Menikahi Pria Misterius

Pura-Pura Simpati



Pura-Pura Simpati

0"Kenapa kamu sangat…."     
0

"Kalau putri tidak bersedia memberitahu, maka setiap hari aku akan mengirimkan satu jenis bunga yang berbeda sampai aku mengetahui, bunga jenis apa yang kamu suka." Lalu dia menambahkan, "Ckckck, Putri kecil kamu harus tahu, kalau kamu adalah wanita pertama yang aku kirimi 999 bunga, 2 hari berutrut-turut."     

Setelah selesai berbicara, telepon segera ditutup.     

Mo Weiyi menatap handphonenya.     

"Apa pria ini berzodiak virgo?"     

"Sepertinya dia memiliki OCD, setiap melakukan suatu hal harus sesuai dengan angka dan huruf."     

"Bisakah dia menghitung berapa banyak pacar yang dia miliki?"     

"Tuan Xiao."     

Suara Rong An tiba-tiba terdengar.     

Mo Weiyi langsung menjadi menjadi panik.     

"Sial!"     

"Kenapa Xiaobai kembali di saat-saat seperti ini."     

Sangat kebetulan?     

Ternyata benar, Xiao Yebai kembali melihat kamar Mo Weiiyi penuh dengan bunga, wajahnya langsung terlihat dingin. Ekspresi itu sangat jelas terlihat. Tatapannya menyeramkan.     

Xiao Yebai menggunakan jas hitam yang tebal karena cuaca hari ini sangat dingin, dia terlihat serius.     

"Eh… Xiaobai, bunga ini…."     

Xiao Yebai berbalik dan pergi tanpa mengucapkan sepatah kata pun.     

Mo Weiyi mengerutkan alisnya dan dia buru-buru memanggil Rong An, "Rong An, segera kirimkan semua bunga ini ke lantai bawah!"     

Wajah Rong An berubah, lalu dia langsung melakukan apa yang diperintahkan Mo Weiyi.     

Karena kemarin sore Rong An mengirim bunga mawar dari kamar Mo Weiyi ke lantai bawah, sekarang banyak perawat muda yang mengedipkan mata setiap kali dia melewati koridor...     

"Sial!"     

*     

*     

Setelah hampir setengah jam, tepat saat Mo Weiyi sedang memikirkan bagaimana cara dia menghubungi dan menjelaskan situasinya kepada Xiaobai, tiba-tiba pria itu kembali diikuti seorang dokter yang merawatnya.     

 "Luka bakar kaki kiri Nona Mo tidak seberapa, yang parah ini jari kaki kanan Nona yang patah, perawatan paling cepat selama enam minggu, setelah keluar dari rumah sakit harus ada orang yang merawat Nona Mo, kejadian terakhir tidak boleh terulang lagi. Semua hal penting sudah saya sampaikan, kalau ada pertanyaan, silahkan datang ke rumah sakit…"     

Mo Weiyi terdiam. Apa dia akan keluar dari rumah sakit?     

"Rong An kamu turun ke bawah, bawa mobilnya ke depan pintu." Xiao Yebai berbicara sambil memberikan kunci mobil ke Rong An. "Bibi Jiang, kamu rapikan kamar ini dulu, lalu suruh Lao Liu mengemudi kemari."     

Xiaobai kemudian mengambil mantelnya dan memberikannya kepada Mo Weiyi, dia menggendong Mo Weiyi dan berjalan keluar.     

"Xiao Bai." Mo Weiyi bertanya padanya, "Kenapa tiba-tiba aku harus keluar dari rumah sakit?"     

"Rumah sakit ini tidak nyaman," kata Xiao Yebai ringan.     

"Tidak nyaman?" Mo Weiyi berkedip.     

Aneh sekali, Mo Weiyi teringat kejadian tadi malam di kamar mandi…     

Dia tiba-tiba langsung saja membenamkan wajahnya di pelukan pria itu.     

Aduh, memalukan sekali, hanya gara-gara hal itu jadi Xiaobai memutuskan Mo Weiyi keluar dari rumah sakit.     

*     

*     

Sesampainya di mobil, tiba-tiba ponsel Xiao Yebai berdering. "Aku akan pergi sekarang… kalian langsung ke atas… ok."     

