Menikahi Pria Misterius

Menghancurkan Toko



Menghancurkan Toko

0Mo Weiyi membuka pintu mobil lalu keluar dengan bersandar pada tongkat kecilnya, dia berjalan tertatih-tatih menuju ke sebuah toko bunga.     
0

"Permisi Nona, apa Anda ingin membeli bunga? Kebetulan satu paket bunga mawar sampanye baru tiba hari ini, bunganya masih sangat segar."     

"Aku tidak datang untuk membeli bunga, aku mau mencarimu." Mo Weiyi berdiri tegak, badannya tinggi, rok yang dia pakai bergoyang, rambut ikalnya yang pirang tergerai. Secara keseluruhan dia terlihat sangat cantik.     

Pemilik toko bunga ini adalah seorang wanita paruh baya berusia 40-an, dan dia sangat terkejut mendengar hal ini.     

"Mencari saya?"     

Mo Weiyi mengangguk, dia mengulurkan tangan kecilnya dan menunjuk kearah anak kecil yang sedang asik bermain, lalu Mo Weiyi bertanya "Siapa anak kecil yang memakai mantel berwarna merah itu?"     

Pemilik toko bunga itu menoleh dan berkata, "Dia adalah keponakan saya, ada apa?"     

"Beberapa hari yang lalu, apa kamu menyuruhnya untuk berbohong kepadaku?"     

Pemilik toko bunga itu panik dan segera membantah perkataan Mo Weiyi     

"Omong kosong apa yang Anda bicarakan?"     

"Kamu masih tidak mengakuinya? Beberapa hari yang lalu, sekitar pukul lima atau enam, kamu memintanya untuk berpura-pura menjadi anak penjual bunga, dia juga mengatakan sebentar lagi akan turun hujan dan kalau dia tidak bisa menjual seluruh bunga itu, dia akan dimarahi oleh ibunya. Lalu dia memberiku seikat bunga layu, batang bunga Itu penuh dengan serangga, dan akhirnya keesokan harinya aku membuang bunga itu, aku memberinya 100 yuan..."     

"Nona, apa Anda datang ke sini untuk mencari keributan ?" Penjaga toko segera memotong pembicaraannya.     

Pemilik toko bunga itu melihat penampilan Mo Weiyi dari ujung kepala hingga ujung kaki, penampilannya sangat rapi, dia juga sangat cantik, sayangnya dia berjalan menggunakan tongkat.     

"Kamu menyuruh anak kecil itu untuk berbohong! Kenapa kamu masih tidak mau mengakuinya?" Ucap Mo Weiyi     

"Memangnya Anda punya bukti?" Pemilik toko bunga itu menarik lengan baju Mo Weiyi dan berkata "Aku sudah membuka toko ini selama beberapa bulan, dan semua orang di sekitar sini mengenalku. Anda iri melihat bisnisku lancar, jadi Anda mencoba untuk membuat masalah, kan?" Kata pemilik toko bunga itu.     

"Ternyata toko ini baru buka beberapa bulan, tidak heran kalau kamu tidak mengenalku, jadi sekarang kamu ingin mengkambing hitamkan aku, ya?"     

Selama ini Mo Weiyi tidak pernah sekalipun pergi sendiri untuk membeli barang di luar, jadi pemilik toko bunga itu tidak mengenalnya. Dia juga tidak mengingat kejadian itu sama sekali.     

"Saat ini hanya ada satu fakta kalau kau tidak mempunyai bukti apa pun, kamu mencoba memfitnahku!"     

Setelah pemilik toko selesai bicara, dia berteriak memanggil seseorang "Xiaojun! Xiaojun! cepat kemari!"     

Anak laki laki bernama Xiaojun itu segera berlari mendekat.     

Sesampainya di depan mereka, pemilik toko bunga itu menunduk dan menatap anak laki-laki itu dengan mata yang seolah-olah memberi peringatan, "Xiaojun, apa kamu mengenal bibi ini? Apa kamu pernah menjual bunga padanya?"     

"Bibi?" Tanya Xiaojun     

Begitu mendengar ucapan anak kecil ini wajah Mo Weiyi yang cantik seketika berubah menjadi muram.     

"Memangnya ada bibi semuda dan semodis ini?"     

Anak laki-laki itu memandang Mo Weiyi, lalu dia memandang lagi ke arah penjaga toko, sambil menggelengkan kepalanya, dia berkata dengan suara gemetar, "Aku tidak mengenalnya."     

