Menikahi Pria Misterius

Cucu Kedua Tuan Chu Yang Tidak Berguna



Cucu Kedua Tuan Chu Yang Tidak Berguna

0Namun penampilan Su Wanwan hari ini membuatnya menjadi orang yang berbeda dalam sekejap, hari ini dia benar-benar terlihat sangat anggun, bukan lagi seperti gadis yang polos.     
0

"Gadis itu baru saja berusia 20 tahun tapi sudah cantik seperti ini, bagaimana dua tahun lagi?"     

"Ck ck ck, tak heran pria tua ini segera menggelar acara pernikahannya." Kata Chu Xiuhuang dalam hati.     

Lalu dia memandang Huo Jingshen dengan tatapan sinis dan berkata, "Kak, kamu memiliki istri yang sangat cantik."     

Kemudian pria yang dia katakan memiliki istri yang cantik itu menjawab dengan santai, "Kenapa hari ini tidak ada wanita yang menemanimu?"     

"Ada." Chu Xiuhuang berkata dengan arogan, "Susah mendapat tempat parkir di daerah sini, jadi aku masuk duluan dan nanti dia akan menyusul kemari."     

Su Wanwan langsung merasa kesal dan jijik terhadap Chu Xiuhuang.     

"Kekasih macam apa tega meminta pasangannya yang memarkir mobil?"     

"Dan pria ini masuk ke sini lebih dulu dan meninggalkan kekasihnya?"     

"Pria yang tidak berguna!" Kata Su Wanwan dalam hati dengan kesal     

...     

Tema acara ulang tahun hari ini adalah lelang amal. Barang lelang yang ditampilkan hampir semuanya adalah koleksi pribadi Tuan Chu. Semua hasil lelang akan disumbangkan kepada Yayasan Sekolah Harapan untuk membantu anak-anak putus sekolah.     

Acara ini juga dianggap sebagai dedikasi keluarga Chu kepada dunia pendidikan sebagai keluarga terpelajar.     

Setelah sambutan pembukaan pembawa acara, Su Wanwan mengikuti Huo Jingshen untuk mencari tempat duduk, mereka duduk di meja yang sama dengan Chu Xiuhuang.     

"Tuan-tuan dan nyonya-nyonya, benda yang dilelang pertama hari ini adalah Lukisan karya anumerta Tang Yin dari Dinasti Ming..."     

Setelah barang pertama selesai terlelang, Su Wanwan tiba-tiba melihat Shi Huan datang dan duduk di samping Chu Xiuhuang.     

Dia masih dalam setelan hitam yang sama, mengenakan kacamata berbingkai hitam besar yang menutupi sebagian besar wajahnya, penampilannya berbeda dengan para tamu wanita yang hadir.     

Ekspresi wajahnya juga acuh tak acuh dan dingin, seolah-olah dia hanyalah orang yang hanya numpang lewat dan akan segera pergi.     

Su Wanwan sedikit terkejut, "Kenapa Shi Huan selain menjadi sekretaris dan juga mau menjadi seorang pendamping?"     

"Apa kamu menyukai kalung itu?" Tiba-tiba Huo Jingshen bertanya kepadanya.     

Saat ini pembawa acara di atas panggung sedang menunjukkan benda kedua yang dilelang, yaitu kalung batu giok.     

Kalung itu terbuat dari perpaduan antara batu permata dan batu giok yang bernilai tinggi, dibuat dengan sangat halus, memiliki warna yang transparan, indah dan memancarkan kilauan di bawah cahaya. Benda yang jelas terlihat mahal.     

Su Wanwan memperhatikan ketika suara pembawa acara terdengar lagi, "Kalung ini diukir oleh Tuan Steve, seorang pengrajin Eropa yang terkenal, benda ini disumbangkan oleh Nona Chu Jingyi secara gratis. Mari kita berterima kasih kepada Nona Chu atas hadiahnya. Terima kasih atas cinta dan dukungannya yang luar biasa untuk acara amal hari ini."     

Para tamu bertepuk tangan dengan antusias.     

Chu Jingyi yang duduk di samping berdiri untuk menerima sambutan dari para tamu sambil tersenyum.     

