Menikahi Pria Misterius

Hanya Xiaobai Yang Mempercayaiku



Hanya Xiaobai Yang Mempercayaiku

0"Apa yang kamu bicarakan?" Mo Yaoxiong berkata dengan nada tegas, "Ibumu masih belum pulih dari luka-lukanya di rumah sakit. Hari ini masih hari libur. Kamu malah bilang ingin keluar dari rumah ini? Apa nanti pandangan Xu Jing terhadap keluarga Mo?"     
0

Qu Yunyao terisak pelan, "Aku bertanya kepada dokter hari ini dan dia mengatakan bahwa ibu terluka parah, ibu akan membutuhkan waktu setidaknya tiga bulan untuk pulih. Setelah tiga bulan ini, dia mungkin masih belum bisa bekerja dan bahkan jika dia sembuh nanti, tangannya tidak bisa kembali normal dan sudah tidak bisa bermain biola lagi."     

Mo Yaoxiong jadi merasa lebih bersalah ketika mendengar perkataan gadis itu..     

"Ibuku hanya bisa bermain biola. Aku tidak tahu harus berbuat apa jika ibuku benar-benar tidak bisa bermain biola lagi."     

"Jangan khawatir," Mo Yaoxiong menghela nafas, "Paman yang bertanggung jawab atas cedera ibumu kali ini, paman pasti akan menemukan dokter tulang terbaik untuk menyembuhkan tangan ibumu. Untuk sementara kamu tinggal dengan tenang di sini, anggap saja seperti rumah sendiri. Mengenai Weiyi, paman akan menasehatinya."     

"Tidak, Paman." Qu Yunyao berkata dengan wajah sedih, "Ini salahku, aku tidak seharusnya mengenakan gaun putih di malam hari dan membuatnya takut."     

"Itu karena dia penakut. Sejak ibunya meninggal, dia tidak berani tidur sendiri. Mungkin tadi dia benar-benar sangat ketakutan, jadi dia berhalusinasi dan salah paham denganmu. Berjanjilah kepada paman, jangan marah atas sikapnya, kalian bersaudara, kalian harus saling membantu dan rukun."     

Qu Yunyao mengangguk, "Paman, ini sudah larut malam, Paman pergilah istirahat."     

"Baiklah, kamu juga harus istirahat."     

"Iya." Qu Yunyao menunjukan senyum puas kemudian berbalik dan pergi.     

"Mo Weiyi."     

"Jika bukan karena kamu muncul tiba-tiba di Kota Hai malam itu, aku tidak akan menghabiskan anggur yang sudah kucampur dengan obat perangsang. Dan berujung kesucianku direnggut oleh seorang pria gendut yang bejat."     

"Jangan khawatir, tidak lama lagi, aku akan membuatmu menebus semua yang sudah kamu perbuat padaku."     

"Perlahan-lahan kamu akan membayar semua kesalahanmu."     

Dalam hati, Qu Yunyao sudah membuat perhitungan dengan Mo Weiyi.     

…...     

Pukul sebelas malam Xiao Yebai sampai di rumah.     

Ketika masuk, dia melihat Bibi Zhou duduk di sofa ruang tamu lantai pertama dan langsung berdiri saat melihatnya datang, "Tuan Muda Xiao, Tuan Putri sedang marah."     

"Kenapa?"     

Setelah mendengar penjelasan tentang apa yang baru saja terjadi, pria itu sedikit mengernyit, lalu berkata, "Baiklah, pulanglah istirahat."     

"Baik, Tuan Muda Xiao."     

Xiao Yebai naik ke atas dan membuka pintu saat Mo Weiyi sedang berbicara di telepon dengan seseorang. Ketika Mo Weiyi melihat Xiao Yebai, dia segera berkata kepada orang yang dia hubungi, "Wanwan, Xiaobai sudah pulang. Sudah dulu ya."     

Setelah menutup telepon, Mo Weiyi menatapnya dengan marah, "Kenapa kamu baru pulang jam segini?"     

