Menikahi Pria Misterius

Mulut Bisa Berbohong, Tapi Tidak Dengan Reaksi Tubuh



Mulut Bisa Berbohong, Tapi Tidak Dengan Reaksi Tubuh

0"Baiklah, tidak apa-apa, kamu pergi saja, tapi ingat untuk meneleponku nanti."     
0

"Oke."     

Su Wanwan segera pergi, dan Mo Weiyi hanya bisa menghela nafas pasrah. Mo Weiyi selalu makan sendiri ketika di rumah, sekarang di kampus pun dia juga harus makan sendiri.     

"Sangat membosankan!"     

Saat hidangan satu per satu mulai disajikan, Mo Weiyi langsung mengambil ponselnya. Teleponnya segera terhubung, lalu terdengar suara pria yang tegas, "Putri."     

"Rong An, Cepat kamu naik ke lantai atas, dan temani aku makan siang."     

"Putri, saya tidak lapar."     

"Tapi aku tidak mau makan sendirian, ayo temani aku makan."     

"Putri, saya tidak lapar." Rong An mengulangi jawabannya.     

"Cepat datang ke sini, aku memberimu perintah. Kalau kamu masih tidak mau datang, aku akan marah padamu!"     

"Baiklah, Putri."     

Mo Weiyi terdiam.     

"Keterlaluan!"     

Mo Weiyi harus menyuruhnya sebanyak tiga kali sampai dia setuju.     

"Semua pria memang suka seperti ini, mulutnya berkata tidak, tapi reaksi tubuhnya tidak bisa berbohong."     

"Mo Weiyi, kamu datang ke kampus?" Tiba-tiba terdengar suara wanita yang tidak asing.     

Mo Weiyi mengangkat kepalanya dan melihat beberapa gadis yang berjalan masuk.     

Mereka semua adalah mahasiswa jurusan hukum di tahun ketiga. Yang tadi berbicara adalah Li Feifei, dia satu kelas dan satu asrama dengan Mo Weiyi.     

Dia adalah penduduk asli kota Nan. Di tahun pertama, Li Feifei adalah orang yang sangat sederhana, tapi di tahun kedua dia mendapatkan banyak uang dari hasil pembongkaran rumah, lalu dia menjadi orang kaya baru, dan sekarang Li Feifei selalu menjaga penampilannya.     

Sejak saat itu, Li Feifei suka memamerkan kekayaannya, dia mulai menjadi sombong, dan suka pamer.     

Mo Weiyi melihat pakaian Li Feifei dari atas sampai bawah, "Apa kamu berpartisipasi dalam acara Hari Guru?"     

Tidak hanya Li Feifei, gadis-gadis yang lainnya juga mengenakan kemeja putih dan rok kotak-kotak berwarna merah. Mereka seperti sedang mengenakan pakaian pertunjukan.     

"Ya, departemen hukum kita akan menampilkan tarian. Coba kalau kamu tidak terluka dan datang ke kelas, pasti aku akan memilihmu sebagai penari utama. "Kata Li Feifei menyanjung Mo Weiyi.     

Mo Weiyi tertawa, "Aku sebagai penari utama?"     

"Tentu saja, kamu kan bisa menari tarian tradisional? Aku ingat saat pelatihan militer di tahun pertama, kita semua harus menampilkan pertunjukan, kamu menarikan tarian Sepuluh Tentara Merah, dan berhasil menjadi juara pertama."     

Mo Weiyi sudah sering menjumpai pujian seperti ini, lalu dia menanggapinya dengan ringan, "Tidak apa-apa, nanti aku akan melihat kalian menari."     

Setelah mengatakan hal itu, Mo Weiyi langsung menyisir rambut ikalnya dengan tangannya.     

"Ada apa ini? Kenapa Rong An lama sekali?"     

"Setelah selesai makan, ayo kita sama-sama pergi ke auditorium?" Li Feifei mengajaknya dengan ramah. Setelah selesai berbicara, Li Feifei juga mengangkat tangannya dan menyisir rambutnya sendiri.     

Benar saja, Mo Weiyi sedikit tercengang. Lalu, ia membuka mulutnya lagi, "Anting-antingmu sangat cantik."     

Li Feifei tersenyum dengan puas. Ia menarik semua rambutnya ke belakang telinganya, lalu memperlihatkan sepasang anting-anting merah yang indah, dan dengan sengaja berkata, "Anting-anting ini diberikan oleh pacarku."     