Dalam beberapa kalimat pendek itu, Mo Weiyi dapat menebak kalau itu adalah telepon dari kantornya, karena begitu dia menutup telepon, dia berkata, "Rong An, kembali ke Teluk Lishui."     

"Baiklah."     

Xiao Yebai memandang Mo Weiyi, "Aku akan pulang dan menemani kamu setelah aku menangani masalah ini."     

"Baiklah." Jawab Mo Weiyi setuju.     

Mo Weiyi tidak tahu apakah ini hanya pemikirannya atau bukan, tapi sejak kejadian seorang anak kecil yang membuatnya takut setengah mati, Xiaobai menjadi lebih perhatian kepadanya. Beberapa hari ini Xiaobai selalu pulang tepat waktu, dan bahkan dia datang di siang hari untuk menemaninya makan siang.     

Setelah Xiao Yebai pergi, Rong An berkendara kembali ke Teluk Lishui.     

Mo Weiyi merasa bosan, lalu dia mulai mengobrol dengan pengawalnya, "Rong An, kamu ngantuk?"     

"Tidak."     

"Tapi kamu menjagaku dua hari ini, sepertinya kamu juga tidak tidur saat malam, apa kamu benar-benar tidak mengantuk?"     

"Tidak."     

"Kalau kamu ngantuk, aku bisa cari supir pengganti, atau menyuruh supir keluarga untuk menjemputku."     

"Tidak."     

Mo Weiyi terdiam.     

Baiklah.     

*     

*     

Lantai dua, rumah sakit.     

Xiao Yebai bisa mendengar suara ribut di dalam kamar dari koridor. Pintu kamar itu tidak tertutup. Dia berjalan mendekat dan mengetuk pintu dua kali dengan jarinya.     

Semua orang di kamar terdiam dan melihat ke arahnya. "Kalian turun dulu." Kata Xiao Yebai acuh tak acuh.     

Para dokter dan perawat menghela napas, dan segera pergi.     

Xiao Zhiwei bertanya dengan suara serak, "Kak, kenapa kamu memberi tahu orang tuaku kalau aku dirawat di rumah sakit ini?"     

"Weiwei." Ibu Xiao berkata dengan nada keibuan, "Kenapa tidak ingin memberi tahu kami kalau kamu sedang dirawat di rumah sakit. Apa kamu tahu betapa khawatirnya ayahmu dan ibu?"     

"Jangan pura-pura menangis." Kata Xiao Zhiwei menyela dengan marah, "Kalian sebenarnya tidak peduli kalau aku melarikan diri, kan?"     

"Anak ini, omong kosong apa ini!" Ayah Xiao mulai memberi peringatan dengan kesal, lalu dia melihat ke arah Xiao Yebai, "Yebai aku tahu kalau kamu tidak mungkin tidak peduli dengan Weiwei kami, aku dan bibi merawat dan membesarkanmu selama delapan tahun, tapi bisa dibilang kamu lebih berbakti dibandingkan dengan Weiwei, kamu lebih tahu bersyukur….."     

"Kak!" Xiao Zhiwei menyela, "Sebenarnya apa salahku, kenapa kamu sangat membenciku? Kenapa kamu tidak mengatakan apa-apa!"     

"Weiwei." Ibu Xiao memarahi, "Berbicaralah yang baik kepada kakakmu."     

"Diam!" Xiao Zhiwei bergetar, "Kakak, apa kamu tahu, mereka memaksaku menikah dengan lelaki tua empat tahun lalu ..."     

"Lelaki tua apa?" Ibu Xiao menyela.     

"Kalau aku tidak melarikan diri saat itu, aku akan disiksa sampai mati oleh orang sinting itu!"     

"Anak ini, sebenarnya omong kosong apa yang kamu bicarakan….."     

"Cukup!" Suara dingin pria itu membuat kamar langsung menjadi sunyi.     

Xiao Yebai memandang tiga orang di depannya, "Biaya pengobatan dan biaya rawat inap sudah dibayar, dan sekarang Xiao Zhiwei akan kuserahkan kepada kalian."     

Mendengar ini, Xiao Zhiwei langsung berteriak tak terkendali, "Aku tidak mau! Kakak, bukankah kamu sudah berjanji padaku? Kenapa? Kenapa jadi seperti ini!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.