Xiao Yebai berjalan mendekat, Mo Weiyi berdiri dan langsung memeluk pinggang suaminya, kemudian dia mulai mengeluh, "Aku tadi hampir saja mati ketakutan, tapi ayahku tidak percaya padaku, aku benar-benar mendengar seseorang mengetuk pintu, lebih dari sekali, orang itu selalu mengetuk sebanyak tiga kali. Ada orang yang sengaja melakukannya untuk menakuti aku. Telingaku tidak mungkin salah dengar.     

Lalu Mo Weiyi menengadahkan kepala sambil bertanya, "Xiaobai, apa kamu percaya padaku?"     

Pria itu menatapnya. Dia menjawab dengan suaranya lembut dan jernih, "Aku percaya."     

Mo Weiyi menghela nafas lega, kemudian dia kambali membenamkan wajahnya di lengan suaminya dan berkata dengan lembut, "Aku sudah menduga hanya Xiaobai yang mempercayai perkataanku."     

…...     

Keesokkan sorenya.     

Qu Yunyao kembali dari rumah sakit dan langsung menuju ke Vila Beiyuan, di sana dia melihat sekelompok orang berdiri di pintu sedang melakukan sesuatu.     

Dia berjalan dengan cepat, "Apa yang kalian lakukan?"     

"Nona Qu." Rong An menjawab dengan tegas, "Menurut instruksi Tuan Muda Xiao, setiap vila di rumah tua, termasuk bangunan penting, harus dipasang CCTV.     

"Apa?" Wajah Qu Yunyao memucat, "Untuk apa kamu memasang CCTV di sini? Aku bukan tahanan."     

"Nona Qu salah paham. Tadi malam Tuan Putri ketakutan, dia memasang CCTV untuk memastikan keselamatan semua orang, termasuk Nona Qu."     

"Tapi aku tidak terbiasa ada CCTV di ruanganku. Ini melanggar privasiku. Aku tidak nyaman tinggal di sini, aku tidak terbiasa!" Qu Yunyao berteriak histeris.     

Ini adalah pertama kalinya dia mendengar bahwa di rumah akan dipasang CCTV.     

Tidak jelas apakah Mo Weiyi mencurigainya, tapi memerintahkan untuk memasang CCTV?     

Apa bedanya dengan ingin mengawasinya?     

"Nona Qu." Rong An berkata dengan tegas, "Jika Anda tinggal di sini, Anda harus mengikuti aturan di sini."     

"Apa maksudmu?" Mata Qu Yunyao langsung tersulut emosi.     

"Dasar budak Mo Weiyi!"     

"Pelayan satu ini selalu membalas dengan nada kurang enak setiap kali dirinya berbicara, dia sama saja dengan majikannya."     

"Kamu hanya seorang pengawal. Kenapa kamu bicara seperti itu kepadaku?" Dia merendahkan suaranya dan mengancam dengan kejam, "Jangan berpikir karena kamu pengawal Mo Weiyi, kamu bisa bersikap seenaknya. Meskipun aku tidak punya kewenangan untuk memecatmu, tapi aku bisa melakukan segala cara untuk menyingkirkanmu."     

"Maaf." Rong An memandangnya, ekspresinya masih dingin dan tidak merasa bersalah, "Tuan Mo juga sudah setuju. Apabila Nona Qu merasa keberatan, Anda bisa sampaikan langsung kepada Tuan Mo. Saya akan melanjutkan pekerjaan saya dulu."     

Rong An langsung membalikkan badan setelah mengatakan itu, lalu menginstruksikan pelayan di sampingnya untuk melanjutkan pekerjaannya.     

Qu Yunyao berdiri dan marah untuk waktu yang lama, pada akhirnya dia hanya bisa kembali ke rumahnya dengan kesal.     

…...     

Setelah pemasangan CCTV, suasana rumah menjadi tenang kembali.     

Meskipun begitu, Mo Weiyi masih belum bisa bersikap baik terhadap Qu Yunyao.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.