Menikahi Pria Misterius

Jangan Bawa-Bawa Pengawal Ke Hal Sepele Semacam Ini!



Jangan Bawa-Bawa Pengawal Ke Hal Sepele Semacam Ini!

0Ling Qiao mulai marah karena mendengar tawa dari teman-teman sekelasnya, dia pun mulai berkata, "Heh jalang, tunggu saja! Cepat atau lambat, aku akan membawa jalang ini..."     
0

"Hei jalang, siapa yang sedang kau maki-maki!" Tiba-tiba terdengar suara lembut dari seorang wanita.     

Kelas itu menjadi semakin gaduh ketika melihat gadis yang berdiri di depan pintu kelas, "Wow, itu bunga kampus!"     

"Orang tercantik di kampus akhirnya datang ke kelas!"     

"Bunga kampus, lihat aku lihat aku lihat aku…."     

Dan lain-lain.     

Mo Weiyi mengenakan gaun merah yang panjangnya sampai menyentuh mata kaki, kulitnya juga seputih salju.     

Rambut ikalnya yang pirang dan tebal membuatnya mengeluarkan aura yang menawan, alis dan matanya sangat indah, bibirnya merah merona. Walaupun dia berjalan menggunakan tongkat berwarna abu-abu, gadis ini tetap terlihat sangat cantik.     

Mo Weiyi menatap ke arah Lin Qiao lalu mengangkat dagunya dan memberi perintah pada pengawal di belakangnya, "Rong An, lepaskan kaus kakimu dan tutup mulut jalang itu."     

Rong An masih tidak berekspresi, tapi kelopak matanya tiba-tiba melonjak ketika mendengar perintah itu.     

Menyuruhnya….     

Seorang pengawal berdarah dingin.     

"Melepas kaus kaki di depan anak-anak ini?"     

"Jangan bawa-bawa pengawal untuk hal sepele semacam ini!" Wajah Lin Qiao menjadi pucat karena ketakutan.     

Mo Weiyi tidak hanya gadis tercantik di kampus, tapi dia juga seorang putri dari keluarga Mo, belum lagi dia juga memiliki suami yang dingin dan menakutkan.     

Meskipun para mahasiswa tidak tahu banyak tentang jaringan masyarakat kelas atas, tapi menjadi bagian dalam keluarga Mo sudah cukup membuat orang takut.     

"Maaf." Sebagai pacar, Jiang Shuhao segera bangkit berdiri, "Nona Mo, Qiao Qiao tidak bermaksud seperti itu. Qiao Qiao, cepat minta maaf pada Su Wanwan."     

Lin Qiao menatap pacarnya dengan heran, "Kamu menyuruhku untuk minta maaf pada jalang ini?"     

Jiang Shuhao mengerutkan dahinya.     

Apa gadis ini tidak tahu bahwa Jiang Shuhao sebenarnya sedang membantunya?     

Mo Weiyi berjalan ke dalam kelas dengan tongkatnya.     

Di depan Lin Qiao, Mo Weiyi berkata dengan angkuh, "Apa kamu Lin Qiao?"     

Lin Qiao tidak menyangka kalau Mo Weiyi masih mengingatnya.     

Setelah memasuki universitas, karena mereka tidak berada di departemen yang sama, ditambah Mo Weiyi juga jarang datang ke kelas, dan tidak bergabung dengan klub apapun, mereka hampir tidak pernah bertemu.     

"Lucu sekali." Mo Weiyi mengangkat alisnya yang halus dan melirik ke arah pria berkulit putih dan bersih di samping Lin Qiao, "Jiang Shuhao, kenapa kamu masih bersama wanita ini? Aku ingat saat Lin Qiao masih duduk di kelas dua SMA, dia menulis surat cinta. Isi surat cintanya sangat menjijikan, tapi akhirnya surat itu diketahui oleh guru, lalu dia berbohong dan mengatakan kalau surat itu ditulis oleh Su Wanwan.     

Su Wanwan terdiam.     

"Jadi kejadian sebenarnya seperti itu."     

Su Wanwan tidak terlalu ingat kejadian itu, tapi yang dia ingat hanyalah mereka bertengkar karena Lin Qiao selalu mencari masalah dengannya di asrama.     

Pantas saja Lin Qiao selalu mencari masalah dengan Su Wanwan, dan mengatakan kalau Jiang Shuhao dan dia berpacaran….     

Sangat konyol!     

