Menikahi Pria Misterius

Mulai Sekarang, Harus Lebih Patuh Pada Suami



Mulai Sekarang, Harus Lebih Patuh Pada Suami

0Setelah menarik lengannya, Huo Jingshen mulai berbicara, "Lain kali jangan lalai. Jangan pergi sembarangan kalau ada yang menyuruhmu datang. Apa kamu tidak ingat betapa menderitanya kamu saat terakhir kali bertemu dengan keluarga Su? Kalau kali ini aku tidak datang, pasti akan ada lebih banyak memar di tubuhmu.     
0

"….Baiklah." Su Wanwan menyetujui perkataan Huo Jingshen.     

Lalu Su Wanwan membuka matanya dan menatap pria di depannya.     

Jas dan sepatu kulitnya terlihat sangat bagus. Tidak ada noda dari ujung rambut sampai ujung kakinya. Bahkan dasinya juga masih terlihat rapi. Sepertinya, dia memang datang dari kantor.     

Huo Jingshen mengerutkan alisnya dan bibirnya tertutup menjadi sangat tipis. Walaupun dia sedikit tidak terampil, tapi dia mengoleskan obat pada tubuh Su Wanwan dengan serius dan hati-hati.     

Dia adalah cucu tertua dari keluarga Huo, sekaligus pewaris Grup Huo Yuan.     

Bagi orang luar, Huo Jingshen adalah pria hebat yang ulung dan sombong!     

Tapi bagi Su Wanwan, Huo Jingshen adalah orang yang selalu memasak makanan lezat untuknya dan membuatkan air gula merah untuknya. Bahkan saat Su Wanwan berada dalam bahaya, dia adalah orang pertama yang datang untuk mendukung dan membantunya melawan ketidakadilan.     

"Bagaimana bisa kamu sampai datang ke sini?" Pertanyaan itu terlontar begitu saja.     

Huo Jingshen masih mengoleskan obat dengan lembut pada memar di lengan Su Wanwan. Dia tidak banyak bereaksi saat mendengar pertanyaan itu. Dia hanya mengangkat kelopak matanya dan bertanya dengan suara berat, "Saat istriku berada dalam bahaya, bukankah aku sebagai seorang suami, harus menjadi orang pertama yang datang menolongnya?"     

Meskipun Huo Jingshen mengatakannya dengan ringan, tapi Su Wanwan jadi merasa terharu saat mendengar hal ini.     

Ada perasaan hangat yang mengalir perlahan di hatinya, lalu dia merapatkan bibirnya.     

Su Wanwan bertanya lagi, "Lalu… kenapa kamu sangat baik padaku?"     

Gerakan suaminya itu terhenti dengan jelas.     

Kemudian Huo Jingshen mengalihkan pandangannya dan menatap Su Wanwan.     

Su Wanwan juga menatap Huo Jingshen.     

Saat ini, mereka berdua saling berhadapan, mata mereka saling bertatapan, dan napas mereka sama-sama terasa berat.     

Suasana di dalam mobil menjadi tenang dan sunyi.     

Apalagi saat Huo Jingshen menatapnya dengan mata yang gelap dan dalam, Su Wanwan merasa tatapan itu bisa menembus hatinya...     

Su Wanwan akhirnya tidak bisa menahannya, dia langsung mengelak dan membuang mukanya.     

Huo Jingshen berbicara dengan pelan, "Selama sayangku ini berperilaku baik, tidak menimbulkan masalah, apalagi berselingkuh, maka aku akan selalu baik padamu."     

"Apa maksudmu menyuruhku berperilaku baik?" Su Wanwan menjadi kesal lagi. "Selain itu, kapan aku pernah membuat masalah? Kapan aku pernah berselingkuh?"     

Bukannya semua orang yang selalu memancingnya terlebih dahulu?     

Huo Jingshen memegang lengan Su Wanwan.     

