Menikahi Pria Misterius

Gadis Kecil Tuan Huo Dianiaya



Gadis Kecil Tuan Huo Dianiaya

0Setelah Huo Jingshen selesai berbicara, dia berjalan ke arah Su Wanwan dengan kakinya yang panjang. Sepasang mata yang tajam dengan cepat mengamatinya dari ujung kepala sampai ujung kaki, lalu Huo Jingshen memegang bahu Su Wanwan dan bertanya dengan suara rendah, "Kamu tidak apa-apa?"     
0

Su Wanwan menatap Huo Jingshen.     

Bahkan, sejak Huo Jingshen masuk ke dalam kamar itu, tatapan Su Wanwan tidak pernah lepas dari wajah pria itu.     

Mengejutkan.     

Tidak terduga.     

Dia juga sedikit tersanjung.     

Su Wanwan benar-benar tidak menyangka kalau Huo Jingshen akan datang.     

Sebelumnya Su Wanwan hanya seorang diri dan tidak berdaya di kamar itu, dia tidak pernah berpikir kalau Huo Jingshen akan datang. Tapi sekarang dia merasa pria ini seperti Dewa yang turun ke bumi.     

Huo Jingshen tiba-tiba saja masuk dengan menendang pintu, lalu berdiri di depan Su Wanwan. Sekarang sepasang mata hitam pekat dari pria itu menatapnya dengan hati-hati dan lembut.     

Hatinya terasa seperti jahitan yang tiba-tiba dirobek oleh seseorang, seperti ada yang masuk, rasanya sakit sekali. Hidungnya juga terasa asam, dan matanya terasa tidak nyaman.     

Su Wanwan tiba-tiba menundukkan kepalanya, mendengus, membuka matanya lebar-lebar, dan dengan putus asa berusaha menahan matanya yang sudah terasa lembab     

Huo Jingshen menyipitkan mata hitamnya, telapak tangannya semakin kuat memegang bahu Su Wanwan.     

Gadis kecil ini dianiaya.     

"Biasanya dia ganas, pemarah dan kasar, sejak kapan dia bisa kalah?"     

Huo Jingshen mengangkat kelopak matanya, terdengar suara yang dingin pada suara pria itu, "Bukankah salah, kalau orang tua menuduh dan menghukum seorang anaknya sebelum semuanya jelas?"     

Tatapan matanya menyapu wajah orang-orang yang ada di sana dengan perlahan. Huo Jingshen berjalan melewati ranjang rumah sakit, kemudian dia berhenti sebentar, saat itu rasanya seperti ada cahaya dingin yang tiba-tiba pecah menjadi bilah es yang tajam.     

Su Yanyan terkejut, tubuhnya gemetar tak terkendali.     

Tapi dia segera menghibur dirinya sendiri. "Kenapa harus takut?"     

"Memangnya kalau Huo Jingshen datang, dia bisa apa?"     

Ada fakta yang tidak bisa dibantah, kalau Su Wanwan mendorongnya hingga terjatuh ke bawah, dan membuat Su Yanyan kehilangan anak!     

"Ah Shen." Panggil Huo Qinyu, "Anak dalam perut Yanyan tiba-tiba tidak ada. Para orang tua juga dalam keadaan panik dan tidak terima, lalu menyuruh Wanwan datang..."     

"Bahkan secara hukum, terpidana memiliki hak untuk mencari pengacara untuk mengajukan banding dan membela dirinya sendiri, bukannya menyuruh Su Wanwan berdiri di sini sendirian dan tidak mendapatkan kesempatan untuk menjelaskan." Suara Huo Jingshen berat, dingin dan serius.     

Pernyataan ini juga jelas mengandung tuduhan.     

Lidah Huo Qinyu seketika menjadi kaku.     

Sepertinya orang-orang di dalam kamar rumah sakit ini berani mengancam Su Wanwan karena mereka berjumlah banyak, sedangkan tadi Su Wanwan datang sendirian….     

Setelah selesai berbicara, Huo Jingshen melihat ke arah pintu dan berkata, "Semuanya masuk!"     

Mendengar perintah itu, semua orang yang berkerumun di koridor satu per satu berjalan masuk.     

Diawali oleh Mingzhu, Ye Qitian, dan Nangong Ci, lalu diikuti oleh beberapa orang di belakang mereka, salah satunya ada yang memegang mikrofon, dan yang lain membawa kamera, seperti seorang reporter.     

Saat melihat Su Wanwan, mata Ye Qitian berbinar, "Adik kelas!"     

