Menikahi Pria Misterius

Tertangkap Di Asrama?



Tertangkap Di Asrama?

0"Ada masalah apa?" Tanya Su Wanwan dari dalam kamar.     
0

"Inspeksi kebersihan!"     

Su Wanwan terdiam.     

"Sial!"     

"Inspeksi kebersihan mendadak pada jam 8 malam?"     

"Apakah dia ingin menjadi guru yang begitu berdedikasi?"     

Wajah Su Wanwan terlihat sangat khawatir, ketika dia berbalik, Huo Jingshen sudah duduk, entah sejak kapan.     

Huo Jingshen menekuk kaki panjangnya yang besar, dan menopang dagu dengan satu tangan!     

Su Wanwan tidak tahan menatapnya, sedangkan Huo Jingshen hanya mengangkat alisnya, melengkungkan bibirnya yang tipis, dan menyipitkan matanya.     

Su Wanwan terdiam. "Sialan!"     

Iblis jahat ini masih saja ingin menggoda?     

"Tok, tok, tok!"     

Pintu diketuk dengan keras, dan suara pengawas asrama terdengar tidak sabar, "Kenapa lama sekali? Cepat buka pintunya! Kalau tidak mau buka pintu, kamu akan mendapatkan nilai 0!"     

Ketika dia mendengar bahwa dia akan mendapat nilai nol, Su Wanwan menjadi cemas dan buru-buru berteriak, "Aku...aku lagi mandi! Aku belum selesai mandi, tunggu sebentar!"     

Lalu, dia dengan cepat mengambil pakaian yang telah dilemparkan ke kaki tempat tidur dan memakainya.     

Senyum di mata Huo Jingshen semakin dalam.     

Dia mengangkat alisnya yang tampan dan menatapnya tanpa malu-malu.     

"Kalau begitu cepat sedikit! Aku akan memeriksa kamar sebelah dulu." Setelah menegur, langkah kaki di depan pintu akhirnya pergi menjauh.     

Su Wanwan buru-buru mengangkat kaki kecilnya dan menendangnya, "Cepat, saat mereka memeriksa kamar sebelah, kamu keluar diam-diam!"     

Wajah Huo Jingshen menjadi gelap.     

"Keluar diam-diam?"     

Apa Huo Jingshen adalah tipe pria yang licik?     

Huo Jingshen menyipitkan matanya, dan tiba-tiba, dia menarik Su Wanwan dengan tangannya yang besar.     

"Ah!" Su Wanwan ketakutan dan meronta, "Brengsek, apa lagi yang ingin kamu lakukan?!"     

Huo Jingshen dengan mudah mengencangkan kancing di punggung Su Wanwan. Wajah tampannya terlihat sangat tenang dan dia berbicara dengan nada yang lembut, "Apa yang kamu pikirkan, suamimu hanya ingin membantu membetulkan kancing."     

Su Wanwan terdiam.     

"Jangan keras-keras, apa kamu tidak takut kalau pengawas mendengar kita?"     

Su Wanwan memutar matanya dan berbicara dengan malas, "Kamu cepat berpakaian dan menyelinap keluar, apa yang harus aku lakukan kalau pengawas sampai melihat kamu ada di sini? Apa kamu mau aku mendapatkan nilai nol?"     

"Mana yang paling penting, nilai atau suamimu?" Huo Jingshen bertanya tiba-tiba.     

"Omong kosong!" Jawab Su Wanwan "Tentu saja nilai lebih penting!"     

Kali ini Huo Jingshen terdiam.     

"Cepat, kencangkan semua kancingnya!" Su Wanwan tampak tidak sabar dan jijik.     

Setelah Selesai berbicara, dia bangun dengan cepat, mengambil pakaian baru di lemari dan memakainya, dan kemudian melemparkan gaun yang rusak ke tempat sampah.     

Begitu dia berbalik, Huo Jingshen masih duduk di sana tidak bergerak.     

Su Wanwan terlihat semakin cemas, jadi dia berjalan mendekat dan mengancingkan kemeja pria itu.     