Su Wanwan mengangkat dagunya, "Aku tidak menyukainya!"     

Huo Jingshen terdiam.     

"Harga awal adalah 880.000 yuan, dan penawaran akan dimulai sekarang."     

Segera setelah pembawa acara selesai berbicara, seseorang mulai menawar harganya, "980.000 yuan."     

"1 juta yuan!"     

"1.2 juta yuan!"     

"1,28 juta yuan!"     

"1,4 juta yuan!"     

"1,6 juta yuan!"     

Su Wanwan tercengang sejenak.     

Dia benar-benar tidak mengerti dengan cara berpikir orang kaya, kenapa mereka mau saja menawar benda bekas dengan harga yang sangat tinggi.     

Penawaran terus naik, sampai kalung itu terjual dengan harga 3,88 juta yuan.     

...     

Pelelangan itu masih berjalan dengan berbagai macam barang yang ditawarkan, Su Wanwan tiba-tiba berdiri, "Aku mau ke kamar mandi."     

Huo Jingshen sedikit mengangguk.     

Tak lama setelah Su Wanwan pergi, Chu Jingyi yang duduk di sebelah terlihat sedang menerima panggilan telepon kemudian pergi suatu tempat.     

...     

Tak lama ketika Su Wanwan sedang duduk di toilet, dia mendengar suara Chu Jingyi.     

Suara gadis itu terdengar arogan dan tertawa centil seperti sebelumnya.     

Lalu dia mendengar ada orang lain menyapanya, "Kak Jingyi? Kenapa kamu ada di sini?"     

Chu Jingyi menutup telepon, "Siqing."     

"Ternyata Xing Siqing."     

Su Wanwan sudah lama tidak bertemu dengannya, tadi di ruang perjamuan dia juga tidak melihatnya sama sekali, sepertinya dia datang bersama Huo Qinyu.     

"Kak Jingyi, aku dengar kalung giok yang dilelang adalah pemberian nenek untukmu?"     

Chu Jingyi tidak menanggapi.     

Su Wanwan mengerutkan kening ketika dia mendengar ini.     

"Kalung yang diberikan Nyonya Huo kepada Chu Jingyi?"     

"Sepertinya Nenek Huo sangat menyukai Chu Jingyi." Su Wanwan membatin.     

Kemudian Xing Siqing berkata, "Apa kamu menyumbangkan kalung itu karena kakak pertama sudah menikah? Ketika kamu dan kakak pertama dijodohkan dari kecil, nenekku secara khusus meminta seorang pengrajin Eropa untuk membuatnya, sayang sekali sekarang sudah terjual."     

Su Wanwan tidak sanggup mendengar jawaban apa yang akan dilontarkan oleh Chu Jingyi.     

Dia tidak sanggup.     

Dan dia tidak mau mendengarnya.     

Tepat ketika Xing Siqing berbicara tentang perasaannya yang sebenarnya, tiba-tiba terdengar suara "brak" yang cukup keras.     

Siqing terkejut sesaat melihat Su Wanwan keluar dari bilik toilet, lalu berkata dengan nada yang merendahkan, "Kamu diam-diam menguping pembicaraan kami?"     

Su Wanwan tersenyum, "Jelas-jelas kalian yang kurang awas dan berbicara sembarangan, tapi kamu malah menuduhku menguping?"     

Chu Jingyi menatapnya.     

Su Wanwan membalasnya dengan tatapan dingin.     

"Gaun yang sama!"     

"Gaunnya juga warna merah" Su Wanwan memperhatikan gaun yang dikenakan Chu Jingyi.     

Hanya saja gaun Chu Jingyi lebih seksi dan feminim dibandingkan dengan gayanya yang elegan.     

Gaun malam dengan warna merah menyala yang Chu Jingyi kenakan sangat cocok di tubuhnya, gaun itu memiliki belahan yang rendah, memperlihatkan lekuk tubuhnya yang indah.     

Rambut keriting merahnya digulung ke belakang kepalanya, memperlihatkan lehernya yang putih dan tulang selangka yang bagus, serta belahan dada yang menjulang.     

Tatapannya sinis dan angkuh. Gadis dengan tinggi badan sekitar 1,7 meter ini terlihat percaya diri dan dewasa.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.