Saat Ye Qitian ingin menghampiri Su Wanwan, Mingzhu menahannya.     

"Hmmh." Su Yuntang mendengus dingin, "Tadi Anda menyalahkan kami karena mengancam Su Wanwan ramai-rami, nah sekarang apa maksud Tuan Huo dengan ini?"     

"Wow, jumlah orang di sini lebih banyak daripada orang di rumah!"     

"Membawa pasukan sebanyak ini, sebenarnya tujuannya mau menakuti siapa?"     

Huo Jingshen menatap Su Wanwan sekilas, lalu menatap ke arah Ye Qitian.     

Dia memberi tanda dengan matanya.     

Tidak disangka, Ye Qitian malah mendengus dan membuang muka dengan angkuh.     

Dia tidak berbicara.     

"Bocah keparat ini!" Mingzhu mencubit Ye Qitian dengan keras.     

"Hisssss."     

Ye Qitian menyeringai, tapi dia akhirnya mau membuka mulutnya dan berbicara di bawah tekanan dari bibinya, "Namaku Ye Qitian, seorang seniman di bawah grup Huanyu Media, aku juga kakak kelas Su Wanwan saat berada di Los Angeles. Dia dan aku hanya berteman. Hari itu, kami hanya pergi ke bar untuk minum bir, lalu jam sembilan malam aku mengantarnya pulang ke rumah. Penjelasan selesai."     

Setelah mengatakan hal ini, ekspresi semua orang di ruangan itu tidak banyak berubah.     

Mingzhu tersenyum dan menambahkan, "Semua orang belum tahu, kalau sebenarnya Qitian adalah keponakanku, jadi dari sudut pandang senioritas, dia harusnya memanggil Wanwan dengan sebutan kakak ipar."     

"Kakak ipar?"     

Saat ini, tidak hanya Su Wanwan yang terkejut, tapi semua orang juga sedikit terkejut.     

Ye Qitian bahkan lebih tertekan.     

Setelah insiden di majalah itu terungkap, Ye Qitian tidak menanggapinya dengan serius, bahkan perusahaannya sangat senang, karena pendatang baru yang baru saja menandatangani kontrak dapat muncul di halaman depan "Entertainment Weekly", yang sama saja bisa membantu meningkatkan popularitas mereka!     

Tidak disangka, ibu Ye Qitian yang berada di Los Angeles tiba-tiba meneleponnya dan memarahinya, ibunya sadar kalau suami dari adik kelas Ye Qitian itu ternyata adalah keponakan bibinya. Dengan kata lain, menurut senioritas dan usianya, dia harus memanggil Huo Jingshen kakak dan Su Wanwan adik kelasnya dengan sebutan kakak ipar.     

Ah, cinta pertamanya sangat malang, bahkan terputus sebelum cinta itu tumbuh!     

Tidak hanya itu, Huo Jingshen juga meminta Mingzhu untuk membawa Ye Qitian untuk memberi penjelasan, dan juga memanggil beberapa kepala perusahaan, termasuk pemimpin redaksi "Entertainment Weekly".     

Agar semua orang tahu! Dan tidak ada kesalahpahaman!     

Kemudian Mingzhu melanjutkan penjelasannya, "Keluarga adik perempuanku bermigrasi lebih dulu, selama ini Qitian tinggal di Los Angeles, jadi bisa dimaklumi kalau kalian para orangtua tidak tahu tentang hal ini. Tapi tiba-tiba muncul masalah ini sampai masuk ke majalah, sehingga adikku menjadi sangat marah, dan secara khusus dia memintaku untuk datang dan menjelaskan hal ini di depan wartawan dan staf media hiburan. Aku harap kalian tidak salah paham lagi."     

Kecuali keluarga Su dan Xing, semua orang langsung mengangguk, mengisyaratkan kalau mereka mengerti.     

"Meskipun semua hal yang ada di majalah adalah kesalahpahaman." Suara Kakek Xing tiba-tiba terdengar, "Cucu menantuku mengalami kecelakaan karena Wanwan, sehingga dia kehilangan anaknya, hal ini juga bukan kesalah pahaman, kan?"     

Kali ini Huo Jingshen yang menjawab, "Untuk masalah itu lebih baik kita bertanya kepada orang yang terlibat dalam masalah ini."     

Setelah itu, dia memandang Su Yanyan, "Nona Su, tentang masalah anak ini, kamu mau mengakuinya sendiri atau biar Dokter Zhou saja yang mengatakannya?"     

