Menikahi Pria Misterius

Menonton Bioskop



Menonton Bioskop

0Su Wanwan duduk sambil bermain ponselnya.     
0

"Sayangku Wanwan!"     

Su Wanwan tertegun sejenak, lalu mengangkat kepalanya.     

Mo Weiyi sudah berdiri di hadapannya.     

Hanya saja kali ini dia sudah tidak menggunakan tongkat, dia mengenakan gaun panjang dan selendang rumbai berwarna terang dengan riasan wajah dan rambut keriting yang menggelembung.     

"Apa kamu menonton film dengan Direktur Huo? Wow, kebetulan sekali, Xiaobai dan aku juga menonton film. Ayo duduk bersama!" Mo Weiyi datang dan duduk di sampingnya, "Bukannya kamu tidak suka nonton film romantis?"     

"Hah?" Su Wanwan tercengang, "Film romantis?"     

"Bukankah kalian ke sini untuk menonton, "Halo, Zhihua"?     

Pada saat yang sama Huo Jingshen datang, dia melihat Mo Weiyi berdiri di sana, alisnya sedikit mengkerut.     

"Direktur Huo!" Mo Weiyi menyapa dengan gembira.     

Huo Jing mengangkat alisnya dalam-dalam, "Apa kakimu baik-baik saja?"     

"Kakinya cepat sekali sudah sembuh? Semoga nanti dia tidak menyeret istriku dan membuat masalah lagi." Kata Huo Jingshen dalam hati     

Mo Weiyi tidak tahu bahwa Huo Jingshen memiliki pemikiran seperti itu, dia segera menjawab sambil tersenyum, "Terima kasih Direktur Huo atas perhatian anda, saya baru saja melepas perban dua hari yang lalu, tapi saya tidak bisa berolahraga terlalu keras."     

Huo Jingshen mengangguk dan menatap Su Wanwan, "Ayo pergi."     

"Tunggu sebentar!" Mo Weiyi berteriak, "Apa kalian menonton "Halo, Zhihua"? Ayo pergi bersama."     

Huo Jingshen berkata dengan cepat, "Bukan."     

"Lucu sekali, sehari-hari dia sudah lengket dengan istriku, sekarang dia masih mau ikut kami. Jarang sekali aku punya kesempatan berduaan dengan istriku. Aku tidak akan membiarkan dia merusak rencana yang sudah kubuat."     

Siapa sangka...     

"Lalu tiket film apa yang kalian beli? Aku akan meminta Xiaobai untuk mengembalikan tiket yang sama, jadi kita bisa menonton bersama." Mo Weiyi bukan gadis yang peka, meskipun sudah melihat raut wajah Huo Jingshen yang masam.     

"Jangan repot-repot!" Kata Huo Jingshen.     

"Tidak masalah, tidak masalah." Setelah itu, Mo Weiyi segera mengeluarkan ponselnya dan memanggil, "Xiaobai, jangan menonton "Halo, Zhihua", ganti yang lain, tunggu sebentar ya."     

Dia meletakkan teleponnya, "Direktur Huo, film apa yang kalian akan tonton?"     

Huo Jingshen hanya diam, tidak menanggapinya.     

"Direktur Huo?"     

Su Wanwan tidak punya pilihan selain bertanya, "Apa yang kamu beli?"     

Huo Jingshen dengan enggan menunjukkan potongan tiketnya.     

"Mimpi Buruk di Asrama".     

Awalnya, Huo Jingshen merencanakan menonton film horor agar istrinya ketakutan dan tidak mau tinggal di asrama lagi.     

"Berapa nomor kursinya?" Mo Weiyi bertanya lagi.     

Huo Jingshen mengeluh dalam hati, "Kenapa dia bertanya banyak hal!"     

Huo Jingshen memilih tidak menanggapinya.     

"Direktur Huo?"     

Su Wanwan mengomel kepadanya, "Weiyi sedang bertanya padamu, jawablah."     

Huo Jingshen menatapnya dengan dingin. "Gadis bodoh ini!"     

Su Wanwan menatapnya dengan tatapan yang tidak bisa dijelaskan.     

Mo Weiyi berkata lewat telepon, "Judul filmnya "Mimpi buruk di Asrama". Xiaobai, beli dua tiket ya."     

