Menikahi Pria Misterius

Memalukan



Memalukan

0Chu Xiuhuang. Putra tertua dari keluarga Chu yang memberontak, dia adalah seorang pesolek terkenal di kota Nan.     
0

Chu Xiuhuang membuka kasino, klub, ventura, sering bersenang-senang dengan mobil, anggur, dan wanita.     

Banyak yang mengatakan bahwa dia selalu berganti pacar setiap bulan, setiap wanita yang berhubungan seks dengannya selalu diajak mengelilingi kota Nan beberapa kali.     

Tahun ini Chu Xiuhuang berusia 29 tahun, dia memiliki wajah tampan yang sebanding dengan bintang film. Fitur wajahnya lembut, tapi tidak membuat orang yang melihatnya merasa dia lemah dan rapuh. Sebaliknya, sekilas akan membuat orang berpikir dia adalah orang yang sangat sulit terprovokasi.     

Semua orang yang termasuk dalam kalangan kelas atas tahu tentang apa yang disebut "Pesta Pangeran" di Nancheng, pesta yang berisi saudara-saudara terkenal dari beberapa keluarga kaya di Nancheng, dan salah satu yang paling arogan dan mendominasi adalah Chu xiuhuang. Dia suka membuat masalah di kota Nan dia identik dengan jalan yang menyamping.     

Xiao Yebai melihat Chu Xiuhuang berdiri di hadapan Mo Weiyi yang berada di kursi roda dengan terlihat santai, mereka seperti dua teman lama yang sedang membicarakan masa lalu.     

Ah. Tatapan mata Xiao Yebai semakin terlihat dingin.     

Ini adalah pertama kalinya dia melihat Mo Weiyi berbicara dengan sangat senang dengan seorang pria.     

Kalau dia tidak salah ingat, 2 tahun lalu, dia hampir bertunangan dengan pria ini. Media menyebutkan kalau mereka adalah "pasangan yang sudah ditakdirkan oleh langit."     

...     

Chu Xiuhuang juga melihatnya, tapi ...     

"Menarik."     

Dia melihat tatapan permusuhan di mata Xiao Yebai yang sering disebut pria dingin yang tidak pernah terlihat bahagia atau marah?     

Dengan cepat senyumnya berubah menjadi tatapan sinis.     

Chu Xiuhuang tiba-tiba mengangkat alisnya yang panjang, lalu berkata dengan suara yang lembut dan terdengar provokatif. "Ck, putri kecil, karena suamimu sudah datang untuk menjemputmu, aku, pihak ketiga, pergi dulu. Lain kali kita lanjutkan pembahasan kita tentang cara membesarkan payudara." Setelah mengatakan itu dia berbalik, dan pergi dengan santai.     

Mo Weiyi melihat Xiao Yebai yang semakin tampak dingin, dia berpikir dirinya akan dibunuh olehnya. Karena itu dia langsung mencoba untuk menjelaskan, "Xiaobai, jangan salah paham, aku hanya ..."     

"Tidak perlu menjelaskan." Kata Xiao Yebai dengan dingin.     

Mo Weiyi tidak bisa berkata-kata.     

"Bibi Jiang, tolong bawa sang putri kembali ke kamarnya."     

Xiao Yebai memberi perintah, Bibi Jiang buru-buru mendekat dan menyerahkan minuman kepada Mo Weiyi.     

Mo Weiyi mengerutkan bibirnya.     

"Apa Xiao Yebai marah?"     

Tapi….     

Mo Weiyi merasa ini tidak masuk akal! Kemarahannya belum hilang!     

Sudah jelas kalau Xiao Yebai tidak kehilangan handphonenya, tapi dia mengatakan kalau handphone itu hilang, sehingga dia tidak datang menemuinya di hotel malam itu, malah bermalam di kamar rumah sakit untuk menemani Xiao Zhiwei sepanjang malam.     

Mo Weiyi bukan wanita tidak mau mendengarkan alasan. Kalau Xiao Yebai memberitahunya bahwa Xiao Zhiwei mengalami pendarahan hebat karena keguguran malam itu, bahkan meskipun dia membenci Xiao Zhiwei, dia juga tidak akan memaksanya pergi ke hotel untuk merayakan ulang tahun pernikahan mereka.     

Tapi alih-alih memberitahunya tentang Xiao Zhiwei, dia malah berbohong dan mengatakan handphonenya hilang. "Apa maksudnya?"     

