Menikahi Pria Misterius

Xiaobai, Si Biksu Tang



Xiaobai, Si Biksu Tang

0Tiba-tiba, ponsel di atas sofa berdering.     
0

"Angkat teleponnya." Kata Xiao Yebai     

Mo Weiyi masih memeluk Xiao Yebai dan tidak mau melepaskannya, "Pasti Wanwan yang menelepon, tidak perlu hiraukan dia."     

"Gadis itu suka sekali menelpon di saat yang tidak tepat! Mengacaukan semuanya!"     

Setelah beberapa saat, akhirnya telepon itu berhenti berdering.     

*     

*     

Di dalam Vila Xiyuan.     

Di ruang tamu, Xu Jing meletakkan ponselnya, "Sudah malam, Yiyi mungkin sudah tidur, jadi dia tidak menjawab teleponnya."     

Qu Yunyao mengenakan piyama putih, terlihat ekspresi tidak senang di wajahnya, "Lalu bagaimana dengan laptopku yang rusak ini? Aku berjanji malam ini akan mengirim naskah yang sudah direvisi kepada direktur. Tidak mungkin karyawan lain yang melakukannya, aku terpaksa harus minta bantuan kakak ipar... Ibu, tolong telepon dan tanyakan lagi kepada Kak Yiyi."     

"Yunyao, jangan." Xu Jing memberi nasihat pada putrinya, "Sekarang sudah larut malam, tidak baik mengganggu orang lain yang sedang beristirahat."     

"Benarkah?" Qu Yunyao berbisik, "Tapi sekarang bahkan belum jam sebelas."     

"Bagaimana kalau..." Xu Jing berpikir sejenak, "Coba aku telepon pamanmu dan memintanya untuk memeriksanya?"     

"Kenapa ibu tidak langsung meminta nomor telepon kakak ipar dari paman?"     

Xu Jing terlihat cemberut, "Aku baru saja menelpon Yiyi, dan dia tidak mengangkat teleponnya. Kalau begitu, kakak iparmu pasti juga sedang bersama dengannya, apa kamu tidak paham?"     

Qu Yunyao terdiam, dia mengerutkan bibirnya, "Baiklah."     

Di hadapan ibunya, Qu Yunyao harus menjadi anak yang baik dan dewasa, bersikap perhatian, toleran, dan tidak boleh terlalu keras kepala.     

Qu Yunyao berdiri dan berbisik pelan, "Ibu, kalau begitu aku tidur dulu."     

"Kamu tidak mau meminta pamanmu untuk membantu memeriksanya?"     

"Tidak, kita bicarakan besok saja lagi." Qu Yunyao berbalik, senyum manis di wajahnya segera menghilang.     

*     

*     

Keesokan pagi.     

Ketika Mo Weiyi bangun, hal pertama yang dia lakukan adalah mencari ponselnya.     

Dia baru menyadari, ternyata kemarin bukan telepon dari Su Wanwan, melainkan nomor yang tidak dikenalnya.     

"Siapa ini? Tengah malam meneleponku."     

Xiao Yebai meliriknya dan berkata, "Mungkin saja penipu."     

"Telepon dari penipu?"     

Mo Weiyi mengerutkan keningnya dan baru saja akan menelepon balik...     

"Aku akan meminta Zhong Kai untuk mengganti nomormu nanti."     

Mo Weiwei terkejut, "Kenapa aku harus ganti nomor?"     

"Nomormu sudah kamu pakai selama lebih dari sepuluh tahun. Mungkin secara tidak sadar nomormu bocor saat kamu sedang berbelanja. Jadi sekarang ada banyak telepon dari penipu." Kata Xiao Yebai dengan tenang.     

Mo Weiyi merasa terkejut untuk beberapa saat, lalu dia berkata lagi, "Tapi pasti akan merepotkan kalau aku harus mengganti nomorku."     

"Tidak masalah, cukup keluarga dan teman saja yang tahu. Tidak masalah kalau orang lain tidak tahu."     

"Benar juga."     

Mo Weiyi tidak memiliki banyak teman, dan pada dasarnya dia tidak banyak berhubungan dengan teman-teman sekelasnya. Jadi dia mengangguk, "Oke, kalau begitu kamu bisa meminta Zhong Kai untuk mengganti nomorku, dan sebagai catatan nomor barunya harus mudah diingat."     

"Baik."      

*     

*     

Setelah keduanya berkemas, mereka turun dan pergi ke vila Kakek Mo untuk sarapan.     

Orang tua itu selalu bangun pagi, saat ini juga sedang banyak tamu, jadi pagi-pagi sekali dia sudah duduk di ruang makan untuk menyambut yang lain.     

Begitu Mo Weiyi duduk, Mo Yaoxiong segera berkata, "Yebai, setelah selesai makan, tolong bantu periksa laptop Yunyao."     

Mo Weiyi segera menatap Qu Yunyao, "Kenapa laptopmu?"     

"Tiba-tiba saja laptopku tidak bisa dinyalakan. Sebenarnya tadi malam aku ingin meminta bantuan kakak ipar tapi aku takut mengganggu istirahat kalian." Setelah Qu Yunyao menjelaskan, dia memandang pria yang bersih dan lembut di depannya, "Kakak ipar, setelah selesai makan tolong bantu aku periksa laptopku ya?"     

"Kalau laptopmu rusak, ganti saja."     

Mo Weiyi membela suaminya, dengan alis dan matanya yang menawan, dia berbicara dengan aura kuat dan menekan, "Jangan ganggu suamiku dengan hal-hal sepele seperti itu, dia sangat sibuk, kamu dan bibiku akan tinggal di sini nantinya. Jika kamu butuh sesuatu, cari saja Bibi Zhou dan Shi Bo, atau cari ayahku."     

Mo Yaoxiong terbatuk. "Gadis ini terlalu blak-blakan."     

Benar saja, wajah Qu Yunyao seketika terlihat pucat, lalu dia berbicara dengan ragu-ragu, "Tapi di laptop ini ada naskah yang baru kurevisi, ini bukan masalah tentang mengganti laptop..."     

Qu Yunyao berbicara dengan kepala menunduk dan volume suara yang semakin pelan.     

"Kalau begitu coba saja minta Yebai untuk memeriksanya." Kata Mo Yaoxiong memutuskan, lalu menatap putrinya dan kembali berkata dengan nada sedikit tegas, "Weiyi, Yunyao adalah adik perempuanmu."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.