Mo Weiyi mencibir lagi, "Pengecut seperti ini bahkan tidak berani mengaku kalau dia menyukaimu, dan kamu masih mau jadi pacarnya, apa kamu tidak takut suatu hari nanti Lin Qiao akan menjualmu?"     

Wajah Lin Qiao langsung memerah. Dia menatap pacarnya dan melihat ekspresi Jiang Shuhao yang terlihat malu. Kemudian Lin Qiao mencoba untuk segera menjelaskan, "Shuhao, aku hanya... aku tidak..."     

"Pantas saja kamu selalu mencari masalah denganku." Su Wanwan menyelanya, "Saat pertama kali masuk kelas, dia dengan sengaja menjegalku dengan kakinya, mencoba mempermalukanku di depan umum. Dia pergi ke asramaku jam 9 malam dengan alasan memeriksa kebersihan, lalu menuduhku membawa seorang pria ke kamar asrama untuk bersenang-senang, lalu menyuruh pengawas asrama untuk mengeluarkan peraturan kalau anak laki-laki tidak diperbolehkan masuk ke asrama wanita? Dan tadi, kamu sengaja menyuruhku untuk membaca teks, dan ingin memberi tahu profesor kalau aku tidak membawa buku pelajarannya supaya nilaiku dipotong? Ckckck, ternyata kamu melakukan semua ini karena takut pacarmu menyukaiku?"     

Suara "Wow" terdengar lagi dari dalam kelas.     

Semua orang memandang ke arah Lin Qiao, tetapi sorot matanya sudah berubah.     

Sejak mereka datang ke Universitas Nan, yang mereka tahu adalah Jiang Shuhao dan Lin Qiao merupakan pasangan teladan di kampus.     

Jiang Shuhao bertubuh tinggi dan tampan, dia juga bisa bermain basket, dan berprestasi.     

Meskipun nilai Lin Qiao biasa saja, tapi dia adalah anak yang ceria, antusias, dan suka membantu teman-teman sekelasnya.     

Keduanya adalah kader kelas dan serikat mahasiswa. Mereka adalah sepasang kekasih yang luar biasa, Entah sudah berapa banyak orang yang iri dengan pasangan ini.     

Tapi ternyata sekarang sifat aslinya dibuka di depan semua orang.     

Lin Qiao menggertakkan gigi, dia merasa sangat malu saat mendengar teman-teman sekelasnya membicarakannya.     

Tapi Lin Qiao hanya berani memendam amarahnya dan tidak berani mengatakan apapun karena ada Mo Weiyi dan pengawalnya di sana.     

Su Wanwan tiba-tiba membuka mulutnya lagi, "Kamu tenang saja, aku beritahu ya, aku tidak tertarik dengan barang bekas!"     

"Benar!" Mo Weiyi juga ikut berbicara, "Sayangku Wanwan sangat cantik, pria seperti apa yang tidak bisa dia dapatkan? Dan pacarmu, ck ck ck, terlalu kurus seperti pohon bambu, tidak punya otot sama sekali, bajingan, simpan saja untuk dirimu sendiri!"     

"Hahahaha…."     

Terdengar suara tawa yang keras dari dalam kelas, bahkan ada yang mengatakan, "Aku sangat suka melihat bunga sekolah memaki-maki orang, sangat berani!"     

"Tidak disangka ternyata sifat asli Lin Qiao seperti itu, dia sengaja menjebak murid baru itu!"     

"Memang kita tidak boleh menilai seseorang dari penampilannya."     

"Karena Su Wanwan lebih cantik dari pada Lin Qiao, jadi dia takut kalau jabatannya sebagai ketua kelas diambil olehnya."     

"Ah, cemburu bisa membuat orang menjadi gila, cemburu juga bisa membuat orang kehilangan identitasnya…"     

Dan lain-lain.     

Lin Qiao menggertakan giginya dan mengepalkan tangannya, bagaimanapun, dia hanyalah seorang gadis berusia 20 tahun, dan dia diejek di depan umum, terutama pacarnya juga ikut diejek…..     

Akhirnya, Lin Qiao tidak bisa menahan diri, lalu dia mulai berkata, "Mo Weiyi, jangan mentang-mentang kamu putri keluarga Mo, jadi kamu bisa sesuka hati mempermalukan orang lain dengan uang dan kekuasaan!"     

"Malu kan, bukankah semua yang aku katakan tadi benar?" Mo Weiyi mengangkat alisnya yang halus lalu kembali berkata "Rong An, apa kamu tidak memakai kaus kaki hari ini? Kenapa kamu masih belum menutup mulutnya dengan kaus kaki!"     