Gadis kecil ini terlahir dengan kulit putih dan wajah yang manis seperti anak kecil, meski sekarang ada ekspresi marah dan kesal di wajah kecilnya, tapi ekspresinya sama sekali tidak terlihat seperti kucing liar dengan gigi dan cakar yang tajam, malah seperti anak kucing yang lembut dan lucu.     

Huo Jingshen mengangkat alisnya dan berkata, "Bagaimanapun, kamu harus lebih patuh pada suamimu, paham?"     

"Huh..." Wajah Su Wanwan muram.     

Dasar pria tua, kata-kata yang keluar barusa rasanya seperti seorang pembawa acara Gala Festival Musim Semi yang sedang mengucapkan salam Festival Musim Semi.     

"Apa lenganmu masih sakit?" Huo Jingshen bertanya lagi.     

Su Wanwan melihat ekspresi khawatir Huo Jingshen dan dia langsung teringat masa-masa di SMA, saat sekolahnya tiba-tiba mengadakan pelatihan militer. Kebetulan Bibi dari Mo Weiyi juga datang, lalu dia menelpon Xiao Yebai tengah malam untuk mengeluh dan bertingkah manja seperti bayi dan berpura-pura agar dikasihani…     

Sampai akhirnya Xiao Yebai pergi ke gunung untuk menjemput Mo Weiyi.     

Jadi, bukannya pria memang menyukai wanita yang bertingkah imut seperti bayi?     

Lagipula, pria sedingin es seperti Xiao Yebai ini tetap bisa dijinakkan!     

Tiba-tiba Su Wanwan terbatuk-batuk, lalu dia berkata, "Sakit, sakit sekali, aku sangat kesakitan."     

Huo Jingshen terdiam, alis matanya sedikit terlonjak.     

"Apa gadis ini salah minum obat?"     

"Kenapa kamu tidak mengoleskan obatnya lagi?" Su Wanwan menambahkan.     

Huo Jingshen terdiam lagi.     

"Tidak mempan?" Su Wanwan mengerjap, lalu menggertakkan giginya dan berteriak, "Suami?"     

Kata "Suami" ini keluar dari mulutnya yang kecilnya, terdengar lemas dan lembut.     

Huo Jingshen mengakui...     

Suara Su Wanwan memang halus.     

…..     

…..     

...     

Satu jam kemudian, mobil Mustang hitam yang mereka kendarai berhenti di gerbang Universitas Nan.     

Sekarang sudah jam tiga sore, waktunya sudah terbuang banyak ketika Huo Jingshen mengoleskan obat itu di lengannya. Su Wanwan khawatir kalau pelajaran jam pertama sudah mau selesai.     

Setelah turun dari mobil, dengan wajah yang memerah, Su Wanwan berlari masuk ke dalam kampus.     

Saat berlari beberapa langkah, tiba-tiba teleponnya berdering.     

"Huh, Huo Jingshen?"     

Su Wanwan terpaksa berhenti dan melihat kembali ke arah mobil yang masih terparkir di sana, "Apa lagi?"     

Suara berat pria itu muncul dari telepon, "Jalannya pelan-pelan saja, jangan terburu-buru, hati-hati jangan sampai jatuh. Kalau gurumu bertanya, tunjukkan resi rumah sakit padanya."     

"….Baiklah."     

"Anak baik, nanti malam aku akan menjemputmu."     

"...Oke." Pipi Su Wanwan memerah.     

Setelah menutup telepon, Su Wanwan tidak menyadari apa yang barusan dia setujui sampai Mustang hitam itu pergi     

Astaga, nanti malam Huo Jingshen akan menjemputnya, dan dia setuju?     

Huh, apa kata-katanya tadi tidak bisa ditarik kembali.     

"Su Wanwan!" tiba-tiba terdengar suara perempuan yang tidak asing.     

Su Wanwan berbalik.     

Ternyata Lin Qiao yang memanggilnya.     

Ada juga murid perempuan lain yang berdiri di samping Lin Qiao.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.