Menikahi Pria Misterius

Ajari Jalang Kecil Itu!



Ajari Jalang Kecil Itu!

0Setelah dosen selesai memanggil kehadiran mahasiswa, kelas resmi dibuka.     
0

Faktanya, bahkan di institusi tertinggi seperti Universitas Nan, mata kuliah di sana relatif longgar, masih ada lebih dari setengah siswa yang melakukan hal lain.     

Su Wanwan mengambil ponselnya, dia menerima beberapa pesan dari Ye Qitian,     

[Adik kelas, hati nurani kecilmu tidak mau menjawab teleponku?]     

[Kenapa aku tidak melihatmu ketika di sekolah mengemudi?]     

[Aku akan menelepon polisi kalau kamu tidak membalas pesanku lagi!]     

Su Wanwan terdiam, dia baru mengetik beberapa kata…     

"Bu dosen, suruh saja murid baru untuk membaca."     

Mendengar Lin Qiao memanggil namanya, Su Wanwan terdiam sejenak.     

Suara dosen wanita itu terdengar menyetujui, "Baiklah, biarkan murid baru membantu membacakan teks bahasa Inggris ini dengan keras, semuanya sambut dia."     

"Selamat datang murid baru!" Lin Qiao memimpin tepuk tangan, ekspresinya seperti sedang menonton pertunjukan.     

Kelas itu pun gaduh dengan tepuk tangan dan bahkan anak laki-laki mulai menggodanya.     

Su Wanwan tidak punya pilihan selain bangkit dan berjalan ke depan kelas.     

Saat dia melewati meja Lin Qiao, ada sesuatu yang membuatnya tersandung. Badannya pun jadi tidak seimbang dan sudah akan terjatuh.     

Su Wanwan langsung merespons dengan cepat dan meraih sudut meja di sampingnya.     

Meja dan kursi bergesekan di lantai beton, membuat bunyi "derit" yang keras, sampai akhirnya dia bisa menyeimbangkan tubuhnya tanpa ia harus jatuh ke lantai di depan umum. Meskipun begitu, dia tampak malu.     

Sedangkan Lin Qiao tidak bisa menahan tawanya, dia tertawa dengan bangga.     

"Mahasiswi Su, lain kali jangan memakai sepatu hak tinggi di kelas." Dosen memperingatkan.     

Karena kalimat ini, seluruh kelas tiba-tiba tertawa.     

Su Wanwan bahkan mendengar para gadis mulai bergosip, "Memalukan, sekarang kebodohannya terlihat!"     

"Lucu sekali, kenapa dia tidak sekalian terjatuh?"     

"Sebaiknya kau jatuh dengan posisi merangkak. Pasti akan lebih seru."     

Su Wanwan hanya terdiam, lalu bangkit dengan perlahan.     

Dia sengaja mengenakan gaun dengan kerah lebih tinggi hari ini untuk menyembunyikan bercak merah yang ditinggalkan Huo Jingshen di lehernya tadi malam. Tepatnya, dia mengenakan gaun dengan desain setengah lengan dan rok yang sangat panjang. Gaun itu bermotif ungu, sangat berbeda dibandingkan dengan gadis-gadis lain di dalam kelas, memang agak terlalu berlebihan.     

Dia menarik roknya sedikit, dan segera berdiri tanpa ekspresi, alis dan mata yang dingin dan tipis, membuatnya terlihat keren dan elegan.     

Kemudian dia memandang Lin Qiao dan berkata dengan lembut, "Tidak bertemu denganmu selama dua tahun ini, dan kamu masih bersikap rendahan dan kekanak-kanakan!" Setelah itu dia naik ke podium.     

Lin Qiao masih duduk dan berpura-pura tenang, tapi ketika Su Wanwan mulai membaca bahasa Inggris, ekspresinya benar-benar tidak tertahankan.     

Dia membayangkan Su Wanwan akan menunjukkan keburukannya dan mempermalukan dirinya sendiri di depan umum!     

Karena yang dia tahu, saat di SMA Su Wanwan adalah gadis tomboy yang setiap hari selalu bermain dan berkelahi, nilai ujiannya juga tidak pernah lebih dari angka tiga, tapi Lin Qiao tidak pernah tahu bagaimana Su Wanwan ketika tinggal di luar negeri selama dua tahun.     