Mendengar hal ini, ekspresi semua orang menjadi sedikit bingung.     

Su Yanyan langsung terlihat panik, dia ingin mengelak tapi suaranya tergagap, "A… apa maksudmu?"     

Jiang Yi segera bangkit berdiri, lalu dia berkata dengan tenang, "Tuan Huo, putriku baru saja mengalami keguguran. Dr. Zhou tentu mengetahui hal ini."     

"Benarkah?" Huo Jingshen mengangkat bibir tipisnya, "Orang ketiga, kapan Dokter Zhou tiba?"     

Mendengar nama ini, Nangong Ci tidak bisa menahan kedutan di wajahnya.     

"Sialan, bisakah Huo Jingshen menjadi teman yang baik?"     

"Bisa-bisanya dia memanggilku "orang ketiga" di depan banyak orang."     

Sebagai wakil ketua, apa dia pikir Nangong Ci ini tidak punya malu?     

Huo Jingshen melirik dengan dingin, tiba-tiba Nangong Ci berteriak, "Dia datang, dia sudah datang."     

Nangong Ci mengatupkan mulutnya dengan marah, lalu berbalik dan menyuruh Dr. Zhou masuk.     

Dokter Zhou menundukkan kepalanya di bawah tatapan semua orang dan berkata dengan gemetar, "Nama saya Zhou Rong. Saya adalah dokter kandungan dan ginekolog di sini, saya juga dokter yang bertanggung jawab menangani Nona Su. Sebenarnya, Nona Su tidak hamil…."     

"Omong kosong!" Su Yanyan berteriak dan memotong perkataan Dokter Zhou, "Kamu bohong, aku hamil, aku benar-benar hamil! Kamu bohong..."     

Jiang Yi membuka matanya lebar-lebar dan wajahnya terlihat menjadi pucat.     

Dia tidak menyangka kalau Dokter Zhou tiba-tiba menghancurkannya!     

Sebelum dia bisa bereaksi, Dr. Zhou kembali berbicara, "Saya dan Jiang Yi adalah teman SMA. Dua bulan lalu, dia meminta saya membantu Nona Su untuk mengeluarkan surat kehamilan palsu. Karena dia adalah teman SMA, jadi saya mau membantunya. Saya benar-benar tidak menyangka kalau masalah ini akan menjadi sebesar ini. Itu semua adalah kesalahan saya. Saya mengakui kalau saya lalai. Saya bersedia untuk bertanggung jawab dan secara sukarela berhenti bekerja di rumah sakit ini. Saya minta maaf."     

Setelah selesai berbicara, dia membungkuk kepada semua orang, "Saya bersumpah, semua yang saya katakan adalah benar, saya minta maaf."     

Suasana di dalam kamar itu tiba-tiba menjadi hening dan mencekam.     

Hampir semua orang tua di ruangan itu terkejut dan tidak bisa berkata-kata.     

Terutama Su Xueqin, dia sama sekali tidak bisa mempercayai apa yang didengar telinganya.     

"Ternyata Su Yanyan pura-pura hamil?"     

"Bagaimana mungkin?"     

Untuk pertama kalinya, tadi Su Xueqin sampai memukul Su Wanwan demi Su Yanyan yang baru saja keguguran.     

"Yanyan! "Su Yuntang adalah orang pertama yang bereaksi, dia bertanya dengan tegas, "Cepat katakan, apa semua yang dikatakan Dokter Zhou itu benar?"     

Wajah Su Yanyan sudah memucat.     

Perbuatannya terungkap, selain karena panik, dia sangat ketakutan, dan tidak bisa berbicara untuk sementara waktu.     

"Jiang Yi!" Su Yuntang memandang istrinya lagi, "Katakan semuanya!"     

"Aku..." Jiang Yi juga kebingungan.     

Ini semua terjadi sangat tiba-tiba, dia tidak tahu bagaimana menanggapinya.     

"Kalau hanya diam, artinya dia membenarkannya." Suara Nangong Ci terdengar santai.     

Su Yanyan seperti terbangun dari mimpi dalam sekejap, "Tidak, itu tidak benar, dia berbohong kepada kalian!"     

Kemudian, dia mengulurkan jarinya dan menunjuk ke arah Su Wanwan, "Dia! Pasti dia! Dia sengaja meminta Huo Jingshen untuk datang. Mereka memiliki hubungan yang baik dengan wakil ketua ini. Mereka pasti bekerjasama untuk datang dan menjebakku! Pasti begitu! Mereka melakukannya dengan sengaja!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.