Menikahi Pria Misterius

Hewan Berdarah Dingin Tak Bersuhu



Hewan Berdarah Dingin Tak Bersuhu

0Xiao Zhiwei menunjuk ke pintu, wajahnya pucat dan tampak marah, "Keluar, pergi dari sini!"     
0

Mo Weiyi melihat ke bawah, bubur panas itu menumpahi kaki kirinya yang tidak terluka, tapi tetap terasa sakit. Dia mengangkat kepalanya dan tersenyum lebih cerah, "Bukankah apa yang aku katakan itu benar? Untuk apa sampai marah?"     

Tangan Xiao Zhiwei gemetar, dia merasa dipermalukan. Rahasia yang selama ini dia sembunyikan tiba-tiba terungkap dan bahkan diketahui oleh Mo Weiyi.     

Mata Xiao Zhiwei sepintas melihat bayangan hitam muncul dari pintu, kemudian dia tiba-tiba mengulurkan tangan untuk mendorong Mo Weiyi.     

Tentu saja Mo Weiyi tidak membiarkan perempuan itu mendorongnya, dia segera mendorongnya menjauh dengan belakang tangannya.     

Tapi yang terjadi malah dia terjatuh dengan keras di ujung tempat tidurnya, "Ah…"     

Mo Weiyi tercengang dengan kejadian itu.     

Apakah kekuatan tangannya sebesar itu?      

Xiao Zhiwei mengerang kesakitan, Bibi Jiang yang berada di belakang Mo Weiyi terlihat panik dan ingin menolong, tapi saat dia sudah akan membuka mulutnya…     

"Mo Weiyi!"      

Suara dingin Xiao Yebai terdengar dari arah pintu.     

*     

*     

Su Wanwan yang sedang menjawab telepon di koridor sampai tidak bisa menangkap apa yang dibicarakan Nenek Huo. Sampai akhirnya dia menyimpulkan perkataan, "Singkatnya, karena kamu menikah dengan Ah Shen, berarti kamu adalah cucu tertua dan menantu perempuan dari keluarga Huo kami. Jangan khawatir, aku akan menyuruh Ah Shen untuk menjelaskan padamu !"     

Setelah selesai berbicara, dia langsung mematikan teleponnya.     

Setelah Su Wanwan menyimpan handphonenya, dia tercengang dengan rombongan dokter dan perawat yang bergegas keluar dari lift lalu masuk ke kamar Xiao Zhiwei.     

Saat Su Wanwan masuk, dia semakin terkejut dengan kondisi kamar yang sudah sangat berantakan. Tirai yang menutupi ranjang rumah sakit sudah ditutup, dokter wanita yang tadi dia lihat dengan cepat mengenakan sarung tangan dan berbicara dengan perawat, sementara erangan kesakitan dari Xiao Zhiwei terdengar dari balik tirai...     

Bubur beras beserta kotaknya yang tadi di tangan Xiao Zhiwei sudah berserakan di lantai. Mo Weiyi yang masih duduk di kursi roda seperti sedang menjelaskan sesuatu kepada Xiao Yebai, "Sudah aku bilang, aku tidak mendorongnya. Dia yang mencoba mendorongku, aku hanya mencoba menepis tanpa menggunakan kekuatanku sama sekali…."      

"Bibi Jiang, tolong bawa purti pegi." Xiao Yebai memotongnya. Suaranya sangat berat dan tenang tanpa intonasi yang menunjukkan suasana hatinya.     

Mo Weiyi merasa hatinya sedang terkoyak. Dia gelisah dan kesal, Mo Weiyi mencoba untuk membela diri dengan putus asa, "Xiao Bai, semua yang aku katakan itu benar, apa kamu tidak percaya denganku? Aku benar-benar tidak..."     

"Bibi Jiang"      

Bibi Jiang ketakutan, dan buru-buru pergi dengan mendorong kursi roda itu.     

"Pasien mengeluarkan darah!"      

"Siapkan kapas, dan bola hemostatik!"     

