Menikahi Pria Misterius

Anak Haram



Anak Haram

0Wajah Xing Siqing langsung memucat karena ketakutan, dia langsung berdiri, "Jing… Kak Jingyi, maafkan aku, aku bukan sedang membicarakanmu."     
0

Chu Jingyi adalah Nona besar dari salah satu keluarga yang terhormat di Kota Nan. Di mata orang-orang, dia bagaikan sosok bidadari yang tidak sembarang orang bisa bergaul dengannya, mereka hanya bisa mengaguminya dari jauh.     

Kebetulan hari ini, Chu Jingyi juga mengenakan gaun merah, dan warna merahnya lebih mencolok dibandingkan dengan gaun yang dipakai Su Wanwan.      

Tak hanya itu, gaun yang dia pakai memiliki belahan yang tinggi, memperlihatkan postur tubuhnya yang seksi.     

Sebenarnya, gaya busananya ini sesuai dengan karakter Chu Jingyi yang dewasa. Tapi perkataan Xing Siqing yang sedang menyindir Su Wanwan menjadi masalah karena disalah artikan oleh para tamu yang hadir, mereka mengira dirinya sedang menyindir Chu Jingyi.     

"Kak Jingyi." Xing Siqing terlihat panik dan berusaha menjelaskan, "Tadi aku membicarakan penampilan Su Wanwan. Jangan salah paham."     

Chu Jingyi melirik Su Wanwan lalu bertanya, "Apa yang salah dengan penampilannya?"     

Xing Siqing segera mencoba untuk menjelaskan ketika raut Chu Jingyi terlihat semakin tidak senang, "Kakak Jingyi, kamu baru saja kembali ke Cina, jadi kamu tidak tahu apa-apa tentangnya. Dulu Su Wanwan adalah gadis yang tomboy, entah jurus rayuan apa yang dia gunakan sehingga bisa menjebak kakakku."     

Chu Jingyi tersenyum sinis, "Toh kakakmu sudah bukan anak kecil lagi. Jangan sampai dia mendengar ucapanmu ini."     

"Biar saja dia mendengarnya. Lagi pula, dia sama sekali tidak menyukaiku!" Xing Siqing berkata sambil marah.     

Dia sekarang dipaksa bekerja di bagian pemasaran Huo Yuan Real Estate, "Ya, semua gara-gara Huo Jingshen!"     

Chu Jingyi berkata, "Mau ikut aku menyapa mereka?"     

"Tidak mau! Si pelacur itu pernah melukaiku beberapa waktu yang lalu, dan butuh lebih dari sebulan untuk memulihkan kondisiku. Aku tidak ingin melihatnya!"     

"Benarkah?" Chu Jingyi terkejut.     

Xing Siqing berpikir, "Dia berbicara sopan sekali denganku?"     

Xing Siqing menceritakan konflik yang terjadi antara dia dan Su Wanwan, dan melebih-lebihkan dari kejadian yang sebenarnya.     

Lalu Xiqing berkata, "Andaikata dulu kamu tidak putus dari kakakku, pasti si pelacur itu tidak akan menjadi kakak iparku sekarang?"     

Chu Jingyi tertawa, "Di dunia ini tidak ada yang pasti, segala kemungkinan bisa terjadi."     

Mereka semua hanyalah manusia biasa, yang tidak bisa meramal apa yang akan terjadi di masa depan.     

Tidak ada orang yang bisa tahu, apakah keputusan yang dibuat di masa lalu akan mengubah kehidupan di masa depan atau tidak.     

Siapa yang akan menyangka, sepasang kekasih yang dulunya saling mencintai, sekarang saling bersikap dingin dan tidak menyukai satu sama lain?     

Segala kemungkinan bisa terjadi di hidup ini.     

…...     

Huo Jingshen mengajak Su Wanwan untuk bertemu dengan bintang yang berulang tahun malam ini.     

