang.     

Bukankah Zhao Qian'er tadi sudah melihatnya?     

"Aku melihatmu berbicara dengannya begitu aku keluar, dan sepertinya kalian cukup akrab."     

"Um..."     

Sebenarnya hubungan mereka memang dekat, lebih dekat dari yang Zhao Qian'er bayangkan.     

"Apa hubunganmu dengannya? Apa dia... pamanmu?"     

"Eh..."     

"Paman?"     

"Sial sekali nasibku jika memiliki paman yang kejam seperti Huo Jingshen."     

Su Wanwan tidak memiliki alasan lain untuk menyanggah perkataannya, dia terpaksa mengiyakan, "Iya."     

"Tidak heran kamu mengatakan dia sudah menikah dengan istri yang cantik."     

"Iya."     

"Lalu apakah wanita tadi adalah istrinya?"     

"Tentu saja bukan!" Su Wanwan segera menyangkal, "Istrinya sepuluh kali lebih cantik dari wanita itu… Tidak, dia seratus kali lebih cantik!"     

"Wow, dia lebih cantik dari wanita itu, itu artinya istrinya cantik sekali?"     

"Iya," kata Su Wanwan dengan bangga.     

Huo Jingshen menatap Su Wanwan yang duduk di sampingnya     

Huo Jingshen mengangkat dagunya, dia menggelengkan kepalanya dengan suasana hati yang gembira.     

Pria ini tersenyum sampai kedua matanya melengkung seperti bulan sabit. Bahkan mulutnya mulai menyeringai dan memperlihatkan deretan gigi putih kecil.     

Huo Jingshen merasa dirinya berubah aneh, lalu dia mengembalikan fokusnya untuk mengemudi.     

Setelah itu Su Wanwan menutup telepon dengan perasaan lega.     

Untungnya, Zhao Qian'er sangat polos, dia percaya dengan apa yang Su Wanwan katakan.     

Su Wanwan juga merasa dirinya tadi melakukan apapun tanpa pikir panjang, untungnya dia di sana tidak terlalu lama dan segera pergi. sehingga tidak banyak orang yang melihat mereka.     

Su Wanwan meletakkan teleponnya, dia melihat ke luar jendela dan segera berkata, "Berhenti!"     

"Apa yang mau kamu lakukan?" Tentu saja Huo Jingshen sambil terus mengemudi.     

Su Wanwan berkata, "Aku ingin kembali ke kampus!"     

"Sudah seminggu sejak kamu tinggal di asrama. Apa kamu belum puas?"     

Su Wanwan mendengus, "Kamu tadi bersamanya lagi."     

Huo Jingshen berkata, "Hari ini aku mengatur jadwal departemen manajemen penjualan untuk mengikuti pidato di sana, dan aku kebetulan bertemu dengannya."     

"Haha, apa benar kebetulan?" Su Wanwan tampak tidak percaya.     

"Kalau aku sudah menikah, Huo Jingshen ini tidak akan bercerai, apalagi selingkuh." Setelah berbicara, dia menatapnya dengan tajam, "Bahkan jika aku selingkuh, pria mana yang selingkuh secara terbuka di depan semua bawahannya di perusahaan? Berdiri bersama di muka umum? Apa kamu bodoh?"     

"Kamu yang bodoh! Seluruh keluargamu bodoh!" Su Wanwan segera membalas.     

Huo Jingshen tidak bisa menahan tawa, "Kamu benar-benar konyol!"     

Kemudian, wajahnyanya berubah serius lalu berkata dengan nada tegas, "Sudahlah, masalah ini cukup sampai di sini. Jangan berbuat ulah lagi, kalau tidak…"     

"Kalau tidak, apa?" Su Wanwan bertanya.     

"Pria ini selalu dengan nada memerintah dan tegas setiap kali berbicara denganku. Apa dia tidak bisa berbicara dengan lembut kepadaku?"     

Huo Jingshen menatapnya dan berkata, "Kalau tidak, aku akan berhenti sekarang, dan kemudian... kau sudah tahu, kan?"     

Su Wanwan terkejut dan malu, lalu dia berteriak, "Tidak tahu malu!"     

Pria ini selalu ingin mengambil keuntungan darinya setiap kali dirinya menolak perintahnya.     

"Sialan, sepertinya dulu aku buta, kenapa aku bersedia menikah dengan Huo Jingshen?"     

…...     

Dua puluh menit kemudian, Mobil Mulsanne yang mereka kendarai berhenti.     

Su Wanwan tercengang ketika melihat ke luar.     

Mereka berhenti di depan Bioskop Internasional terbesar di Kota Nan.     

Karena ini adalah akhir pekan, gedung bioskop itu sangat ramai dengan pengunjung, bahkan meski hari ini ada badai pasari, lantai pertama gedung Bioskop itu sudah penuh sesak.     

Huo Jingshen menggandeng tangan Su Wanwan ketika mereka keluar dari mobil. Mereka terlihat sama seperti pasangan lain yang datang untuk menonton film di bioskop ini, yang berbeda hanya gaya berpakaian mereka yang sangat kontras.     

Su Wanwan tidak tahan untuk bertanya, "Apa yang kamu lakukan?"     

"Menonton film."     

"Apa?"     

Huo Jingshen menatapnya, "Nenek berkata aku tidak pintar membujuk istriku untuk berbaikan denganku."     

"Jadi, apa ini caranya untuk membujukku?"     

"Karena itu, dia mengajakku ke Bioskop?"     

Su Wanwan terbatuk dua kali, "Lalu film apa yang akan kita tonton?"     

Huo Jingshen berkata, "Film horor."     

Cara ini merupakan salah satu dari 'Tiga Puluh Enam Strategi untuk Membujuk Istri Anda' yang dikumpulkan oleh Ji Jie.     

Dalam cara itu disebutkan, ketika muncul adegan horor ketika menonton, pada saat itu sang istri pasti berteriak ketakutan lalu bersembunyi di pelukan suaminya dan menggigil, meminta perlindungan dan kenyamanan dari suaminya.     

Meskipun Huo Jingshen merasa bahwa Su Wanwan tidak terlalu takut menonton film horor, tapi dia ingin cobanya.     

Lagi pula, trik lain seperti menulis surat pengakuan, berlutut model A, berlutut model B, berlutut model C, trik-trik ini terlihat bodoh baginya.     

Dan tidak bermartabat!     

Mereka menggunakan lift untuk naik ke lantai atas, kemudian Huo Jingshen pergi mengantri untuk membeli tiket.     

Su Wanwan menunggu dengan tenang.     

"Kenapa dia tidak membeli tiket online?"     

"Benar saja, Huo Jingshen adalah orang tua yang kuno." Pikir Su Wanwan dalam hati.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.