Menikahi Pria Misterius

Menguasai



Menguasai

0"Amitabha, syukurlah dia baik-baik saja." Kata Nyonya Huo sambil menepuk punggung tangan Su Wanwan. "Sebentar lagi Ah Shen datang. Wanwan, kamu jangan terlalu khawatir."     
0

Qiao Zixin yang sedang berada di sudut koridor diam-diam merasa sangat senang ketika mendengar hal itu.     

Dia sudah lama tidak bertemu dengan Huo Jingshen.     

Awalnya Qiao Zixin berpikir di hari ulang tahun Su Xueqin, keluarga Huo akan datang untuk ikut merayakan ulang tahun Su Xueqin, tapi karena insiden Su Yanyan, bukan hanya Huo Jingshen yang tidak mau datang, Su Wanwan pun tidak mau datang.     

Gaun indah yang sudah disiapkan menjadi sia-sia.     

Tidak disangka, saat berada di meja makan, Su Xueqin tiba-tiba mengeluh kalau dadanya terasa sakit setelah minum anggur. Lalu Su Xueqin segera dikirim ke rumah sakit dan Jiang Yi langsung menghubungi keluarga Huo.     

Nyonya Huo yang menerima panggilan itu segera datang ke rumah sakit.     

Qiao Zixin merasa hatinya seperti sedang menaiki sebuah roller coaster, perasaannya naik turun antara senang dan takut.     

Membayangkan dirinya akan segera melihat Huo Jingshen, membuatnya merasa lebih senang dan bersemangat.     

Qiao Zixin harus berdandan dulu.     

Dia menatap semua orang, kemudian dia berbalik dan segera menuju kamar mandi.     

Setelah beberapa saat, pintu bangsal terbuka dan Nangong Ci keluar dengan beberapa staf medis.     

Nan Gongci mengenakan jas putih dengan stetoskop yang tergantung di dadanya, dia tampak seperti anjing dengan ekspresi serius.     

Jiang Yi buru-buru berjalan mendekat dan bertanya, "Wakil ketua, saya mau bertanya, kira-kira kapan ayah saya sadar?"     

"Kau tahu kan kalau keadaanya tadi sangat darurat? Kenapa kalian tidak segera membawanya ke rumah sakit? Sebagai wanita apakah kau tidak bisa lebih bijaksana? Orang tua itu sudah berumur. Beberapa bulan yang lalu, dia baru saja menyelesaikan operasi bypass. Kemampuan pemulihannya juga kurang baik. Dia masih terstimulasi. Kalian benar-benar konyol!"     

Jiang Yi menjelaskan, "Hari ini adalah ulang tahun Ayah, tadi siang dia minum sedikit alkohol..."     

"Dia minum alkohol? Jantungnya kan belum pulih, kenapa kalian tidak melarangnya?" Suara Nangong Ci terdengar sangat sengit.     

Su Yuntang melirik Su Wanwan dengan penuh arti, lalu bertanya, "Jadi kapan Ayah akan bangun?"     

"Kenapa kalian terlalu mendesak?" Kata Nangong Ci dengan sangat marah.     

Su Yuntang menahan amarahnya dan berkata, "Jam dua nanti aku ada keperluan mendesak, dan aku juga ada rapat penting di biro..."     

"Mana yang lebih penting, rapat atau kondisi tubuh Ayahmu?" Nangong Ci menegur lagi.     

Wajah Su Yuntang terlihat sangat muram.     

Wakil ketua ini baru berusia dua puluhan, itu berarti dia 20 tahun lebih muda dari Su Yuntang. Berani-beraninya dia menegurnya seperti ini di depan umum.     

"Bagaimana keadaan di dalam?" Nyonya Huo buru-buru bertanya.     

Waktunya habis untuk melihat anak ini marah-marah.     

Dia berbalik dan ekspresi Nangong Ci telah berubah 180 derajat, lalu melaporkan dengan tenang, "Nenek Huo, Kakak ipar, kalian jangan khawatir, kondisi Kakek Su sudah stabil, sebentar lagi dia akan sadar."     

Setelah berbicara, dia kembali bertanya sambil tersenyum, "Di mana Kakak, kapan dia datang?"     