Setelah menutup telepon, dia mulai khawatir lagi, "Apakah filmnya menakutkan? Aku tidak berani menonton film horor."     

Huo Jingshen mendengus dalam-dalam, "Kalau begitu kenapa kamu masih membelinya?"     

"Itu karena aku ingin duduk dan menonton bersama dengan Su Wanwan."     

Huo Jingshen bisa melihat dari suara Mo Weiyi yang lembut dan centil, dia adalah gadis yang manja. Pria biasa mungkin bisa memakluminya, tapi Huo Jingshen tidak bisa menerima sikapnya sama sekali. Wajahnya yang tampan berubah menjadi menakutkan dan berkata dengan tegas dan blak-blakan.     

Dia berkata, "Tapi aku tidak ingin duduk dan menonton denganmu."     

Mo Weiyi akhirnya menyadari bahwa suasana hati Huo Jingshen sedang tidak baik.     

Mo Weiyi mulai merayu, "Direktur Huo, jangan seperti ini, pertemuan kita ini kebetulan ini adalah kejadian yang langka..."     

"Sudah, sudah." Su Wanwan buru-buru meraih Huo Jingshen, "Bukankah kamu mau membeli popcorn dan Coca-cola?"     

"Buat apa kamu membeli makanan Junk Food? Kurangi makanan yang seperti itu." Huo Jingshen menceramahi Su Wanwan seperti anak kecil.     

Su Wanwan menjawab, "Kalau kita cuma duduk dan menonton, nanti pasti sangat membosankan."     

Menonton sambil makan dan minum, itu hal yang menyenangkan. Siapa tahu...     

"Tidak akan membosankan." Huo Jingshen merendahkan suaranya dan berkata dengan arti tertentu, "Ada banyak hal yang bisa dilakukan, sayang, kamu mau mencobanya denganku? Ya?"     

Huo Jingshen sengaja memilih posisi paling dalam di barisan terakhir agar bisa melakukan banyak hal dengan istrinya.     

"Dalam mimpimu!"     

"Kurang ajar!"     

Akhirnya, ketika Huo Jingshen dan Su Wanwan memasuki ruangan teater dan baru saja duduk, Mo Weiyi menarik suaminya mendekat, "Baguslah, tidak ada orang di sebelah kalian, jadi kami bisa duduk di sini."     

Su Wanwan senang, "Baiklah, baiklah."     

"Dua gadis bodoh!" Huo Jingshen menggerutu.     

…...     

Jadi, setelah film dimulai, Huo Jingshen terpaksa duduk di posisi paling pojok dekat dinding, Su Wanwan duduk di sampingnya, di sebelahnya lagi adalah Mo Weiyi, dan Xiao Yebai.     

Hampir semua orang yang menonton film ini adalah pasangan, dan kebanyakan dari mereka memiliki niat terselubung selain hanya menonton.     

Film mulai diputar, Huo Jingshen bersandar di kursi, meletakan tangannya di sandaran kursi, untuk menunggu istrinya berteriak ketakutan lalu memeluk dirinya.     

Siapa yang menyangka...     

Dibandingkan dengan teriakan dan jeritan dari seluruh orang di ruangan ini, istrinya yang paling tenang dan tidak bereaksi apapun.     

Sekitar sepuluh menit kemudian, ketika dia menoleh, dia melihat Su Wanwan duduk dengan posisi kepalanya miring dan matanya tertutup. Dia tidur!      

Huo Jingshen merasa dia memang tidak bisa mengharapkan Su Wanwan bisa bereaksi seperti gadis yang lain.     

Saat dia mengulurkan jari-jarinya, ingin mencubit hidung istrinya...     

"Ahhhhhhh!" Jeritan histeris datang dari samping.     

Suara teriakan mulai terdengar lagi dari sepasang kekasih "Aaaaaaaaaaaaaaaahh!"     

Para penonton dalam ruangan itu berteriak secara bergantian.     

Huo Jing menarik nafas dalam-dalam dan Su Wanwan segera bangun.     

"Menakutkan sekali, Xiaobai, aku takut..." Mo Weiyi sedang memeluk lengan Xiao Yebai, lalu menyembunyikan seluruh wajahnya dan membungkus kepalanya dengan selendang, seluruh tubuhnya bergetar.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.