Keadaan mudah berubah, tapi seharusnya sulit untuk mengubah sifat. Negara luar sangat berbeda, di sana sangat bebas. Lin Qiao membayangkan, pasti Su Wanwan di sana sibuk bermain-main dengan pria asing setiap hari, bagaimana mungkin dia memikirkan tugas-tugas sekolahnya?     

Lin Qiao berharap Su Wanwan tersandung dan tidak bisa membaca, sehingga semua pria di kelas bisa melihatnya dengan seksama, gadis ini, kecantikannya hanya seperti vas bunga, bagaimana bisa mereka menamainya bunga fakultas?     

Tapi, tidak disangka… Su Wanwan malah membaca teks yang ditugaskan oleh dosen dengan sangat lancar, aksen bahasa Inggrisnya juga sangat fasih!     

Suara, dan pelafalannya jelas, ada sedikit aksen lembut Desa Wu, setelah dia selesai membaca seluruh teks, beberapa anak laki-laki bersorak dan bertepuk tangan, bahkan dosen wanita itu yang terkenal kaku dan pemilih, sampai tidak berhenti mengangguk.     

"Murid Su membaca dengan sangat baik, pelafalannya juga tepat."     

Su Wanwan tersenyum, dia meletakkan buku teks itu, lalu berjalan turun dari panggun depan kelas.     

Kali ini dia memperhatikan langkahnya baik-baik, benar saja, ketika dia mulai mendekati meja Lin Qiao, diam-diam gadis itu mengeluarkan kakinya lagi.     

Su Wanwan dengan cepat menyeringai dingin. "Ingin menggunakan cara seperti tadi lagi?"     

"Apa dia benar-benar berpikir aku bisa dibodohi?"     

Su Wanwan terus berjalan dengan tenang, dan ketika sampai di dekat meja Lin Qiao, dia mengangkat kakinya dan menginjak kaki Lin Qiao yang menghalangi langkahnya dengan keras.     

"Ah!"     

Lin Qiao menjerit dengan keras.     

"Ada apa?" ​​Jiang Shuhao bertanya dari samping.     

Murid-murid lainnya juga melihat ke arahnya.     

"Murid ini." Tanpa menunggu Lin Qiao berbicara, Su Wanwan berbicara terlebih dahulu, "Ini adalah kelas perkuliahan, bukan studio tempat kamu berlatih split, apa kamu seekor kepiting? Sampai harus selalu menjulurkan kakimu?"     

Lin Qiao langsung menuduhnya, "Su Wanwan, kenapa kamu sengaja menginjak kakiku?"     

Hari ini Lin Qiao mengenakan sepatu dengan punggung kaki yang terbuka, sedangkan Su Wanwan memakai sepatu kulit hak tinggi, Su Wanwan menginjak punggung kakinya yang terbuka dengan keras sampai terlihat merah, bengkak, dan menjadi kotor karena diinjak. Tak lama kemudian keluar tetesan darah dari luka itu.     

Lin Qiao sangat marah, Su Wanwan tersedak, "Barusan kamu mau membuatku tersandung lagi kan? Kamu mau mengulangi trik yang sama, tapi gagal dan menyalahkan orang yang dijebak? Apa kamu bodoh? Kamu kira semua orang bisa dengan mudah dibodohi?"     

"Semua orang melihatmu menginjak kakiku, kamu jelas-jelas melakukannya dengan sengaja ..."     

"Sepertinya di kelas ini ada CCTV kan?" Perkataan Su Wanwan barusan membuat Lin Qiao berpikir, lalu dia segera mengangkat kepalanya dan melihat ke dinding.     

"Tidak ada!"     

"Kamu terlihat ketakutan, apa hati nuranimu merasa bersalah?" Kata Su Wanwan.     

Ruang kelas menjadi gempar.     

Lin Qiao terlihat semakin cemas dan marah, baru saja dia mau membantah ...     

"Diam! Ini adalah kelas! Kalau ada yang ingin kalian ributkan, tunggu sampai kelas selesai, terutama kalian berdua, keluar kalau kalian mau membuat keributan!" Dosen wanita itu menggebrak meja dengan ekspresi mengerikan.     

Su Wanwan tersenyum lalu kembali ke mejanya tanpa mempedulikan tatapan Lin Qiao yang mengerikan.     

"Benar-benar menjengkelkan!"     

Hari ini susah sekali menjadi orang yang manis, selalu saja ada jalang kecil yang membuatnya terpaksa untuk mengucapkan kata-kata kasar.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.