Menikahi Pria Misterius

Bibi Yang Angkuh, Mendukung Wanwan



Bibi Yang Angkuh, Mendukung Wanwan

0Su Yuntang masih tidak percaya. Lalu, dia berteriak pada Su Yanyan, "Apa yang dikatakan Yuyun itu benar? Apa kamu benar-benar memberinya obat? Apa kamu juga meminta seseorang untuk diam-diam mengambil foto kalian dan mengirimnya ke rumah? Apa ini semua benar? Cepat katakan!"     
0

Su Yanyan menggelengkan kepalanya dan menangis.     

Dia merasa semuanya sudah berakhir.     

Kali ini, dia benar-benar berakhir.     

"Bagaimana ini bisa terjadi?" Su Yuntang sangat terkejut, lalu dia segera menatap ke arah Jiang Yi lagi, "Jiang Yi, apa kamu juga tahu tentang semua hal ini?"     

Wajah Jiang Yi memucat, "A… aku.."     

"Cepat katakan!"     

Jiang Yi terdiam, dia tidak bisa mengatakan apa-apa.     

Cara manipulatif sudah dipakai.     

Kekerasan juga sudah.     

Dia tidak menyangka kalau Yuyun akan datang.     

Kali ini benar-benar tidak ada ruang lagi untuk menebus kesalahannya.     

"Jiang Yi, kamu…"     

"Kalian semua, diam!" Su Xueqin menyela dengan marah, "Mau bicara apa lagi? Masalahnya sudah selesai, dia sudah mengaku secara langsung, bukankah menurut kalian orang tuanya, masalah ini sangat memalukan! Hah!"     

Su Yuntang mengatupkan rahangnya dengan keras, lalu dia melihat semua orang di ruangan itu, dan akhirnya ia terpaksa menutup mulutnya.     

Jiang Yi bahkan merasa jauh lebih malu sampai dia tidak berani mengangkat kepalanya.     

Ruangan itu seketika menjadi hening.     

semua orang di dalam ruangan itu tidak ada yang membuka mulut, benar-benar tidak ada suara lain selain dari tangisan Su Yanyan.     

Sampai….     

"Ah Shen," Kakek Xing tiba-tiba berbicara.     

Kakek Xing memegang tongkatnya. Dari wajah tuanya terlihat ekspresi yang sangat serius, "Sekarang aku akan menangani urusan pribadi keluarga Xing kami. Tolong suruh orang-orang yang tidak bersangkutan ini untuk keluar."     

"Tidak bersangkutan?"     

Ye Qitian adalah orang pertama yang tidak setuju, "Tidak! Kenapa aku harus pergi!"     

"Aku sedang menonton hal yang menarik!"     

Mingzhu menatap keponakannya itu dan berkata, "Ini sudah larut. Karena Kakek Xing juga akan membahas urusan pribadi keluarganya, kita sebagai orang luar tentu tidak mau mengganggunya. Hanya saja..."     

Dia mengangkat bibir merahnya. Lipstik cerah dan berwarna merah ceri yang dia pakai membuatnya terlihat sejuk dan cantik, "Wanwan adalah istri Ah Shen. Tentu saja, dia termasuk keluarga Huo kami. Masalah hari ini, semuanya karena kesalah pahaman, Wanwan tadi juga kalian aniaya. Sebagai walinya, aku harap pihak yang bersangkutan meminta maaf kepada Wanwan, jangan sampai Wanwan menderita karena ketidakadilan ini, kalau tidak, aku tidak bisa menjelaskan apa pun ke mertuaku saat aku kembali ke rumah Huo. Kakek Xing, coba katakan, apa yang aku katakan ini benar?"     

Meskipun pernyataan ini sopan, tapi maksud pemaksaannya jelas.     

Semua orang sedikit tercengang, terutama Su Wanwan.     

Bibi ini... apa dia mendukungnya?     

Apa kata-katanya tidak akan menyinggung orang lain?     

Dia segera menatap kakek Xing, benar saja, wajah lelaki tua itu kaku dan muram.     

Bagaimanapun, Mingzhu adalah generasi di bawahnya, dan dia terlalu angkuh untuk mengajukan permintaan seperti itu di depan umum.     

Tidak disangka.     

