Menikahi Pria Misterius

Citra Tuan Huo Hancur



Citra Tuan Huo Hancur

0Wajah Huo Jingshen menjadi muram, "Memang kenapa kalau mereka melihatmu?"     
0

"Mobilmu terlalu mahal dan terlalu mewah. Bagaimana kalau teman-teman sekelasku melihatku dan salah paham mengira aku dipelihara oleh om om kaya?"     

Wajah Huo Jingshen menjadi lebih muram, "Aku... Om om kaya?"     

Su Wanwan terdiam.     

"Suamimu yang tampan begini, apa terlihat setua itu?"     

Su Wanwan tertawa datar, "Hmm itu… aku hampir terlambat, nanti lagi ya."     

Dia cepat-cepat berbalik dan ingin segera keluar dari mobil itu, tapi...     

"Klik", Terdengar suara pintu terkunci.     

Pintunya tidak bisa dibuka.     

"Bicarakan dengan jelas sebelum pergi." Suara dingin pria itu terdengar, "Siapa yang tua, hah?"     

Su Wanwan menoleh dan menatapnya dengan marah, "Bisakah kamu lebih dewasa sedikit?"     

Rasanya sejak menikah, citra Tuan Huo benar-benar hancur!     

"Apanya yang dewasa, anggun, dan berkharisma? Nyatanya dia benar-benar pria brengsek dan kekanak-kanakan!"     

Huo Jingshen menyipitkan matanya, saat mendengar pertanyaan Su Wanwan, dia pelan-pelang mengangkat alisnya .     

Su Wanwan merasa malu.     

Baru saja kembali ke kampus setelah tinggal di rumah selama dua minggu, dan…     

"Benar-benar pria ini tidak tahu malu!"     

Huo Jingshen tersenyum kecil, alisnya terangkat tinggi, dan matanya yang gelap tersenyum kecil, seolah dipadamkan oleh cahaya bintang.     

Sinar matahari pagi yang turun dari kaca jendela mobil, membuat raut wajahnya diselimuti cahaya keemasan, dia terlihat anggun berkharisma.     

"Astaga, pria ini!"     

Ini adalah pertama kalinya, Su Wanwan merasa kalau pria ini terlihat sangat menarik.     

Su Wanwan menatap Huo Jingshen, wajahnya memerah, tanpa disadari ada ekspresi malu yang muncul di matanya.     

...     

...     

...     

Dulu, Su Wanwan adalah orang yang sangat membenci bau rokok, dia adalah tipe orang yang ingin muntah saat menciumnya.     

Tapi sekarang, dia tidak tahu apakah karena dia sudah lama bersama Huo Jingshen jadi dia mulai terbiasa dengan bau asap di tubuhnya.     

Kadang-kadang, dia bahkan merasa kalau pria ini cukup maskulin ...     

"Baiklah, kamu boleh keluar dari mobil."     

"...Oke."     

Su Wanwan tiba-tiba linglung sampai dia tidak tahu bagaimana caranya keluar dari mobil.     

Setelah Mustang Hitam itu pergi, tiba-tiba terdengar suara nyaring dari club "Pemandu Sorak Atlet Olah Raga" kampusnya. Akhirnya Su Wanwan pun kembali tersadar, lalu dia menampar pipinya.     

"Sialan, Apa… barusan ada yang melihatnya?"     

"Harusnya tidak ada yang melihat, kan?"     

Su Wanwan melihat ke depan lagi, lalu melihat ke belakang, ke kiri, lalu ke kanan.     

Kemudian, buru-buru berlari ke gerbang kampus.     

*     

*     

untuk beberapa saat Su Wanwan akhirnya menemukan teman-teman sekelasnya, dia kemudian dengan cepat masuk ke barisan putri dan berdiri di bagian paling belakang kelompok itu.     

Ternyata, ada orang sialan yang datang menegurnya.     

"Su Wanwan, lain kali tolong datang lebih awal, semuanya sudah ada di sini, dan kamu adalah satu-satunya mahasiswa yang terlambat, apa kamu tidak malu?" Lin Qiao menegurnya.     

Su Wanwan mengerutkan bibirnya, "Baik, Kak Lin."     

Lin Qiao adalah anggota komite sastra di kelas.     

Lin Qiao memelototinya dengan tajam, lalu berbalik, "Jangan bicara lagi, upacara pengibaran bendera akan segera dimulai, ayo serius!"     

Su Wanwan memutar matanya.     

Dia terlalu malas untuk mempedulikannya.     

"Benar-benar sialan, hanya pejabat kecil saja dan dia sudah merasa dirinya besar?"     

...     

Tak lama kemudian, upacara pengibaran bendera selesai.     

Su Wanwan belum melihat Mo Weiyi, jadi dia meneleponnya, "Weiyi, apa kamu datang ke kampus hari ini?"     

"Tidak, aku sangat lelah."     

"Apa yang baru saja kamu lakukan, sampai lelah seperti ini?" Su Wanwan bertanya dengan santai.     

"Apalagi yang bisa kulakukan dengan Xiaobaiku."     

Su Wanwan terdiam, sederet garis hitam muncul di wajah Su Wanwan.     

"Apa dia harus blak-blakan seperti itu?"     

"Ini baru jam 8:30 pagi dan kamu sudah pergi ke kampus? Wanwan, sepertinya Tuan Huo kurang jago ya. Bukankah kalian berdua baru saja menikah? Harusnya Tuan Huo bisa melakukannya sebanyak tujuh atau delapan kali dalam semalam..."     

"Uh, aku mau daftar klub kampus dulu, kamu lanjut tidur saja, sampai jumpa.'     

Setelah Su Wanwan selesai berbicara, dia langsung menutup teleponnya.     

"Dasar Mo Xiaose mesum!"     

"Tidak ada perbincangan tanpa hal-hal yang mesum!"     

"Memangnya dia tidak bisa membicarakan hal-hal normal…"     

"Hai nona cantik!"     

"Nona cantik!"     

"Nona cantik silahkan!"     

Su Wanwan akhirnya tersadar, dan pergi mengikuti suara itu.     

"Nona cantik."     

Seorang senior yang gemuk melambai padanya sambil tersenyum, "Apa kau tertarik dengan seni keramik? Ayo bergabung dengan klub seni keramik kami. Kau hanya perlu mengambil dua kelas seminggu untuk mendapatkan nilai sks!"     

Su Wanwan cemberut, "Maaf, aku tidak tertarik dengan keramik."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.