Menikahi Pria Misterius

Aku Mendengarkan Xiaobai!



Aku Mendengarkan Xiaobai!

1Ekspresi Kakek Mo terlihat sangat dingin dan serius, dia dengan keras memberi peringatan, "Kamu harus ingat bahwa kamu hanyalah putra angkat dari keluarga Mo. Arti dan nilai keberadaanmu adalah untuk menghibur Mo Weiyi. Karena dia menyukaimu, aku menikahkan dia denganmu, dan Mo Shi memberikan tanggung jawab padamu. Bedakan cucuku dengan perusahaan, perusahaan hanyalah aksesoris, kalau cucuku tidak bahagia, semua yang kamu miliki sekarang, bisa kubuat hilang dalam sekejap!"     
0

Xiao Yebai hanya berdiri terdiam, wajahnya tetap terlihat tampan dengan mata yang dingin, bahkan ketika dia mendengar kata-kata itu, ekspresinya tidak berubah.     

"Ingat apa yang aku katakan malam ini, jika hal seperti ini terjadi lagi, bahkan walaupun cucuku menyukaimu, aku tidak akan berlaku baik lagi padamu!"     

"Ayah, sudah larut, ayo pulang." Mo Yaoxiong datang di waktu yang tepat.     

Kakek Mo menarik napas dalam-dalam sebelum dibantu oleh pelayannya untuk masuk ke dalam lift.      

Saat pintu lift tertutup, wajah tua Kakek Mo masih terlihat masih suram. Dia benar-benar marah melihat cucu kesayangannya ketakutan dan terluka parah.     

Sebelumnya, tidak peduli seberapa marahnya dirinya, dia tidak akan memukul seseorang dengan tangannya.     

Mo Yaoxiong menghela nafas tanpa bersuara.     

Saat berbalik, dia menatap pemuda yang masih terdiam di depannya, ada emosi yang rumit di bola matanya.     

Sangat cepat.     

Dalam sekejap.     

Setelah itu, dia berbicara, "Aku sudah memberitahukan kepada ayah tentang masalah perusahaan, tapi Weiyi ketakutan, dia baru saja tertidur setelah disuntik obat penenang, ini membuat ayah sangat marah. Kamu seharusnya juga tahu, dulu ibu dari Weiyi, tiba-tiba menjadi gila dan berlari ke kamarnya, mulai saat itu Weiyi tidak berani tidur sendiri…."     

"Maaf, ini adalah kesalahanku." Suara Xiao Yebai terdengar jelas dan sangat berat, "Mulai besok, aku akan ..."     

"Tidak perlu, kamu juga masih harus bekerja keras. Ayah sudah mengirim Rong An untuk menjaganya di sini mulai besok. Aku juga akan mengirim dua pelayan lagi besok."     

Rong An adalah salah satu pengawal keluarga Mo. Dia bertanggung jawab atas keselamatan Mo Weiyi. Setelah menikah, dia dipindahkan kembali ke rumah lama dengan alasan Mo Weiyi membutuhkan privasi.     

Xiao Yebai menganggukan kepalanya.     

Pintu lift terbuka dengan suara "ding". Lalu Mo Yaoxiong berkata, "Aku pulang dulu. Kamu harus segera beristirahat dan jangan lupa menghadiri konferensi pers besok."     

"Baiklah."     

Mo Yaoxiong menatapnya dengan penuh perhatian. Setelah itu dia berbalik dan masuk ke dalam lift.     

Xiao Yebai masih berdiri di sana tanpa bergerak setelah pintu lift tertutup. Lampu koridor membuat bayangannya terlihat dingin.     

Tidak tahu sudah berapa lama, dia samar-samar mengangkat kelopak matanya dan melihat pecahan kaca di lantai tidak jauh darinya.     

Lensa kacamatanya rusak dan bingkainya hilang.     

Bibir tipisnya membentuk lekukan yang dingin, dan seperti ada arus bergelombang di bawah matanya.     

**     

Mo Weiyi mengalami mimpi buruk.     

Dia memimpikan ibunya tiba-tiba saja masuk ke kamarnya dengan rambut yang berantakan dan mengenakan baju tidur berwarna putih, dia mencengkram bahunya dan berteriak, "Weiyi, ayahmu sangat kejam, dia sangat kejam, dia pembohong, dia adalah pembohong, Weiyi, aku ingin membawamu pergi, Weiyi..."     