"Putri." Rong An menjawab dengan tegas, "Tidak perlu menggunakan kaus kaki untuk menyuruh wanita diam."     

Mo Weiyi memutar matanya dan terdiam.     

"Dengan satu pukulan pasti dia akan pingsan, dan otomatis akan terdiam." Rong An buru-buru menambahkan.     

Wajah Su Wanwan sedikit berkedut.     

Meskipun pengawal ini selalu tidak berekspresi dan terlihat serius, ditambah keadaan sekarang yang sedikit panas, rasanya Su Wanwan masih ingin menertawakan percakapan barusan.     

Mo Weiyi membelai rambut keritingnya, "Tidak peduli apa yang akan kamu lakukan, yang penting aku tidak mau mendengar suara perempuan ini lagi."     

"Baik, saya mengerti." Setelah selesai berbicara, Rong An langsung mengangkat kakinya dan berjalan ke dalam kelas.     

Dia mengenakan setelan hitam sederhana dan celana panjang. Dia tinggi dan terlihat sangat kuat, rambutnya pendek, wajahnya tidak menunjukkan ekspresi, dan sorot matanya dingin. Tampilannya seperti penjahat. Sangat kontras dengan laki-laki kurus di kelas itu.     

Lin Qiao terkejut dan ketakutan, "Mo Weiyi, berani sekali menyuruh dia untuk menyentuhku!"     

"Qiao Qiao, cepat minta maaf!" Jiang Shuhao masih membujuknya.     

Mo Weiyi membuka bibir merahnya dan berbicara dengan nada malas, "Pengawalku ini bukan pacarmu. Dia tidak akan mengasihanimu. Aku akan menghitung sampai tiga. Kalau kamu tidak mau meminta maaf, kamu akan dipukuli seperti kepala babi."     

Setelah selesai berbicara, Mo Weiyi mulai menghitung, "Satu."     

"Mo Weiyi, ini adalah kelas, banyak teman sekelas yang melihat!"     

"Dua."     

"Aku akan memberi tahu ke Kantor Urusan Akademik, aku juga bisa melaporkan ke polisi, dan semua teman-teman sekelas bisa menjadi saksiku!"     

"Tiga."     

Rong An berjalan ke arah Lin Qiao, dia langsung mengepalkan tinjunya, dan mengangkatnya tinggi-tinggi.     

"Ahhhhhh!" Lin Qiao memegang kepalanya karena ketakutan, dia menutup matanya dan berteriak, "Maaf, aku salah, lain kali aku tidak melakukannya lagi, aku minta maaf, aku minta maaf... "     

Rong An menarik tinjunya kembali.     

"Coba dari awal sudah minta maaf, pasti tidak akan berakhir seperti ini kan?" Setelah berbicara, Mo Weiyi berteriak, "Kalian semua dengar ya, Wanwan adalah sahabatku, siapa pun yang mencari masalah dengannya, sama saja kalian mencari masalah denganku."     

Tidak ada yang berani berbicara di dalam kelas itu.     

Baru setelah Su Wanwan dan Mo Weiwei pergi, situasi di dalam kelas perlahan kembali normal.     

Lin Qiao melepaskan tangan di kepalanya, lalu dia menundukkan kepalanya, dan tubuhnya perlahan berhenti gemetar.     

Tidak ada yang melihat ekspresi wajahnya yang berubah menjadi ganas.     

"Su Wanwan, jalang ini!"     

"Tunggu saja, jangan kira aku tidak bisa melawan karena ada Mo Weiyi yang melindungimu!"     

"Nanti kalau aku sudah menemukan cukup bukti, pada saat itu juga, kamu akan jatuh!"     

"Aku akan membuatmu keluar dari sini!"     

"Dan membuatmu sepenuhnya keluar dari Universitas Nan!"     

"Lin Qiao." Tiba-tiba terdengar suara dari Jiang Shuhao.     

Lin Qiao buru-buru menahan ekspresinya, lalu dia mengangkat kepalanya dan menatap pacarnya, "Shuhao, ada apa?"     

"Kamu masih mahasiswa, bukankah menurutmu tidak pantas tiap hari berpakaian terbuka seperti ini?"     

Lin Qiao tercengang.     

Dari SMA dia selalu berpakaian seperti ini, apakah gara-gara perkataan Su Wanwan tadi, Jiang Shuhao juga mulai membencinya?     

"Dan juga.." Jiang Shuhao berkata dengan suara dingin, "Bukannya aku sudah memberitahumu, untuk tidak melakukan hal-hal rendahan seperti itu terhadap Su Wanwan."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.