Menikahi Pria Misterius

Bisakah Kamu Tidak Menggangguku Untuk Belajar Dengan Giat?



Bisakah Kamu Tidak Menggangguku Untuk Belajar Dengan Giat?

0Ye Qitian tidak menolak, "Kamu ada kelas apa lagi setelah ini? Ayo pergi dengan kakakmu ini. Sangat sulit meminta izin untuk tidak syuting hari ini ..."     
0

"Bisakah kamu tidak menggangguku? Aku ingin belajar dengan rajin."     

"Belajar yang rajin? Puff hahahaha, adik kelas, apa kamu baru saja terlahir kembali atau berganti jenis kelamin? Aku ingat ketika kita pertama kali bertemu, kamu setiap hari memintaku untuk membawamu ke klub malam untuk melihat penari cowok berotot… ishh kenapa kamu mencubitku?"     

Su Wanwan terpaksa tersenyum, lalu menarik kembali jarinya, "Kalau kamu tidak pergi, aku yang akan pergi."     

Setelah selesai berbicara, Su Wanwan hendak kembali ke lantai atas.     

Tapi ketika dia baru saja berjalan beberapa langkah…     

"Kenapa sampai panik sekali menyuruh Tuan Ye pergi, apa kamu merasa bersalah?" Suara Jiang Xiaoman tajam dan keras, "kalau kamu ingin orang-orang tidak mengetahui hal ini, lebih baik jangan kamu lakukan, sekarang kamu terlihat seperti teratai putih, secara pribadi kamu tidak tahu cara bermain, dasar tidak tahu malu!"     

Su Wanwan akhirnya tidak tahan dengan ucapan dari Jiang Xiaoman yang mencoba untuk menghinanya.     

Su Wanwan berhenti, lalu menoleh, dan sepasang mata phoenixnya yang indah terlihat dingin, suaranya juga dingin, "Nona Jiang, sepertinya pukulan dari ku belum cukup keras ya?"     

Wajah Jiang Xiaoman memucat.     

"Ada sebuah pepatah yang kelihatannya cocok untukmu, setelah bekas luka sembuh, dia akan melupakan rasa sakitnya. Jadi apa kamu ingin aku menambah lebih banyak bekas luka di wajahmu?"     

Tanpa sadar Jiang Xiaoman mundur satu langkah ketika mendengar hal itu, terlihat jelas di wajahnya kalau dia sedang ketakutan.     

Dia tidak lupa terakhir kali saat dia berada di kamar mandi, Su Wanwan benar-benar gila, dia memukulnya dan Li Qi seorang diri, mereka benar-benar dipukuli habis-habisan.     

Jika bukan karena satpam hotel yang datang dengan cepat, mungkin mukanya saat ini benar-benar hancur…     

"Tapi ini kan di Universitas."     

Ada banyak teman sekelas di sekitarnya, Jiang Xiaoman jadi merasa lebih berani kali ini.     

"Su Wanwan, apa yang kamu banggakan? Siapa yang tidak tahu bahwa kamu dan suamimu bermain di belakang. Kami sudah melihat berita beberapa waktu lalu. Suamimu punya selingkuhan dan anak haram di luar negeri. Cepat atau lambat kamu akan diusir oleh keluarga Huo!"     

Mata Ye Qitian berbinar ketika dia mendengarnya, "Adik kelas, apa suamimu benar-benar memiliki selingkuhan dan anak haram? Ya sudah kamu cerai saja dengannya dan..."     

"Diam!" Su Wanwan memelototinya dengan marah.     

"Brengsek, dasar keterbelakangan mental!"     

Kalau bukan karena Ye Qitian, dia tidak akan mendapat banyak kekacauan hari ini.     

Ye Qitian terdiam dan menutup mulutnya.     

Su Wanwan menatap Jiang Xiaoman lagi, "Hanya orang bodoh yang bisa percaya pada berita gosip semacam ini. Tidak heran keluarga Jiang tidak bisa melakukan apa-apa. Tampaknya orang tuamu sama sepertimu, kalian mempunyai IQ yang rendah."     