"Cepat…"      

Saat suara dokter, perawat, bercampur menjadi satu, suasana kamar itu menjadi kacau.     

Su Wanwan menatap Xiao Yebai. Pria itu hanya berdiri tanpa ekspresi, sangat berbeda dengan semua orang di sekitarnya, seperti sosok yang menyendiri di kegelapan yang menakutkan. Su Wanwan jadi merasa merinding, dia dengan cepat meninggalkan kamar itu.     

Kemudian Su Wanwan menghampiri Bibi Jiang dan Mo Weiyi yang sedang menunggu di depan pintu lift, "Weiyi, ada masalah apa?" Su Wanwan bertanya.     

Mo Weiyi hanya menundukkan kepala tanpa berbicara.     

"Bibi Jiang, sebenarnya ada masalah apa?"      

Bibi Jiang memandangnya dan berkata dengan terbata-bata, "Sebenarnya, aku tidak melihat dengan jelas. Putri dan Nona Xiao sedang berbicara, tidak tahu bagaimana, tiba-tiba Nona Xiao terjatuh dari tempat tidur dan Tuan Xiao sedang menyaksikan itu."     

"Weiyi, apa semua yang dikatakan Bibi Jiang benar?"      

Mo Weiyi masih menundukkan kepalanya dan tidak berbicara.     

Setelah sampai di kamarnya, Bibi Jiang membantunya naik ke tempat tidur. Tapi Mo Weiyi tiba-tiba berteriak, "Sakit."     

"Mana yang sakit?" Su Wanwan buru-buru bertanya.     

Mo Weiyi hanya mengerutkan alis, tapi masih tidak mau menjawab.     

"Mana yang sakit?" Mo Weiyi tanpa sadar merenungkan pertanyaan itu.     

Sekarang yang sakit adalah hatinya. Terutama ketika Xiao Yebai tidak mau mendengarkan penjelasannya, dia merasa seperti ada pisau tajam yang sedang menusuk hatinya.     

"Putri." Suara Bibi Jiang tiba-tiba terdengar, "Bagaimana keadaan kaki Anda?"      

*     

*     

Sementara di kamar lantai bawah. Dokter wanita itu akhirnya keluar dari balik tirai.     

Dia melepas sarung tangannya, dan matanya yang kesal menatap Xiao Yebai, "Apa yang sudah kukatakan sebelumnya? Wanita hamil ini baru saja menyelesaikan operasi kuretase. Dinding rahimnya terluka parah dan tubuhnya sangat lemah. Dia harus tetap di tempat tidur dan beristirahat. Dia tidak bisa bangun dari tempat tidur dan berjalan setidaknya selama tiga hari! Kenapa tidak bisa dibicarakan baik-baik? Sampai dia harus terjatuh dari tempat tidur? Dia tidak ingin mempunyai anak lagi kan? Sekarang kalian bisa tenang, dia tidak akan bisa memiliki anak lagi!"     

"Dokter." Suara Xiao Zhiwei lemah dan gemetar, "Aku... benar-benar tidak bisa memiliki anak lagi?     

"Sekarang setelah tahu baru menyesalinya, ke mana saja tadi..." Dokter itu tidak melanjutkan ucapannya ketika Xiao Zhiwei menangis. Tangis yang keluar begitu saja, membuat gadis itu terengah-engah meratapi nasibnya.     

Dokter wanita itu hanya bisa menghela nafas, "Berhenti bermain-main dengan tubuhmu, bekerja sama lah dengan perawatan kami, dan jaga tubuhmu baik-baik. Kedepannya bukan berarti sama sekali tidak ada harapan."      

Setelah para dokter dan perawat berkemas pergi, Xiao Zhiwei berbaring di tempat tidur dan mulai mengeluh, "Kak, itu perbuatan Mo Weiyi. Dia sengaja mendorongku ke lantai."     

Xiao Yebai masih berdiri di posisinya sejak memasuki kamar itu. Dia bertanya dengan suara yang berat dan dalam, "Bagaimana dia bisa mendorongmu?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.