Apa pria itu berpikir, istrinya tidak sepenting adiknya?     

Atau dengan kata lain, di matanya, Mo Weiyi adalah seseorang yang begitu mendominasi dan tidak memiliki perasaan?     

Semakin Mo Weiyi memikirkannya, semakin dia menjadi marah, tapi dia tidak mengatakan apa-apa.     

Bibi Jiang mendorong kursi rodanya, Mo Weiyi tidak banyak berbicara, mereka bertiga naik menggunakan lift lalu kembali ke kamar rumah sakit.     

Xiao Yebai membungkuk dan membaringkan Mo Weiyi di ranjang rumah sakit tanpa ekspresi.     

Mo Weiyi melihat wajah tampan itu dari dekat. Dulu dia berpikir bahwa Xiaobai paling keren, pria yang paling dia inginkan dan itu tidak bisa diganggu. Setiap kali dia melihatnya, dia tidak bisa menahan diri untuk melompat ke atasnya, tapi sekarang…     

Ketika naik ke ranjang rumah sakit, Mo Weiyi bergumam dalam hati, lalu dia mengeluarkan handphonenya dan menekan sebuah nomor.     

Setelah terhubung, dia sengaja bertanya dengan suara manis, "Bagaimana kabarmu, sayang?"     

Benar saja, meskipun tatapannya masih acuh tak acuh, Xiao Yebai tetap meliriknya.     

Su Wanwan menjawab dari seberang panggilan, "Aku baru saja menyelesaikan prosedur pendaftaran sekolah."     

"Kok telat banget sayang, sekarang sudah hampir siang, panas gak?"     

Su Wanwan menjawab dengan nada aneh, "Mo Xiaose, apa kamu salah minum obat?"     

Mo Weiyi melanjutkan nada ambigunya, "Kalau begitu jaga dirimu baik-baik ya, nanti kalau kakiku sudah membaik, aku akan menemanimu. Lalu kita akan tidur bersama."     

Setelah selesai berbicara, dia memandang Xiao Yebai, ternyata dia juga sedang menerima telepon.     

"Sayang, maukah kamu datang menemuiku di rumah sakit sore ini?" Mo Weiyi bertanya lagi.     

"Kalau urusanku sudah selesai, aku akan kesana, kamu mau buah apa?" Jawab Su Wanwan.     

"Tidak perlu, selama kamu ada di sini, itu sudah cukup, aku sayang kamu."     

Di akhir pembicaraan, Su Wanwan tampak kebingungan. "Apa otak Mo Xiaose juga rusak saat dia terjatuh?"     

"Menjijikan" Su Wanwan langsung merinding.     

"Masih berapa lama lagi?" Tiba-tiba terdengar suara Huo Jingshen.     

Sepanjang pagi Huo Jingshen sibuk mengantar Su Wanwan dan Fu Ziyang ke sekolah, dan handphonenya terus saja berdering, membuatnya harus menerima panggilan setiap menit.     

Su Wanwan berkata, "Kalau kamu ada urusan, langsung saja pergi ke kantor."     

Tadi Su Wanwan sempat mendengar kalau sepertinya pria itu ada pertemuan jam 11. Dia merasa terlalu menyulitkan direktur perusahaan sebesar Huo Yuan itu. Setelah mengantar Fu Ziyang, dia masih harus mengantarnya.     

Huo Jingshen melirik antrian di depannya.     

Selain dia, semua yang ada di sana adalah mahasiswa baru yang sedang mengantri untuk mengambil barang-barang akomodasi.     

"Aku akan baik-baik saja setelah mengambil barang-barangku." Su Wanwan memberi isyarat.     

"Jangan khawatir." Huo Jingshen sedikit mengangkat bibirnya yang tipis, "Kamu adalah istriku. Lebih penting menemani istriku daripada menemani orang-orang tua itu dalam rapat."     

Gadis di depan segera melihat ke belakang saat ia mendengar hal ini.     

"Hei hei…" Su Wanwan merasa malu.     

"Sialan!"     

"Memalukan!"     

Setelah hampir setengah jam, akhirnya tiba gilirannya Su Wanwan.     

Hari ini dia sengaja berdandan untuk membuat Fuqi merasa kesal. Tidak seperti gadis-gadis mahasiswa baru lainnya, dia mengenakan gaun bermotif merah selutut dan setengah lengan, memperlihatkan lengan ramping dan dua kaki putihnya yang indah.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.