Huo Jingshen masih sedikit murung.     

Lagipula, pria mana yang suasana hatinya bisa membaik dalam situasi seperti ini?     

Tetapi Su Wanwan tetap menghampirinya, dia menundukkan kepala dan membantunya mengencangkan kancing baju dengan sungguh-sungguh.     

Entah bagaimana, suasana hati Huo Jingshen tiba-tiba menjadi sejuk, seperti ada angin hangat dan lembut yang sedang membelai hatinya.     

Dia mengangkat alisnya, seluruh tubuhnya seperti angin musim semi bulan Maret, garis wajahnya benar-benar melunak, dan senyum di matanya hampir meluap.     

Setelah Su Wanwan selesai mengancingkan baju Huo Jingshen, dan saat Huo Jingshen hendak berbicara...     

"Sudah selesai, sekarang kamu cepatlah pergi."     

Nada provokatif dari Su Wanwan membuat suasana bahagia Huo Jingshen tenggelam lagi.     

Apakah suaminya sangat memalukan?     

Su Wanwan berjalan ke arah pintu, dia membuka pintu itu dengan sangat pelan, lalu dia melihat ke sekeliling, kemudian dengan cepat berbalik untuk memberi isyarat kepada Huo jingshen, "Cepat, mereka sedang memeriksa kamar sebelah, cepat keluar, ingat untuk berlari lebih cepat! Jangan sampai ketahuan!"     

Huo Jingshen hanya diam, tapi wajahnya terlihat semakin gelap.     

Apa dia datang ke sini untuk menculik gadis?     

Melihat istrinya begitu licik?     

Dan dia harus berlari lebih cepat?     

Memang kalau larinya lebih pelan kenapa?     

"Kenapa lama sekali!" Su Wanwan merasa sangat cemas, "Cepatlah sedikit, kita tidak punya banyak waktu!"     

Huo Jingshen menyipitkan mata hitamnya, dia tampak tidak senang, tapi akhirnya dia berdiri dan mulai berjalan perlahan, baru saja dia ingin berbicara…     

Su Wanwan mengulurkan tangannya dan langsung mendorongnya keluar, kemudian menutup pintu dengan keras.     

Huo Jingshen berdiri di depan pintu, saraf wajahnya berkedut hebat.     

"Gadis ini….."     

Tapi tiba-tiba terdengar suara dari pintu sebelah, Huo Jingshen mengangkat alisnya lalu berbalik dan pergi.     

Hampir di saat yang sama, beberapa orang berjalan keluar dari kamar sebelah.     

Mereka adalah Guru Wang si pengawas asrama, Zhou Hong yang merupakan presiden komite pengawas asrama, dan Lin Qiao anggota serikat siswa.     

Kebetulan Lin Qiao sempat melihat punggung Huo Jingshen ketika pria itu berbelok. Punggung pria dewasa yang tinggi menggunakan setelan hitam yang rapi. Tanpa menunggu lama dia segera berkata, "Pria ini keluar dari asrama 09."     

Zhou Hong mengerutkan kening, "Bagaimana kamu tahu?"     

"Baru saja, asrama 09 menolak untuk membuka pintu. Siapa lagi kalau bukan karena menyembunyikan pria itu? Kalau tidak percaya, kita segera ketuk pintu kamarnya, aku jamin dia akan segera membuka pintu kamarnya."     

Guru Wang berjalan dengan setengah percaya, lalu dia mengetuk pintu.     

Benar saja, pintu terbuka dengan cepat, dan Su Wanwan mengenakan T-shirt dan celana jeans, lalu berdiri di samping pintu dengan rapi dan indah, "Oke, kalian bisa memeriksanya sekarang."     

Melihatnya berpura-pura, Lin Qiao tidak bisa menahan diri untuk tidak mencibir, "Su Wanwan, kamu tidak bisa bersembunyi. Sekolah baru akan dimulai beberapa hari, dan kamu sudah membawa pria untuk bermain-main di asrama? Apa kamu tidak bisa menahan kegilaanmu?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.