Menikahi Pria Misterius

Pelindung Ponsel yang Serasi



Pelindung Ponsel yang Serasi

0Su Wanwan benar-benar kesal, kenapa respon pengawal ini sangat payah?     
0

Mendengar derap langkah kaki Huo Jingshen yang semakin dekat, mobil Audi hitam itu langsung berputar balik dengan bunyi "cicit" dari bannya dengan gaya yang estetik, lalu segera menjauh.     

Su Wanwan menarik napas lega.     

Dia buru-buru berbalik lalu berlari kecil dan memeluk lengan pria itu dengan manja, "Suamiku."     

Huo Jingshen hanya diam, kemudian bertanya dengan nada yang dingin dan menyeramkan, "Siapa itu tadi?"     

"Pengawalnya Weiyi." Su Wanwan mengangkat kepalanya lalu bertanya dengan manis, "Apa ada makanan di rumah? Aku belum makan malam, aku lapar sekali, ayo masuk."     

Dia melepaskan tangannya dan mengajak Huo Jingshen masuk, tapi suaminya itu malah meraih tangannya.     

Su Wanwan pun langsung jatuh ke pelukannya.     

"Eh…"     

"Apa aku tadi mengiyakan? Kenapa kamu ingin cepat-cepat masuk? Kamu menyembunyikan sesuatu, ya?" Suara Huo Jingshen terdengar sedikit menusuk.     

"Apa yang kusembunyikan?" Su Wanwan sudah belajar dari kejadian sebelumnya, dia takut pria itu akan mengatakan atau melakukan yang tidak pantas di depan orang.     

Huo Jingshen pun langsung bertanya, "Katakan padaku, apa yang kamu lakukan sore ini?"     

"Sore?"     

Su Wanwan pun mengedipkan matanya yang indah, "Aku belajar di kampus ..."     

Huo Jingshen mengerutkan matanya dalam-dalam dan menatapnya dengan tajam.     

Wajah Huo Jingshen yang tidak menunjukkan ekspresi semakin terlihat tampan di bawah lampu jalan yang menyinari mereka, seperti adegan di film berlatar tempat London yang samar.     

Su Wanwan tercengang ketika menatapnya. Ketika dia akan berbicara, pria itu tiba-tiba melepaskannya, lalu mundur selangkah dan membungkuk.     

Sebelum bisa bereaksi, tubuhnya sudah terangkat ke udara.     

Huo Jingshen mengangkatnya di pundak seperti membawa karung, kemudian dia berbalik dan berjalan memasuki rumah.     

Su Wanwan terpaksa menundukkan kepalanya, otaknya terasa penuh, wajahnya langsung memerah, dan dia terus berteriak, "Apa yang kamu lakukan, baj*ngan, lepaskan aku, ah ah ah ah ah, lepaskan aku.. ."     

Fu Ziyang sudah menyelesaikan makan malamnya, begitu dia berjalan keluar dari ruang makan, dia melihat pemandangan yang brutal, Paman Huo menggendong bibinya...     

Su Wanwan terus berteriak, "Ah, ah, ah, cepat lepaskan aku, baji*ngan, bina*ang, id*ot ..."     

Huo Jingshen menatap bocah kecil itu dalam-dalam, lalu mengangkat tangannya yang besar.     

"Plak", terdengar suara tamparan yang keras dan jelas. Huo Jingshen menampar tubuh bagian belakang Su Wanwan.     

"Ada anak-anak di sini, jangan berkata kotor."     

Seketika itu juga Su Wanwan terdiam.     

Kemudian, dia mendengar Huo Jingshen berbicara dan terdengar serius, "Bibimu melakukan kesalahan, paman sedang mendidiknya."     

Setelah mengatakan itu, tanpa memperdulikan ekspresi terkejut si kecil, dia menggendong Su Wanwan dan naik ke atas.     

Sesampainya di kamar, setelah menutup pintu, Su Wanwan mulai berteriak lagi, "Baj*ngan, kamu gila ya, lepaskan aku ah ah..."     

"Plak" terdengar suara tamparan lagi.     

Huo Jingshen menampar lagi dan mulai berbicara, "Kenapa teriak-teriak?"     