Wajah Jiang Xiaoman tiba-tiba berubah. Sebelum dia bereaksi, Su Wanwan menambahkan, "Selain itu, kalau berita itu benar, setidaknya aku adalah cucu dan menantu yang terhormat dari keluarga Huo. Mau memfitnah? Hehe, apa kamu punya bukti? Apa kamu tahu bahwa kamu akan dihukum beberapa tahun karena menyebarkan desas-desus dan fitnah? Atau..."     

Su Wanwan lanjut mencibir, "Apa menurutmu keluarga Huo akan dengan mudah melepaskan orang yang memfitnah mereka?"     

Jiang Xiaoman meremas tangannya dengan keras.     

Tapi, perkataan Su Wanwan memang benar.     

Dia tidak berani menyinggung keluarga Mo, apalagi keluarga Huo, orang terkaya di kota Nan.     

Selama Su Wanwan masih menjadi anggota keluarga Huo, siapa yang berani menyinggungnya?     

Su Yanyan hanya menonton dari samping, dia melihat Jiang Xiaoman tersedak tanpa bisa mengatakan apa-apa, lalu dia menatap Su Wanwan lagi, dan tiba-tiba, kilatan cahaya melintas di matanya.     

Sangat cepat sehingga tidak ada yang menyadarinya.     

Kemudian, dia dengan cepat berjalan, menginjak tangga, lalu mengulurkan tangannya untuk memegang lengan Su Wanwan, dan berkata dengan lembut, "Kakak, bukannya itu keterlaluan? Bagaimanapun juga, Xiaoman adalah temanku..."     

"Lepaskan tangan kotormu!" Su Wanwan berdiri di tangga yang lebih tinggi darinya.     

Su Yanyan tidak melepaskannya, dia meletakkan tangannya yang lain di atasnya, dan terus berpura-pura baik dan membujuk, "Xiaoman salah paham tentang hubunganmu karena dia melihatmu minum dengan Tuan Ye di bar. Dia benar-benar tidak sengaja. Jangan salahkan dia, ya?"     

Jiang Xiaoman tidak menyangka Su Yanyan akan menceritakan masalah ini, dia jadi sedikit ketakutan, "Yanyan, apa yang kamu bicarakan?"     

Su Yanyan menjawab, "Aku percaya kakakku bukan orang seperti itu, mereka pasti hanya berteman. Xiaoman, kamu lihat wajahku, tolong hapus semua foto dan video yang kamu ambil, kalau tidak, itu akan mencemarkan nama baik kakakku."     

Jiang Xiaoman merasa bahwa Su Yanyan sudah gila, tapi sebelum dia bisa bereaksi, Su Yanyan sudah mengambil ponsel di tangannya dan menyerahkannya langsung kepada Su Wanwan, "Kakak, kamu sendiri yang menghapus semua foto dan video yang dia ambil."     

"Su Yanyan, kamu gila!" Jiang Xiaoman cemas, lalu dia berusaha mengambil ponselnya kembali.     

Su Yanyan langsung mengambil paksa ponsel di tangan Su Wanwan, lalu dia segera menutup tubuhnya dengan tangannya.     

Karena kehilangan keseimbangan, tubuh Su Wanwan tiba-tiba jatuh ke depan, dan dia dengan cepat mencoba berpegangan pada tangga, tetapi Su Yanyan di depannya melepaskan tangannya.     

"Ah!"     

Su Yanyan berteriak, dan terjatuh.     

Meski hanya dua anak tangga, tetap saja dia terjatuh ke bawah, dia pun langsung menutupi perutnya dengan tangannya dan mengerang kesakitan, "Sakit, perutku, ah..."     

Semuanya terjadi begitu cepat sehingga Su Wanwan tidak bereaksi sama sekali.     

"Su Wanwan, kamu sangat kejam, kamu mendorong adikmu sampai terjatuh!" Jiang Xiaoman berteriak dengan tajam.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.