Nyonya Huo menjawab, "Tadi dia bilang kalau rapatnya sudah selesai, sekarang dia sudah di jalan, harusnya sebentar lagi dia sampai."     

"Oke." Nangong Ci mengangguk dan menatap Su Wanwan lagi, "Kakak ipar, bagaimana kondisi lenganmu? Apa masih sakit?"     

Su Wanwan tertegun, lalu segera menjawab, "Sudah tidak apa-apa."     

Benar saja, Nyonya Huo langsung menatap Su Wanwan dan bertanya, "Wanwan, lenganmu kenapa?"     

"Nyonya Huo, Anda belum tahu?" Lalu Nangong Ci segera menceritakan kejadian waktu itu di rumah sakit secara lengkap, membuat suasana semakin panas.     

Su Yuntang dan Jiang Yi menjadi sangat malu, wajah mereka terasa panas.     

Su Yunrong dan Qiao Jianye yang juga Mendengar penjelasan dari Nangong Ci menjadi sedikit gelisah.     

Setelah mendengar hal ini, ekspresi wajah Nyonya Huo seketika berubah.     

Namun sekarang, Su Xueqin masih belum sadar dan Nyonya Huo tidak mau mengkritiknya di depan umum, jadi dia hanya bisa menghela nafas, "Dalam hal ini, Wanwan dianiaya karena kesalahpahaman."     

"Iya, kan?" Nangong Ci juga menghela nafas, "Kalau bukan karena kepintaranku yang meminta seseorang untuk melakukan penyelidikan terlebih dahulu dan segera memanggil kakak Huo untuk datang, pasti keselamatan kakak ipar terancam! Kakak ipar dipukuli karena kebohongan Su Yanyan, bahkan sampai lengannya terluka. Ckckck, benar-benar keterlaluan!"     

Setelah selesai berbicara, mata Nangong Ci tidak berhenti menatap Jiang Yi.     

Jiang Yi hanya bisa meminta maaf dengan suara pelan, "Memang benar kami salah karena menuduh Wanwan. Semua ini adalah kesalahanku, aku kurang baik dalam mendidik putriku, dan aku terlalu memanjakannya... Sekarang Yanyan dan Yuyun sudah bercerai. Su Yanyan besok akan diantar ke Korea Selatan, dia sudah mengakui kalau dia salah, dan…."     

"Karena tidak ada hal yang serius, lebih baik aku kembali ke kelas saja." Su Wanwan segera memotong pembicaraannya.     

Setelah tahu tentang masalah ini, Nyonya Huo tidak mau menahan Su Wanwan untuk tetap di sini, jadi dia segera mengambil ponselnya, "Aku akan memberitahu Ah Shen agar dia tidak perlu datang ke sini."     

Tiba-tiba terdengar suara dering ponsel dari belakang.     

Pada saat yang sama, terdengar suara Huo Jingshen yang berat, "Aku sudah sampai."     

Pria jangkung dan gagah itu langsung mengambil ponselnya dan mematikan telepon.     

Nangong Ci melihat ke arahnya, matanya langsung menyipit, "Yo, Kakak, pelindung ponselmu bagus sekali."     

"Pelindung ponsel?"     

Su Wanwan melihat lebih dekat.     

"Memalukan."     

Huo Jingshen mengenakan jas dan sepatu kulit yang mengkilap, dia berpakaian seperti pria dewasa yang elit. Dan dia memegang ponsel dengan pelindung motif Mickey berwarna hitam.     

"Benar-benar menjijikan." Batin Su Wanwan     

Nyonya Huo juga tercengang saat melihat pelindung ponsel itu.     

Cucu tertuanya ini selalu dewasa dan stabil. Karena dia seorang Virgo, jadi dia terkenal pemilih dan tidak pernah sembarangan memilih sesuatu. Tapi, sekarang… Sejak kapan dia menyukai hal kekanak-kanakan seperti ini?     

Huo Jingshen mengangkat alisnya, lalu dia mengangkat ponselya dan melihat ke arah pelindung ponselnya itu. Dia berkata dengan suara yang tenang, "Ya, pelindung ponsel ini adalah hadiah dari istriku versi pasangan, dia menyuruhku untuk memakainya, jadi aku harus memakainya."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.