Setelah dipukul dua kali berturut-turut, Su Wanwan merasa sangat sedih, dia mencubit bahu Huo Jingshen yang kokoh sampai pria itu hampir meraung, "Kurang ajar, kamu menekan lenganku, sakit!"     

Wajah Huo Jing sedikit berubah, dan dia buru-buru berjalan ke sofa dan menurunkannya.     

Karena sangat marah, Huo Jingshen sampai lupa bahwa ada luka di lengan Su Wanwan.     

Setelah melihat wajah gadis itu dengan mata yang mulai memerah, bibir cemberut dan penampilan yang sudah acak-acakan, dia mulai merasa bersalah…     

"Coba kulihat." Bahkan suaranya menjadi jauh lebih lembut.     

Su Wanwan sudah terlanjur marah dan menyembunyikan tangannya dari Huo Jingshen, "Apa yang kamu lakukan, kamu salah minum obat ya?"     

Perkataan Su Wanwan sepertinya malah memancing emosi dari Huo Jingshen, ekspresi pria itu sekarang semakin terlihat galak, "Katakan padaku, kenapa kamu matikan ponselmu?"     

"Hanya karena ini saja marah?" Su Wanwan langsung berkata, "Aku tidak sempat melihatnya, aku baru sadar kalau ponsel itu mati."     

"Tidak sempat?" Pria itu mengerutkan keningnya, ekspresinya semakin terlihat kesal.     

"Ya, buat apa aku berbohong? Aku tadi jalan-jalan, mana sempat aku melihat ponselku?"     

"Dengan siapa kamu jalan-jalan?"     

"Weiyi."     

"Jadi demi jalan-jalan dengan Weiyi, kamu bolos kelas, dan mematikan ponsel? Kamu juga tidak bilang padaku?"     

Sebenarnya itu lah yang membuat Huo Jingshen marah, Su Wanwan tidak memberitahu kalau dia keluar bersama Weiyi, malah orang lain yang memberitahunya.     

Su Wanwan menjelaskan dengan sabar, "Aku tidak bolos kelas, tadi setelah kelas selesai Weiyi masuk ke kelasku. Dia bilang dia akan membeli hadiah untuk Xiaobai, dan aku berpikir untuk sekalian membelikanmu hadiah ulang tahun..."     

Su Wanwan berhenti berbicara dan menutup mulutnya dengan tangan.     

Dengan heran, Huo Jingshen menanyakan lagi kalimat terakhir yang diucapkan Su Wanwan, "Hadiah ulang tahun untukku?"     

Mulut Su Wanwan tertutup rapat dan dia tidak mau berbicara.     

"Hadiah ulang tahun apa?"     

Su Wanwan masih tidak mau berbicara.     

Huo Jingshen duduk di sofa, dia merentangkan kakinya dan menatap tas merah muda yang tergantung di sampingnya, "Coba, ambil hadiahnya dan tunjukkan padaku."     

Su Wanwan terbatuk canggung, dia terpaksa menebalkan muka dan mengeluarkan pelindung ponsel itu dari tasnya, lalu berkata dengan pelan, "...ini."     

Mereka berdua terdiam…     

Huo Jing melihat pelindung ponsel itu dengan teliti, alisnya sedikit melonjak. Dia masih diam untuk waktu yang lama, kemudian baru bertanya dengan ragu, "Apakah kamu yakin... ini untukku?"     

Su Wanwan mendongak dan menatap hadiah itu.     

"Apa-apaan?"     

"Kenapa yang Red Minnie's?"     

Su Wanwan buru-buru mengambilnya kembali, "Tidak, tidak, ini bukan untukmu."     

Dia menundukkan kepalanya dan mengambil satu lagi dari tas, "Ini yang untukmu."     

Lalu Su Wanwan menyerahkan pelindung ponsel motif Mickey Mouse itu dengan jari-jarinya yang ramping. Huo Jing mengangkat kelopak matanya dan menatap gadis kecil yang terlihat malu di sampingnya, "Pelindung ponsel versi pasangan?"     

Su Wanwan pun berekspresi aneh, sekarang wajahnya terasa sangat panas.     

"Apa kamu ingin menggunakan pelindung ponsel yang serasi dengan suamimu, Sayang?"     

Wajah Su Wanwan pun menjadi semakin panas.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.