"Wanwan, hari ini memang keluarga Xing kamilah yang salah. Aku mewakili keluargaku untuk meminta maaf padamu. Aku salah karena sudah menuduhmu. Tolong jangan dimasukan ke hati." Kakek Xing meminta maaf dengan kaku.     

Su Wanwan terdiam.     

Kakek Xing memang sedang kesal, tapi apalagi yang bisa dia perbuat?     

Dalam hal ini, keluarga Xing memang salah, mereka asal menuduh Su Wanwan tanpa melihatnya lebih jelas.     

Dan Mingzhu, dia bukan hanya menantu kedua dari keluarga Huo, tetapi juga wanita tertua dari keluarga Ming di kota Nan.     

Meskipun keluarga Xing juga dianggap sebagai keluarga terkenal dibandingkan dengan beberapa keluarga besar lainnya di kota Nan, tapi kalau mereka berniat melawan keluarga Ming, itu sama saja seperti memukul batu besar dengan kerikil.     

Tidak peduli perasaan atau logika, tidak peduli itu kepentingan bersama ataupun pribadi.     

Tidak peduli seberapa enggan dia untuk meminta maaf, tidak peduli seberapa sedih hatinya, mau tidak mau dia harus mengatakannya.     

Setelah diberi tanda oleh Kakek Xing, Nyonya Xing pun juga menundukan wajah tuanya dan meminta maaf, "Tadi aku sangat khawatir, jadi aku berbicara dengan kasar. Aku minta maaf. Wanwan, anggap saja aku wanita tua aneh yang suka berbicara sembarangan."     

Su Wanwan jadi merasa sedikit malu.     

Sejak kecil, dia tidak pernah melihat kakek nenek dari keluarga Xing memperlakukannya dengan baik.     

Su Wanwan mengangguk, baru saja dia mau berbicara...     

"Bukankah keluarga Su juga harus meminta maaf?" Kata Nangong Ci dengan dingin, "Kalau ada masalah, jangan sedikit-sedikit langsung berteriak, kalau tidak ada masalah jadilah cucu yang baik."     

Pernyataan ini cukup kasar dan membuat wajah Su Yuntang langsung berubah menjadi merah seperti hati babi.     

Su Xueqin mengepalkan tongkat dengan erat, dan mengerutkan keningnya.     

Jiang Yi dan Su Yanyan menundukkan kepala mereka dalam diam, mereka sangat malu.     

"Sudahlah." Kata Su Wanwan tiba-tiba, "Aku harus pergi ke kelas jam dua, sudah, tidak perlu minta maaf, aku pergi dulu."     

Setelah selesai berbicara, Su Wanwan berbalik dan ingin segera pergi.     

Tidak disangka, Huo Jingshen tiba-tiba meraih lengannya dan tanpa sengaja menyentuh di bagian tubuh Su Wanwan yang dipukul oleh tongkat tadi...     

Kemudian….     

"Ishhhh," Su Wanwan benar-benar tidak bisa menahan diri, dan berteriak kesakitan.     

Huo Jingshen melepaskan tangannya, "Ada apa?"     

Su Wanwan terdiam.     

"Bukan karena terluka?" Kata Nangongci sambil menatap Kakek Xing.     

Wajah Kakek Xing memerah, lalu dia berteriak "Kenapa kamu melihat ke arahku? Aku tidak melakukan apa-apa!"     

Nangong Ci menggosok hidungnya, "Kakek Xing, kenapa Anda menjadi sangat agresif? Aku tidak mengatakan kalau itu perbuatan Anda."     

Kakek Xing terdiam.     

"Keparat ini!"     

"Aku yang salah." Suara Su Xueqin terdengar samar, "Wanwan, Kakek salah karena sudah menuduhmu, Kakek..."     

"Aku pergi ke kelas dulu." Su Wanwan menyela dengan kaku, lalu dia berbalik dan berjalan keluar.     

Melihat Su Wanwan pergi tanpa menoleh ke belakang, Su Xueqin tiba-tiba merasa panik dan segera berteriak, "Wanwan."     

Tanpa sadar Su Wanwan menghentikan langkahnya, punggungnya yang lurus menegang untuk beberapa saat.     

Tapi dia segera mengangkat kakinya dan melanjutkan langkahnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.