Menikahi Pria Misterius

Perasaan Bersalah?



Perasaan Bersalah?

0"Wanwan, Yuntang telah mengatakan kepadamu."     
0

Lalu Yuntang masuk ke dalam kamar.     

Dia mengenakan setelan abu-abu gelap yang rapi. Meskipun dia berusia lebih dari empat puluh tahun, dia masih terlihat kuat dan berperawakan tinggi. Dari raut wajahnya, bisa terlihat pria ini memiliki wajah yang tampan di masa mudanya.     

Tentu saja, hanya berlaku pada saat pria itu diam.     

Wajah Su Yuntang menjadi serius ketika berhadapan dengan Su Wanwan, kemudian dia berkata dengan kasar, "Apa kau tidak kasihan dengan kakekmu yang terbaring di ranjang rumah sakit? Kakekmu sudah berada di rumah sakit sangat lama. Apa kau harus dijemput dengan 8 mobil sedan baru kamu bersedia menjenguk Kakekmu?"     

Su Wanwan menatapnya, "Kalau suatu hari nanti kau yang masuk ke rumah sakit, aku belum tentu mau datang, walaupun dijemput 8 mobil sedan."     

Su Yuntang langsung marah, "Kurang ajar!"     

"Sudahlah, Yuntang." Melihat kemarahan suaminya meluap, Jiang Yi buru-buru menghampiri dan berkata sambil tersenyum, "Wanwan, Yuntang juga mengkhawatirkan kesehatan Ayah. Kata dokter, Ayah semakin tua dan pemulihannya lambat, juga susah tidur."     

Su Wanwan hanya mendengarkan tanpa membalasnya, atau lebih tepatnya, dia tidak tahu harus berkata apa.     

Dulu, dia merasa bahwa dia dan Su Xueqin dapat berbicara tentang segalanya, karena dalam keluarga Su, kakeknya adalah satu-satunya orang yang sangat mencintainya.     

Tapi sejak apa yang terjadi dengan Su Yanyan terakhir kali, hubungan mereka menjadi memburuk.     

Meskipun dia juga tahu bahwa Su Xueqin hanya mencintai dirinya sekarang, dia mengerti dan sepenuhnya menerima kenyataan itu.     

Namun, hatinya terlanjur pahit dan perasaan itu susah hilang untuk sementara waktu.     

Jiang Yi sudah berbicara panjang lebar, tetapi Su Wanwan tidak menghiraukannya. Walaupun dia merasa cemas, namun dia tidak bisa berbuat apa-apa.     

Karena masalah membantu Su Yanyan untuk menipu keluarga Xing dengan kehamilan palsu terlalu membuat heboh. Su Yanyan telah dikirim ke Korea Selatan untuk belajar, dan sekarang dia lebih menjaga ucapannya.     

"Apa kamu akan pergi ke pesta ulang tahun Tuan Chu malam ini?" Su Yuntang bertanya tiba-tiba.     

Su Wanwan menjawab dengan singkat, "Iya."     

Su Yuntang kemudian berkata, "Para tamu yang datang nanti adalah orang-orang yang terhormat di Kota Nan, jadi jaga tutur katamu, jangan sampai membuatku malu."     

Su Wanwan menjawab dengan ketus, "Kalau Komisaris Su sangat takut kehilangan muka, maka jangan pergi ke sana."     

"Kamu..."     

Tok tok tok, tiba-tiba ada suara ketukan di pintu.     

Su Yuntang menahan amarahnya karena ada suara ketukan pintu.     

Jiang Yi berjalan untuk membuka pintu lalu berteriak, "Tuan Muda Huo?"     

Su Yuntang tercengang.     

Su Wanwan juga buru-buru berbalik badan, dia melihat Huo Jingshen berdiri dengan mengenakan jas dan sepatu kulit, pria itu juga membawa sebuah kotak berwarna merah berisi suplemen kesehatan.     

Di belakangnya ada Ji Jie dan bawahan lainnya, keduanya mengenakan jas dan sepatu kulit sambil membawa barang-barang di tangan kiri dan kanan mereka.     

Kedatangannya membuat Su Wanwan tercengang.     

"Tuan Muda Huo." Su Xueqin sedikit tersanjung, "Saya berterima kasih Anda mau datang menjenguk saya. Buat apa membeli barang begitu banyak kemari?"     

"Wanwan yang memintaku untuk membelinya." Huo Jingshen berkata tanpa mengubah ekspresinya.     

Kebetulan hari ini adalah akhir pekan, tidak ada pelajaran yang harus Su Wanwan ikuti di kampus, dia juga tidak memberitahu Huo Jingshen bahwa dia akan datang ke rumah sakit.     

Setelah salam singkat, Huo Jingshen meminta bawahannya untuk pergi dulu, sementara dia duduk di sofa dan mulai memotong buah.     

Kecuali Su Wanwan, mereka bertiga sedikit terkejut.     

Lagi pula, setiap kali Huo Jingshen muncul, penampilannya selalu lembut dan juga dingin.     

Su Wanwan masih terpaku melihat betapa terampilnya Huo Jingshen mengupas buah. Sesuai dugaannya, buah pir yang dia kupas terlihat rapi dan bagus.     

Kemudian, Jiang Yi melihat Huo Jingshen memberikan buah pir itu kepada Su Wanwan. Semua orang dibuat terperangah olehnya, termasuk Su Wanwan yang menerima buah itu. Dia pikir Huo Jingshen mengupas buah pir untuk Su Xueqin.     

Su Yuntang yang duduk di sampingnya mengerutkan kening, tapi dia tidak mengatakan apa-apa.     

Untungnya Huo Jingshen dengan cepat memotong buah pir lagi kemudian memasukkannya ke dalam mangkuk buah, dia memotong buah itu menjadi potongan-potongan kecil dan memasukkan tusuk gigi.     

Lalu dia berdiri...     

Jiang Yi buru-buru melangkah maju untuk mengambil piring buah, "Biar saya saja."     

Huo Jingshen tersenyum lebar, "Aku harus pergi ke pesta ulang tahun dengan Wanwan. Kami permisi dulu."     

Su Xueqin dengan cepat meminta putranya untuk mengantar mereka, "Yuntang, Tolong antarkan Tuan Muda Huo."     

"Kakek, tidak perlu terlalu formal, panggil aku Jingshen saja."     

Su Xueqin mengangguk, "Baiklah, Jingshen."     

...     

Setelah meninggalkan rumah sakit, Su Wanwan bertanya kepadanya, "Bagaimana kamu tahu aku datang ke rumah sakit?"     

Huo Jingshen menatapnya, "Aku tidak tahu kamu datang."     

"Apa?"     

"Aku memang berniat untuk menjenguk kakek."     

"Memangnya aku percaya? Pasti Bibi Liu yang memberitahunya."     

"Sudah pasti Bibi Liu yang mengatakannya."     

"Sekarang waktunya mengantar Sayangku Wanwan ke salon." Kata Huo Jingshen.     

Su Wanwan mengerutkan kening.     

Entah apakah ini hanya perasaan Su Wanwan saja, tapi sejak kejadian dia salah paham mengira Huo Jingshen selingkuh, pria ini memperlakukannya lebih baik dan menuruti permintaannya.     

"Apa dia sudah berubah, ataukah karena dia merasa bersalah?"     

**     

Setengah jam kemudian, sebuah Mobil Mulsanne berwarna hitam yang mereka kendarai berhenti.     

Su Wanwan dan Huo Jingshen datang ke salon yang sama dengan yang mereka datangi sebelumnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.