"Bu, jangan, Bu..." Mo Weiyi mengulurkan tangannya dengan putus asa untuk melepaskan cengkraman ibunya.     

Sekarang dia sudah menikah dan meninggalkan rumah lamanya itu, tapi mengapa ibunya masih datang untuk mencarinya...     

"Weiyi, Weiyi, Weiyi!"     

Akhirnya Mo Weiyi membuka matanya. Dia langsung melihat wajah tampan yang sangat dia kenal dengan baik, kemudian dia langsung bergegas memeluknya, "Xiao Bai, Xiao Bai, aku takut..."     

"Tidak apa-apa, aku di sini." Xiao Yebai mengangkat tangannya dan menepuk bahunya dengan lembut.     

Mo Weiyi membenamkan wajahnya ke dalam pelukan Xiao Yebai, dia mulai bercerita dengan suara yang masih bergetar, "Tadi malam, tadi malam aku melihatnya dengan jelas…"     

"Itu hanya halusinasimu saja." Suara pria itu terdengar berat dan tenang, dia berusaha menenangkannya, "Itu bukan ibumu, itu hanya seorang anak kecil. Dia melihat bahwa pintu bangsal tidak tertutup rapat, jadi dia berlari ke tempatmu untuk bermain."     

Setelah mencium nafas jernih yang familiar dari ujung hidungnya, kegelisahan di hati Mo Weiyi akhirnya perlahan memudar.     

Kemudian dia mengangkat kepalanya, lalu menatap pria itu dengan polos dan sedih, "Apa kamu marah kepadaku kemarin? Aku menelponmu tapi kamu tidak menjawab, karena sudah terlalu malam aku kira kamu tidak akan datang untuk menemaniku, tapi aku takut kamu datang dan tidak bisa masuk jadi aku tidak menutup pintu."     

"Itu adalah kesalahanku. Seharusnya aku menyuruh pelayan untuk menemanimu di sini."     

Xiao Yebai mengambil inisiatif untuk mengakui kesalahannya, tapi itu malah membuat Mo Weiyi merasa semakin gelisah, lalu dia menjelaskan dengan tergesa-gesa, "Xiao Bai, aku benar-benar tidak sengaja mendorong adikmu. Aku tidak mungkin punya kekuatan sebesar itu. Dia memprovokasiku, lalu dia ingin mendorongku, jadi aku…."     

"Aku tahu, masalah itu sudah berlalu." Suara Xiao Yebai acuh tak acuh.     

"Jadi kamu benar-benar tidak menyalahkanku?"     

"Menyalahkan."     

Mo Weiyi tercengang.     

Xiao Yebai berkata dengan tegas, "Kakimu masih belum membaik, kamu tidak boleh turun untuk mencarinya."     

"Aku salah." Mo Weiyi segera meminta maaf dengan lembut.     

"Kemarin aku hanya membawakannya bubur, hanya itu saja."     

Mo Weiyi memandangi wajah pria yang acuh tak acuh dan elegan itu, dia memberanikan diri untuk bertanya, "Kalau begitu ponselmu..."     

"Aku tidak kehilangan ponselku, aku baru mengetahuinya setelahnya."     

Mo Weiyi tidak bisa menahan rasa gembira di hatinya, dia tersenyum dan berkata dengan suara lembut, "Kalau begitu kamu tidak boleh menyembunyikan sesuatu dariku lagi. Aku pikir kamu berbohong kepadaku. Aku sangat sedih kemarin."     

"Baiklah." Nada suara Xiao Yebai tidak berubah, "kedepannya dia tidak akan mengganggumu lagi, dan kamu harus juga harus jadi anak baik, jangan pergi mencarinya."     

"Iya." Mo Weiyi mengangkat dagunya, lalu menekuk alisnya, dan dengan lembut ia membenamkan wajahnya ke dalam pelukannya, "Aku akan mendengarkan Xiaobai."     

"Anak baik." Xiao Yebai mengelus rambutnya yang lembut, bibirnya yang tipis melengkung seperti tidak terjadi apa-apa.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.