Menikahi Pria Misterius

Tuan Huo Menjemput Istrinya Di Kampus



Tuan Huo Menjemput Istrinya Di Kampus

0Mo Weiyi segera mengambil ponselnya dan buru-buru menelepon, "Ayah, ada apa dengan kartu yang ayah berikan?"     
0

"Kartu yang mana?"     

"Kartu dari Cina Merchants Bank ini. Kenapa tidak ada uang di dalamnya?"     

"Oh, Mo Shi baru saja berinvestasi di sebuah resor, dan bank mengatakan kalau dana akan dialokasikan setelah tanggal 10, jadi ayah pinjam sebentar." Kata Mo Yaoxiong dengan tenang, "Saat uang dari bank sudah keluar, Ayah akan segera mengembalikannya padamu."     

Mo Weiyi tidak berpikir banyak lalu segera meminta uang untuk jam tangan yang sedang ia rebutkan, "Kalau begitu, sekarang tolong kirimkan dua juta yuan padaku."     

"Kamu mau pakai uang sebanyak itu untuk apa?"     

"Sekarang aku sedang sangat butuh uang itu, tolong ayah kirimkan sekarang juga."     

"… Baiklah." Kata Mo Yaoxiong.     

Setelah menutup telepon, Mo Weiyi menepuk tangan kecilnya, "Tolong bungkus jam tangan ini untukku. Tunggu beberapa menit lagi, setelah ini uangnya terkirim dan aku akan membayarnya."     

Pelayan toko itu melihat ke arah Chu Xiuhuang.     

Dia terlihat sedikit ragu.     

Mo Weiyi segera berkata, "Aku yang lebih dulu menyukai jam tangan ini. Bukankah yang pertama datang harus dilayani duluan. Bukan begitu, Tuan Chu?"     

Chu Xiuhuang tersenyum santai. Mendengar hal ini, dia sedikit mengangguk, "Untuk permasalahan itu, aku pikir apa yang dikatakan putri kecil ini... masuk akal."     

Mo Weiyi tersenyum senang.     

Pelayan toko itu akhirnya bisa bernapas lega, dan dia segera mengemas jam tangan yang tadi. Setelah uangnya datang, gesek kartunya, dan masalah selesai.     

Beberapa saat kemudian… Tiba-tiba ponsel Mo Weiyi berdering, lalu dia segera mengangkat teleponnya, "Ayah…"     

Entah apa yang dikatakan oleh Ayah Mo Weiyi, yang pasti gadis itu langsung mengerutkan wajahnya yang halus, dan akhirnya dia berkata, "Baiklah."     

Setelah Mo Weiyi menyimpan ponselnya, dia menatap Chu Xiuhuang dengan matanya yang sipit, kemudian berbicara dengan sedikit ragu.     

Mo Weiyi mengangkat dagunya tinggi-tinggi dan berbicara dengan nada yang dermawan, "Sudahlah, lagipula jam tangan ini tidak terlalu bagus, Su Wanwan benar, jam tangan ini tidak menarik, cocok dengan karaktermu. Dan karena kamu sangat menyukainya, aku lepaskan jam tangan ini untukmu. Wanwan, ayo kita pergi saja."     

Su Wanwan terdiam.     

Chu Xiuhuang tertawa, "Pelayan, gesek kartuku."     

"…..Baiklah Tuan Chu."     

Saat berbalik, Mo Weiyi mengepalkan tangannya dengan geram.     

Dia sangat emosi!     

"Memalukan!"     

Mau bagaimana lagi, tadi Mo Yaoxiong mengatakan kalau saat ini dia sedang tidak memiliki banyak uang, jadi dia menyarankan Mo Weiyi untuk meminta kepada Xiaobai dulu.     

Kalau Mo Weiyi meminta uang kepada Xiaobai, itu sama saja membocorkan kejutan untuknya. Selama ini, setiap kali dia memberikan hadiah kepada Xiaobai, ekspresinya selalu biasa saja. Jadi kali ini dia mau memberikan sesuatu yang bisa mengejutkannya.     

"Sudahlah."     

Chu Xiuhuang tidak bisa berhenti tertawa melihat Mo Weiyi yang berusaha menutupi kekecewaan dengan keangkuhannya.     

"Putri kecil ini benar-benar menggemaskan."     

"Tuan Chu, ini jam tangan Anda." Kata pelayan toko itu membuyarkan lamunan Chu Xiuhuang.     

Dia melihat ke pelayan toko itu dan berkata, "Nona cantik, tolong kirim jam tangan ini ke alamat Nona Mo."      

"Ah?" Pelayan toko itu tercengang.     

"Kenapa? Toko kalian tidak punya alamat Nona Mo?"     

