Menikahi Pria Misterius

Menjadi Nyamuk



Menjadi Nyamuk

0Su Wanwan tercengang, dia merasa sangat malu! Mana pernah dia mewajibkan Huo Jingshen untuk memakai hadiah darinya itu! Sangat berlebihan.     
0

"Jelas-jelas dia yang mau memakainya!"     

Dari ujung koridor, Qiao Zixin yang baru saja datang, langsung melihat pemandangan indah di depannya.     

...…..     

Mulut Nangong Ci sedikit berkedut,     

"Pria ini benar-benar tidak tahu malu!"     

"Sejak menikah, Kakak Huo berubah menjadi pria centil. Dulu dia pendiam, setidaknya tidak centil seperti ini, tapi sekarang… dia menjadi sangat menjengkelkan!"     

Nyonya Huo berdehem, lalu melambaikan tangannya sambil tertawa, "Baiklah,baiklah, jangan buat semua orang di sini menjadi nyamuk. Kakek Su Wanwan baik-baik saja, sebentar lagi dia akan sadar."     

Su Wanwan terdiam.     

"Nyonya Huo juga mengerti kiasan nyamuk?"     

Huo Jingshen mengangguk lalu menatap Su Wanwan, "Sayang, apa kamu sudah makan siang?"     

Mendengar hal ini, Nangong Ci mengedipkan matanya berkali-kali.     

"Sayang? Sangat menjijikan!"     

"Kakak! Apa kamu tidak kasihan dengan pria single seperti aku?"     

Su Wanwan terbatuk.     

Huo Jingshen melirik Nangong Ci, "Selain kamu, memang siapa lagi di tempat ini yang single?"     

"Kakak, kenapa kamu mengejekku!" Nangong Ci merasa tercekik, lalu dia menunjuk ke arah Qiao Zixin, "Nona Qiao juga single."     

Entah kenapa, wajah Qiao Zixin terasa membeku saat namanya tiba-tiba disebut, dia hampir tidak bisa menahan ekspresi cemburu...     

Huo Jingshen berbicara dengan tenang, "Memangnya ada yang mau sama kamu?"      

Nangong Ci sedikit kesal, "Siapa bilang tidak ada yang mau denganku? Para perawat muda di rumah sakit ini mengantri untuk mendapatkanku. Sayangnya aku belum mendapatkan yang cocok."     

"Hehe. Aku mau pergi makan dulu dengan istriku. Sampai jumpa semua." Kata Huo Jingshen.     

Setelah selesai berbicara, dia langsung menggandeng tangan kecil Su Wanwan dan berbalik meninggalkan tempat itu.     

Melihat Pria tampan dan wanita cantik itu berpegangan tangan, membuat Nyonya Huo merasa sangat senang. "Ckckck"     

Saat meneleponnya dua hari lalu, Nyonya Huo sangat khawatir kalau mereka akan bertengkar, tapi melihat kondisi mereka sekarang, ternyata mereka semakin mesra!     

"Tampaknya, ada harapan segera mendapatkan cicit!"     

Saat Huo Jingshen dan Su Wanwan masuk ke dalam lift, Qiao Zixin segera berbalik dan pergi ke kamar mandi lagi. Di bilik kamar mandi, dia mengeluarkan ponselnya dan menekan sebuah nomor telepon.     

"Bingbing, ini aku. Aku sudah memikirkan matang-matang tentang apa yang kamu katakana. Lusa aku akan mengundurkan diri dari pekerjaanku, lalu aku akan pergi ke tempatmu untuk memberi laporan.     

"Aku belum pernah menyentuh bidang ini sebelumnya. Kedepannya, kamu harus lebih banyak membantuku."     

Setelah menutup telepon, Qiao Zixin menghela nafas lega. Kecemburuannya tumbuh di seperti rumput liar, ekspresinya pun juga ikut berubah.     

**     

Huo Jingshen membawa Su Wanwan ke sebuah restoran bernama Xiao Yeyuan. Sepertinya tempat ini baru dibuka, ada keranjang berisi bunga di depan pintu masuk, saat masuk melalui pintu utama, ada berbagai tanaman dan bunga di dalamnya. Di sana juga ada jembatan kecil, kursi rotan, bahkan ada beberapa alat berkebun di salah satu sisi koridor.     

