Menikahi Pria Misterius

Sombong



Sombong

0"Jangan! Aku ada kelas besok pagi, aku harus kembali ke asrama..."     
0

"Besok pagi kamu tidak ada kelas."     

"Apa?" Su Wanwan terkejut untuk beberapa saat.     

Huo Jingshen berkata lagi, "Besok pagi kamu tidak ada kelas."     

Su Wanwan bertanya-tanya, "Bagaimana dia bisa tahu?"     

...     

Karena mereka terlalu banyak makan kura-kura, tiram, teripang dan daging kambing, Su Wanwan sangat kelelahan bahkan untuk belajar, keesokan harinya dia pasti bukan hanya terlambat untuk kembali ke asrama, dia juga pasti terlambat bangun untuk sarapan.     

Pada akhirnya, malam itu Su Wanwan digendong ke mobil oleh Huo Jingshen.     

Sepanjang perjalanan Su Wanwan sangat mengantuk.     

Setelah kembali ke rumah mereka, Huo Jingshen membawanya ke kamar tidur, dan Su Wanwan langsung tertidur begitu dia menyentuh bantal.     

Huo Jingshen mematikan lampu kamar, agar istrinya bisa tidur nyenyak.     

Karena semalam dia kurang tidur, Su Wanwan bangun ketika hari sudah sangat siang.     

Bahkan sebelum membuka matanya, dia merintih kesakitan     

"Aduh, sakit!"     

Tulang-tulang di tubuhnya terasa remuk.     

Su Wanwan mengerutkan alisnya dan tidak berani menggerakkan tubuhnya, setelah beberapa lama baru dia mengangkat tubuhnya untuk duduk.     

Kemudian dia melihat ada catatan di meja samping tempat tidur dengan tulisan yang besar yang berisi,     

[Hari ini suamimu harus ke kantor karena ada urusan penting. Kalau kamu lapar, mintalah pelayan untuk memasakkan sesuatu untukmu.]     

Su Wanwan mengambil catatan itu dan merobeknya.     

"Pria kurang ajar!"     

"Pria tak tahu malu!"     

…...     

Huo Jingshen sedang dalam suasana hati yang sangat baik hari ini.     

Saat rapat, departemen keuangan melaporkan titik desimal yang salah di PPT.     

Sedikit saja ada kesalahan pada laporan keuangan, bahkan jika kesalahan di satu koma desimal, dapat menyebabkan kerugian yang besar.     

Biasanya jika terjadi hal seperti ini, Direktur Huo akan marah seperti orang gila dan bahkan menghukum mereka. Siapa yang menyangka...     

"Saya tidak ingin melihat kesalahan seperti ini untuk kedua kalinya."     

"B-baik, terima kasih, Direktur Huo."     

"Direktur Huo tidak marah?"     

"Tampaknya Direktur Huo sedang dalam suasana hati yang baik hari ini."     

Manajer keuangan itu sangat lega karena dia merasa selamat, tapi dia masih merasa ketakutan.     

Setelah selesai rapat, Huo Jingshen kembali ke kantornya sambil melihat jam. Kemudian dia mengirimkan pesan WeChat kepada istrinya.     

[Sayang, apa kamu sudah sampai di kampus?]     

Su Wanwan menjawab dalam hitungan detik: [Aku minggu ini menginap di asrama.]      

"Lagi-lagi dia berulah!"     

Su Wanwan mengirimkan pesan lagi: [Walaupun Dekan memanggilku, aku tidak akan mau ke kantornya.]      

Dia mengerutkan kening, menundukkan kepalanya dan mulai mengetik.     

Namun di tengah mengetik, pikirannya berubah, lalu dia menghapus semua pesan yang sudah dia ketik.     

"Gadis ini semakin lama semakin menjadi-jadi."     

"Sudahlah, biarkan saja dia dulu selama beberapa hari."     