Tuan Chu mengenakan Cheongsam panjang berwarna merah dan emas, sebelah tangannya sedang memutar gelang manik-manik Buddha, dia juga terlihat mengenakan jam tangan bermerek yang dibeli oleh cucu pertamanya di pergelangan tangannya. Dia terlihat sangat senang.     

Ketika Nenek Huo datang bersama Fu Ziyang, anak itu menarik perhatian para tamu yang hadir.     

"Wah, anak ini sangat tampan."     

"Benar, matanya besar, kelihatan dia anak yang pintar."     

"Mirip sekali dengan A Shen."     

"Iya, benar."     

Su Wanwan menatap ke arah mereka.     

Huo Jingshen dan Fu Ziyang sedang berdiri bersama, mereka sama-sama mengenakan setelan jas hitam dan dasi berwarna merah anggur yang sama persis.     

Satu tinggi dan satu pendek, satu besar dan satu kecil, wajah mereka berdua terkesan dingin, yang pasti mereka berdua terlihat benar-benar sangat mirip.     

Andai saja Su Wanwan tidak mendapat telepon dari Fu Xihan, sampai saat ini mungkin dia masih mencurigai Fu Ziyang adalah anak dari Huo Jingshen.     

"Mereka mirip sekali."     

Kemudian, terdengar celetukan yang menguatkan dugaannya.     

"Kapan kakak memiliki anak haram?"     

Celetukan itu ternyata diucapkan oleh Chu Xiuhuang.     

Dibandingkan dengan pakaian formal yang dikenakan oleh para tamu yang hadir, cucu tertua dari bintang yang berulang tahun malam ini tampak berpakaian terlalu santai.     

Dia bahkan tidak memakai jas, hanya kemeja hitam dengan tiga atau empat kancing terbuka, memperlihatkan dadanya yang lebar dan seksi, lengan bajunya digulung dan tangannya masih dalam saku celananya.     

Tuan Chu yang melihat cucunya datang dengan penampilan yang seperti berandalan langsung menegurnya dengan marah, "Bajingan, apa yang kamu katakan?"     

"Kakek, ini hari ulang tahunmu, jangan marah-marah!" Setelah berbicara, Chu Xiuhuang dengan bangga berkata, "Bagaimana arloji ini, menarik bukan? Bisa membuat Kakek bangga kepadaku, kan?"     

Tuan Chu terdiam, janggutnya yang setengah putih terlihat bergetar.     

Sebaliknya, para tamu yang berada di dekat mereka memuji Chu Xiuhuang yang hebat dan Tuan Chu sungguh beruntung memiliki cucu yang hebat seperti dia.     

Su Wanwan merasa jam tangan itu terlihat tidak asing, jadi dia memperhatikan arlojinya dengan teliti.     

Semakin memperhatikan arloji itu, "Kenapa arlojinya mirip dengan arloji yang dibeli Mo Weiyi untuk Xiao Yebai?" Pikir Su Wanwan.     

"Oh." Chu Xiuhuang tiba-tiba menatapnya, lalu berkata dengan tersenyum sinis, "Gadis kecil, hari ini kamu terlihat seperti bidadari!"      

Su Wanwan tertegun sejenak, lalu tersenyum sedikit, "Terima kasih."     

Chu Xiuhuang memang sedikit kaget melihat penampilan Su Wanwan.     

Sebelum ini, setiap kali Chu Xiuhuang bertemu dengan Su Wanwan, gadis itu selalu berpakaian santai tanpa banyak riasan. Dibandingkan dengan Huo Jingshen yang selalu berada di sampingnya, gadis itu terlihat seperti anak kecil.     

Di mata seorang pria yang memahami kecantikan seperti Chu Xiuhuang, Su Wanwan merupakan gadis yang polos.     

Namun penampilan Su Wanwan hari ini membuatnya menjadi orang yang berbeda dalam sekejap, penampilannya hari ini membuat gadis itu terlihat anggun, bukan lagi seperti gadis yang polos.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.