"Temanku baru membuka restoran ini, jadi aku membawamu ke tempat ini untuk mencoba masakan di restoran ini." Kata Huo Jingshen.     

Su Wanwan mengangguk, sambil melihat sekeliling, dia bertanya, "Apa tempat ini akan segera bangkrut?"     

Huo Jingshen mengangkat alisnya dan tersenyum, "Apa maksudmu?"     

"Tidak ada orang yang datang ke sini. Tempat ini sedikit mencolok, apa temanmu adalah orang yang sangat kaya? Atau apa dia seorang penikmat seni?"     

"Dia cukup kaya." Kata Huo Jingshen. "Dia juga menerima gelar doktor dalam sastra kuno."     

"Pantas saja." Su Wanwan langsung membayangkan pria bergelar doktor itu.     

Pria paruh baya dan sudah lanjut usia, berkepala botak, suka memakai baju panjang, mengayunkan kipas lipat, dan memakai kacamata bingkai bulat retro. Su Wanwan juga melihat ada sebuah tulisan di pintu keluar, tulisan itu berbunyi, "Memetik krisan di bawah pagar Timur dan melihat Gunung Selatan dengan santai."     

Kemudian seorang pelayan membawa mereka berdua ke ruangan pribadi.     

Restoran ini sangat besar, lobi luarnya berkelok-kelok, dan bagian dalamnya terlihat sangat unik. Mereka melewati koridor dan berhenti di depan ruangan yang bernama Paviliun Yan Shui.     

Setelah duduk, Huo Jingshen langsung memesan beberapa hidangan, tiba-tiba terdengar suara dari koridor.     

"Halo, Bos."     

Su Wanwan melihat ke arah pintu, di sana ada Chu Xiuhuang yang sedang berjalan masuk.     

Dia mengenakan pakaian santai, kedua tangannya dimasukan ke dalam saku celana dan ada sebatang rokok di mulutnya. Chu Xiuhuang mengangkat alisnya, benar-benar terlihat seperti bajingan.     

"Huh."     

Su Wanwan merasa malu. "Kenapa… Chu Xiuhuang memanggilnya bos?"     

"Hei, kenapa kalian tidak memberitahuku kalau mau makan di sini?" Kata Chu Xiuhuang, lalu dia menatap Su Wanwan, "Kakak ipar, kenapa terakhir kali kamu jahat sekali padaku? Bukannya membantu sebagai keluarga sendiri, kamu malah membantu orang lain.     

Huo Jingshen menatap Chu Xiuhuang, "Keluarga sendiri?"     

"Memangnya kenapa, Kak?" Chu Xiuhuang mengambil rokok dari bibirnya, lalu menghembuskan asap berbentuk cincin, mata phoenixnya terlihat licik, "Bukankah istrimu juga keluargaku?"     

Setelah mengatakan hal itu, Chu Xiuhuang menghampiri mereka dan menarik kursi untuk duduk.     

Detik selanjutnya.     

"Kakak, sejak kapan kamu suka pakai pelindung ponsel? Ckckck, pola cacat macam apa ini, benar-benar menjijikan, aneh…."     

Wajah kecil Su Wanwan terlihat muram.     

"Cacat?"     

"Menjijikan?"     

"Aneh?"     

Saat Huo Jingshen mau berbicara, tiba-tiba terdengar suara "Pakkkk."     

Chu Xiuhuang juga kaget.     

Lalu dia melihat Su Wanwan mengeluarkan ponsel kecilnya dan menggebraknya ke atas meja dengan gaya yang sangat angkuh.     

Su Wanwan tidak mengatakan apa-apa, dia hanya menatap ke arah Chu Xiuhuang.     

"Pfft!" Chu Xiuhuang tertawa terbahak-bahak, "Astaga, ternyata itu versi pasangan, modelnya benar-benar cacat!"     

Huo Jingshen menatap Chu Xiuhuang dengan dingin dan berkata, "Kamu mau aku hajar, ya?"     

Chu Xiuhuang terbatuk, dan kebetulan sekali teleponnya berdering, lalu dia segera berdiri, "Baiklah, silahkan kalian makan. Aku sedang ada kesibukan."     

Setelah selesai berbicara, Chu Xiuhuang langsung pergi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.