Menikahi Pria Misterius

Kecemburuan Xiaobai



Kecemburuan Xiaobai

0Setelah mengalami banyak kejadian, Mo Weiyi pulang ke rumah keluarga Mo malam harinya. Sebelum makan malam, dia berganti pakaian lebih dulu.     
0

Dia mengenakan gaun berkerah gaya kerajaan Eropa zaman dulu, dipadukan dengan lipstik oranye, dan tas kulit yang halus di tangannya, dia terlihat cantik dan cerah.     

Saat masuk ke ruang makan, Mo Weiyi bertemu dengan gadis yang paling dibencinya, Qu Yunyao sedang duduk di kursi meja makan.     

Mo Yaoxiong menjelaskan kepada Mo Weiyi, "Yunyao tahu bibimu mengalami kecelakaan mobil, jadi dia bergegas kembali."     

"Begitu." Mo Weiyi tidak menyampaikan keberatan sambil mengambil kain serbet dari atas kursi meja makan, kemudian duduk.     

Xiao Yebai duduk di samping Mo Weiyi.     

Qu Yunyao memperhatikan leher Mo Weiyi. Dia memperhatikan lebih teliti dan melihat ada bekas merah keunguan di lehernya yang putih dan ramping.     

Padahal Mo Weiyi sudah mencoba menutupi bekas luka itu dengan kerah bajunya, tapi masih saja ada bagian yang bisa dilihat oleh Qu Yuyao, kalau saja dia tahu bekas luka yang ada di balik kerah itu, dia pasti lebih terkejut lagi.     

"Tidak disangka, meski penampilan Xiao Yebai ini lembut, ternyata dia dominan dalam hal bercinta."     

"Semua pria memang akan berubah menjadi binatang buas ketika bercinta."     

Qu Yunyao merasa iri. Dia buru-buru mengambil gelas anggur merah di depannya dan meminumnya.     

"Yunyao, jangan minum terlalu banyak," Kata Mo Weiyi tiba-tiba, "Jangan sampai kamu mabuk seperti di Kota Hai."     

Qu Yunyao terkejut dan segera menjawab sambil tersenyum, "Baiklah."     

Di tengah makan malam, tiba-tiba ponsel milik Xiao Yebai berdering.     

Dia segera berdiri dan berkata, "Aku akan keluar untuk menjawab telepon."     

Tidak lama kemudian, dia kembali ke ruang makan.     

Selepas Kakek Mo meninggalkan ruangan, Xiao Yebai berkata kepada Mo Weiyi, "Weiyi, aku masih ada urusan, jadi aku keluar sebentar."     

"Hahh? Apa kamu harus pergi selarut ini?" Mo Weiyi berkata dengan nada tidak senang.     

Mo Yaoxiong juga bertanya, "Kamu mau ke mana?"     

"Ada temanku yang baru saja kembali ke Tiongkok," Kata Xiao Yebai ringan.     

Mo Yaoxiong mengangguk, "Jangan pergi lama-lama."     

Mo Weiyi cemberut, "Jadi kamu masih punya teman?"     

Selain bersamanya, Xiao Yebai selalu sendirian, ditambah dengan sikapnya yang dingin, sungguh mengejutkan ternyata masih ada orang yang mau berteman dengannya."     

Xiao Yebai tidak pernah menceritakan kepada Mo Weiyi tentang temannya.     

Tapi pria itu menatapnya dengan senyum di matanya, "Temanku laki-laki kok."     

"Apa aku bertanya temannya pria atau wanita?"     

"Tapi tidak apa, aku merasa jauh lebih tenang karena dia berinisiatif memberitahu kalau temannya adalah seorang pria." Pikir Mo Weiyi dalam hati yang senang.     

"Baiklah." Mo Weiwei hanya bisa setuju, "Jangan pergi terlalu lama. Aku tidak berani tidur sendirian di kamar tidur yang besar."     

Qu Yunyao mendengarkan percakapan mereka sambil diam-diam melirik ke Mo Weiyi.     

"Baiklah." Jawab Xiao Yebai dengan datar.     

Kemudian dia bergegas pergi, sementara Mo Weiyi pergi ke ruang tamu menemani kakeknya menonton TV.     

Jam menunjukkan pukul sembilan malam, tapi Xiao Yebai belum kembali. Kakek Mo berdiri dan kembali ke kamarnya untuk beristirahat. Mo Weiyi melihat ke arlojinya, lalu pulang ke Villa Nanyu.     

Begitu dia masuk, dia menyalakan semua lampu di lantai satu. Kemudian dia hanya duduk di sofa di ruang tamu, menyalakan TV layar besar dengan volume paling keras dan menunggu suaminya sambil menonton.      

Sekitar setengah jam kemudian, Mo Weiyi jadi merasa tidak sabar, dia mematikan TV dan akhirnya menelepon Xiao Yebai.     

Xiao Yebai mengangkat panggilan darinya dengan cepat, "Biarkan Bibi Zhou menemanimu sebentar. Aku butuh setengah jam untuk kembali."     

"Baiklah kalau begitu." Kata Mo Weiyi sambil meremas tangannya, "Kalau begitu cepatlah pulang."     

"Baiklah." Kata Mo Weiyi yang kemudian menutup telepon.      

Ketika dia hendak menelepon Bibi Zhou, terdengar suara ketukan pintu.     

Tok tok tok, sebanyak tiga kali, suara ketukan pintu di tengah malam yang sunyi seperti ini terdengar sedikit menakutkan.     

"Siapa?" Mo Weiyi berdiri dan melihat ke arah pintu.     

Tidak ada jawaban.     

Mo Weiyi mengerutkan kening, dia kembali bertanya dengan suara yang lebih keras, "Siapa?"     

Tok tok tok, suara ketukan itu terdengar lagi     

"Siapa!" Suara Mo Weiyi jadi semakin keras dan dia mulai sedikit takut.     

Jelas saja dia sekarang merasa ketakutan, saat ini dia hanya sendirian di rumah itu.     

Tok tok tok, suara ketukan itu kembali terdengar, tapi tak ada jawaban dari balik pintu.     

Mo Weiyi langsung menghubungi Mo Yaoxiong.     

Jarang ada orang di Villa Nanyu. Para pelayan hanya datang membersihkan rumah pada siang hari. Sedangkan dia hanya tinggal berdua bersama Xiao Yebai di vila, dia tidak suka ada pelayan yang menginap.     

Tapi sekarang dia merasa ketakutan karena sendirian di rumah.     

Mo Weiyi benar-benar merasa ketakutan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.