Gadis-gadis di sekitarnya segera menyorakinya, "Wah, kami sangat iri padamu."     

"Pacar Feifei sangatlah baik. Dia selalu memberi Feifei berbagai macam barang."     

"Terakhir kali pacarnya juga memberikan gaun yang mahal pada Feifei!"     

"Benar sekali!"     

Kecemburuan dan pujian teman-temannya membuat Li Feifei semakin bangga, tapi dia harus tetap pura-pura tidak peduli akan pujian-pujian itu.     

Saat Li Feifei melihat Mo Weiyi ada di kampus, dia sudah memastikan gadis itu pasti akan makan di kantin lantai atas, dan dia juga sengaja membawa teman-temannya ke atas, dan berharap dia mendapatkan pujian. Ternyata harapannya terkabulkan.     

Dari dulu, Mo Weiyi diakui sebagai bunga kampus oleh seluruh mahasiswa di Universitas Nan, dan di departemen hukum, dia terkenal sebagai dewi yang tidak dapat dijangkau oleh para pria maupun wanita.     

Dia adalah keturunan bangsawan. Wajahnya cantik dan selalu berpakaian bagus, bahkan suaminya pun juga sangat tampan.     

Walaupun Mo Weiyi mengenakan baju kasual, tas, atau aksesoris apa pun, pasti ada saja orang-orang yang tertarik dan memotretnya, lalu diunggah di forum kampus. Semua orang akan mengomentarinya dan membicarakannya dengan senang, bahkan ada beberapa mahasiswa yang membeli barang-barang tiruan yang mirip dengan barang-barang Mo Weiyi.     

Tapi sekarang, Li Feifei adalah satu-satunya orang yang disorot teman-temannya, bahkan menjadi sorotan di depan Mo Weiyi! Rasa bangga ini benar-benar menyenangkan bagi Li Feifei.     

Mo Weiyi tampaknya sangat tertarik dengan anting-antingnya, lalu dia bertanya lagi, "Apa pekerjaan pacarmu?"     

Li Feifei menjawab sambil tersenyum, "Dia bekerja di perusahaan asing."      

Lalu teman-temannya mulai terkagum-kagum lagi, "Jadi pacarmu bekerja di perusahaan asing!"     

"Tidak heran kalau dia sangat kaya!"     

"Anting-anting ini pasti mahal! Berapa harganya?"     

"Bagaimana aku bisa tahu?" Li Feifei tersenyum malu-malu, "Aku memakainya karena aku pikir anting-anting ini terlihat bagus, dan kebetulan cocok dengan kostum menari hari ini."     

"Kalau aku tidak salah ingat," Suara Mo Weiyi terdengar lagi, "Anting ini adalah edisi terbatas klasik dari toko Shinre. Dua tahun lalu, harganya 100.000 yuan. Sekarang, harganya mungkin sudah naik, bisa saja sekarang harganya 200.000 yuan."     

Mendengar hal ini, semua orang di sekitarnya kembali heboh, "Wow, mahal sekali!"     

"Feifei, pacarmu ikhlas, kan?"     

"Pacarmu benar-benar mencintaimu!"     

"Feifei kamu beruntung sekali!" Dan lain-lain.     

Mendengangar hal ini, Li Feifei menjadi semakin angkuh, dan wajahnya terlihat sangat bangga.     

"Huh."     

"Apa anting-anting ini memang semahal itu?"     

**     

Di sisi lain.     

Saat Su Wanwan dan Nyonya Huo sampai di rumah sakit, Su Xueqin sudah kembali ke kamar pasien.     

Semua keluarga Su sedang berkumpul di koridor.     

"Nenek." Jiang Yi buru-buru menyapanya.     

Su Wanwan memandang semua orang dengan dingin, kemudian bertanya, "Kenapa Kakek tiba-tiba bisa mengalami serangan jantung?"     

Jiang Yi menjelaskan dengan lembut, "Hari ini adalah hari ulang tahun Ayah. Saat sedang makan, tiba-tiba dia terkena serangan jantung. Kami langsung membawanya ke rumah sakit. Untungnya, dia diselamatkan tepat waktu dan kondisinya tidak begitu parah. Dokter mengatakan, Ayah hanya perlu beristirahat untuk beberapa waktu, setelah itu dia bisa keluar dari rumah sakit."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.