"Ada, ada."     

Siapa yang tidak kenal dengan Mo Weiyi yang merupakan putri dari keluarga Mo, dia juga sudah beberapa kali datang ke toko ini untuk memborong banyak barang. Saat dia membeli barang dengan jumlah yang sangat banyak itu, mau tidak mau toko ini harus mengirim barang-barang yang dibelinya ke tempat tinggal Mo Weiyi.     

Chu Xiuhuang mengangguk, lalu dia berbalik dan segera pergi.     

Saat dia kembali ke mobil, dia langsung mengeluarkan ponselnya dan menekan sebuah nomor telepon.     

Butuh waktu yang agak lama sampai terhubung, dan nada orang di seberang telepon terdengar kesal, "Ada apa?"     

"Kakak, apa malam ini kamu mau pergi minum denganku?"     

"Tidak bisa, aku sibuk." Suaranya terdengar dingin.     

"Sibuk apanya? Kan, sudah akhir pekan?"     

"Aku mau menjemput istriku di kampus."     

Chu Xiuhuang terdiam.     

Menjemput istrinya di kampus?     

Tapi, bukankah istrinya sedang pergi berbelanja?     

"Orang yang belum mempunyai istri sepertimu pasti tidak paham." Huo Jingshen menambahkan.     

"Baj*ngan, ini pamer namanya!"     

Alis mata Chu Xiuhuang berkedut keras, lalu dia berkata, "Istrimu bolos kelas."     

"….." Huo Jingshen terdiam.     

Chu Xiuhuang merasa sangat bangga, dia mengangkat alisnya dan berkata, "Aku baru saja pergi berbelanja dengan pacarku dan tidak sengaja bertemu dengan kakak ipar. Ckckck, bukankah sangat melelahkan menikah dengan seorang gadis kecil? Selama tinggal di kampus dia tidak bisa makan enak. Belum lagi kakak harus mengkhawatirkan apakah dia belajar dengan keras di kampus atau dia malah bermain dengan pria di sana... Halo?"     

"Sial!"     

Huo Jingshen sudah memutuskan sambungan teleponnya.     

Sepertinya dia marah karena ucapan Chu Xiuhuang barusan.     

Chu Xiuhuang mengangkat alisnya, dan menekan nomor telepon lainnya.     

Kali ini teleponnya dijawab dengan cepat.     

"Tuan Muda Chu? Ada yang bisa saya bantu?"     

"Sekretaris Shi." Chu Xiuhuang berkata dengan tegas, "Apa kamu seorang wanita?"     

"Tuan Muda Chu, bukankah kamu selalu mengatakan kalau aku seorang pria?"     

Chu Xiuhuang terdiam.     

Dia kembali berkata dengan tegas, "Sebagai seorang sekretaris wanita, apa kamu tidak bisa membedakan wanita asli dengan wanita yang sudah menjalani operasi plastik? Ini benar-benar kelalain dalam bekerja! Lain kali aku akan memotong gajimu, kalau kamu berani mengatur kencanku dengan seorang wanita hasil operasi plastik.     

"Baiklah Tuan Muda Chu, Saya mengerti. Maaf saya salah."     

"Hmm." Chu Xiuhuang segera menutup teleponnya.     

Ckckck, bagaimana bisa akhir pekan ini tidak ada yang menemaninya?     

"Sudahlah, kalau begitu aku akan mengajak Lu Xiaosi untuk pergi minum."     

**     

Huo Jingshen mengendarai mobilnya sampai ke gerbang Universitas Nan.     

Setelah berhenti, dia melihat jam.     

Tadi, Su Wanwan bilang kalau kelasnya selesai jam empat sore, dan sekarang sudah jam setengah enam.     

Saat menghubunginya, hasilnya… "Mohon maaf, nomor yang Anda tuju sedang tidak aktif."     

"Bagus sekali."     

Huo Jingshen meletakan ponselnya, bibirnya yang tipis terlihat cemberut.     

"Bolos kelas?"     

"Pergi berbelanja?"     

"Dan berani mematikan ponselnya?"     

Dia merasa gadis kecil itu benar-benar gatal. Sepertinya sekarang saatnya dia memberi hukuman.     

**     

Di dalam mall, Su Wanwan menemani Mo Weiyi berbelanja ke berbagai toko.     

Tapi ada pepatah yang mengatakan kalau kita tidak bisa mendapatkan sebuah barang, kita akan selalu berpikir kalau barang itu yang terbaik.     

Akhirnya Mo Weiyi tidak membeli hadiah, dia melihat jam dan berkata, "Wanwan, apa yang mau kamu beli?"     

Su Wanwan menggelengkan kepalanya, "Tidak ada."     

"Terlalu mahal!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.