"Kebetulan perusahaan juga sedang sibuk akhir-akhir ini, biarkan selama perang dingin ini, gadis itu merenungkan siapa yang perhatian kepada dirinya."     

Kata Huo Jingshen dalam hati.     

…...     

"Huo Jingshen tidak menjawab?"     

Su Wanwan sedikit terkejut.     

Ada yang tidak beres.     

Apa dia sedang merencanakan sesuatu untuk mengganggunya lagi?     

Beberapa hari ini Su Wanwan lebih waspada, dia memperhatikan siapa dari pimpinan sekolah yang merupakan pengikut suaminya.     

Setelah beberapa hari yang tenang, akhir pekan pun tiba.     

Hari ini adalah hari Sabtu Sore, klub video game akan mengadakan acara video game di Bar HERO di pusat Kota Nan.     

Setelah Su Wanwan makan siang, dia berangkat bersama Zhao Qian'er.     

Mereka datang terlalu awal.     

Ada banyak orang di klub, Ketua Klub berasal dari keluarga kaya, jadi dia memesan 1 lantai Bar ini.     

Su Wanwan dan Zhao Qianer duduk di dekat jendela, makan dan minum, mengobrol, melihat pemandangan sambil menunggu yang lain.     

Setelah beberapa saat, suara Zhao Qian'er tiba-tiba menjadi sangat bersemangat, "Direktur Huo! Direktur Huo! Direktur Huo!"     

Su Wanwan terkejut dan dia buru-buru menoleh ke arah jendela.     

Ternyata benar, dia melihat Huo Jingshen berjalan keluar dari pintu utama sebuah gedung bersama beberapa orang.     

Mereka semua mengenakan pakaian formal dan sepatu kulit, tapi di antara mereka, sosok suaminya tetap mencolok dan menarik perhatian dengan sosoknya yang tinggi, punggung tegap, tampan dan menawan.      

Tidak heran Zhao Qian'er langsung menyadari kehadirannya.     

Su Wanwan melihat ke belakang dengan marah, memaksa dirinya untuk tidak menatapnya.     

"Pria kurang ajar!"     

Di lihat dari luar dia memang menarik, tapi itu sangat berbanding terbalik dengan sifatnya.     

Hanya Su Wanwan yang tahu betapa buruknya dia secara pribadi!     

"Ya Tuhan, aku baru melihat Direktur Huo dari dekat. Lihatlah, semua bawahannya menunduk satu per satu kepadanya." Zhao Qian'er memegang wajahnya dengan tangannya dan mengagumi sosok Huo Jingshen.     

Tiba-tiba.     

"Apa itu istrinya?" Zhao Qian'er bertanya.     

Su Wanwan buru-buru mengangkat kepalanya.     

Ketika dia melihat sosok wanita berbaju merah di sampingnya, dia mengepalkan tangannya dengan erat.     

"Chu Jingyi!"     

Dia mengenakan gaun merah seksi yang ikonik. Cuaca di bulan Oktober mulai dingin, tapi dia hanya mengenakan gaun tipis. Di tengah hembusan angin musim gugur, rambut panjang dan rok gaunnya tersapu angin. Dia terlihat elegan, mempesona, dewasa dan cantik.     

"Wow, Mereka pasangan yang serasi. Memang seharusnya wanita yang dewasa dan anggun seperti itu yang layak untuk Direktur Huo. Wanwan, apa kamu setuju? Wanwan?"     

Zhao Qian'er menoleh, tapi Su Wanwan sudah pergi entah kemana.     

Dia mengerutkan kening, lalu berbalik untuk kembali melihat Huo Jingshen, tapi kemudian dia melihat Su Wanwan muncul, dan berjalan menuju Huo Jingshen.     

Sendok kecil di tangannya jatuh kembali ke cangkir dengan "klik".     

"Apa yang dia lakukan?"     

"Apah gadis itu sudah gila?"     

"Apa Su Wanwan sudah gila?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.