Penjaga toko bunga itu langsung memandang Mo Weiyi dengan raut muka bangga sambil berkata, "Dengar? Xiaojun tidak mengenalmu, dan dia tidak pernah menjual bunga kepadamu."     

Jari tangan Mo Weiyi bergetar, lalu dia berkata "Kamu pikir aku tidak melihat kalau kamu memberikan isyarat kepada anak ini? Dia ini masih anak-anak, dan kamu berani memutar balikkan fakta, bahkan berani mengajarkannya berbohong. Orang tua macam apa kamu ini?"     

"Mulutmu kasar sekali. Walaupun wajahmu sangat cantik tapi sayangnya kau adalah gadis yang cacat. Memang, Tuhan itu adil. Kau sudah besar, tentu kamu tidak bisa bergaul dengan anak usia 8 tahun. Aneh sekali, dasar wanita berhati racun, tidak tahu malu!"     

Mo Weiyi melihat ekspresi sombong pemilik toko itu, dia pun segera berteriak memanggil seseorang "Rong An, cepat ke sini!"     

Tidak jauh dari sana, Rong An yang sejak tadi sudah mengamati secara diam-diam segera datang menghampirinya."     

Rong An memakai setelah hitam, badannya tinggi dan berotot dan ekspresinya terlihat dingin. Pemilik toko itu langsung panik, "Apa yang kau inginkan?"     

"Orang ini mengajari anak kecil untuk berbohong demi mendapatkan uang, tapi tetap saja dia tidak mengakuinya, secara tidak langsung ini adalah toko bunga gelap. Rong An, cepat hancurkan toko bunga ini!"     

Setelah Mo Weiyi memberi perintah, Rong An segera mendekat, dan langsung mengambil pot bunga serta menghancurkannya tanpa mengedipkan mata sekalipun.     

"Astaga! Dasar kalian pengganggu, panggil polisi! aku ingin segera panggil polisi!"     

Situasi di sana menjadi sangat kacau.     

**     

Satu jam kemudian, Mo Weiyi berjalan memasuki villa sambil marah.     

Mo Weiyi duduk di atas sofa, dia merasa sangat kesal, lalu dia menatap Rong An dan berkata "Kenapa tadi kamu tidak memukuli wanita itu?"     

"Putri, Anda hanya menyuruhku untuk menghancurkan toko bunga itu, bukan memukuli wanita itu."     

Mo Weiyi terdiam. Lalu dia berkata lagi, "Apa kamu bisa sedikit lebih peka? Dia sangat marah padaku, sampai berani menyebutku cacat."     

"Putri, toko bunga itu sudah rugi 200 ribu yuan."     

"Memangnya kenapa kalau mereka rugi 200 ribu yuan? Apa hal ini bisa membuatku senang? Siapa suruh dia memakiku. Aku berani menghancurkannya dengan 1 juta yuan. Sekarang kamu pergi dan cari beberapa laki-laki, suruh mereka untuk datang setiap hari ke toko bunga itu untuk membuat keributan."     

Rong An terdiam.     

Tepat sekali, ponsel milik Rong An tiba-tiba berdering, lalu dia segera berkata, "Putri, saya akan mengangkat telepon dulu."     

Mo Weiyi yang masih duduk di sofa dan merasa sangat frustasi.     

"Putri, Anda sudah kembali." Bibi Jiang menyapanya.     

Bibi Jiang bergegas turun dan mengambil bingkisan di atas lemari.     

"Putri, seseorang mengirim barang ini untuk anda kemarin."     

Mo Weiyi menatap pelayannya. Karena masalah anting-anting tadi hatinya masih merasa ragu dan masih belum percaya.     

"Putri?"     

Wajahnya terlihat cemberut dan setelah beberapa saat akhirnya dia mengambil benda itu dan berkata, "Apa ini?"     

"Sepertinya sebuah jam tangan." Ucap Bibi Jiang.     

Mo Weiyi membukanya secara perlahan dan mengeluarkan benda yang ada di dalam kotak itu.     

Mo Weiyi sangat terkejut ketika melihat isi di dalam kotak itu, ternyata itu adalah jam tangan laki-laki yang pernah dia lihat di butik waktu itu.     

Dia ingat sepertinya harga jam tangan itu sekitar 1,800,000 yuan.     

"Siapa pengirimnya?" Tanya Mo Weiyi     

"Kurir yang mengirim."     

Mo Weiyi terdiam, ia langsung memasukkan kembali jam tangan itu ke dalam kotak, lalu segera mengambil ponselnya. Saat dia akan menelepon, tiba-tiba dia merasa ragu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.