Menikahi Pria Misterius

Suami Yang Sempurna



Suami Yang Sempurna

0"Siapa yang tadi malam tidur seperti babi? Memeluk lenganku dan bersandar di dadaku, di…."     
0

"Omong kosong!"     

Bagaimana dia bisa melakukan hal seperti itu?      

Huo Jingshen tertawa karena tidak tahan melihat wajah kecil Su Wanwan yang terlihat sangat malu dan marah, "Kamu merasa kedinginan lalu mulai bersandar di badanku. Kamu membuat kedua lengan suamimu mati rasa. Sekarang kamu bangun dan tidak mengakuinya?"     

"Sekarang sedang musim panas. Dingin, kepalamu!" Su Wawan terlalu malas untuk berdebat dengannya. Dia mengulurkan tangannya dan ingin mendorongnya. "Berat sekali! minggir, aku mau bangun!"     

"Kenapa terburu-buru? Ini masih pagi." Tiba-tiba pria itu memelankan suaranya. "Tadi malam suamimu ini sedikit memeriksa ketika membantumu mandi. Sudah empat hari, seharusnya sudah sembuh ya…"     

Su Wanwan terdiam sejenak, dia tiba-tiba menyadari apa yang sebenarnya sedang dibicarakan pria itu. "Apa dia menghitung hari-hari menstruasiku?"     

Dia langsung menggigil dan siap mengangkat tangannya untuk memukul, "Sialan! Tidak tahu malu! Ternyata… kamu… psikopat!"     

Huo Jingshen mencibir dan dengan mudah menangkapnya, "Aku ini suami yang mencintaimu, merawatmu, melindungimu dari orang jahat, memasakkanmu makanan yang lezat, dan tentu peduli dengan periode fisiologismu. Suami yang begitu sempurna seperti ini, kamu sebut psikopat?"     

Huo Jingshen terdiam, dia tidak ingin berbicara panjang lebar. Dia hanya ingin menggoda Su Wanwan kali ini, tapi ternyata… "Sudahlah."     

Mereka sudah menikah selama lebih dari sebulan, tapi mereka hanya mendapat kesempatan satu kali untuk melakukan hubungan suami-istri. Sebenarnya hal itu terlalu keterlaluan untuk pria dewasa yang sudah menikah dengan orientasi normal.     

Tatapan Huo Jingshen melembut ketika melihat Su Wanwan gemetar dan ketakutan. Dia paham, terakhir kali mereka melakukan hal itu, dia membuat kesan buruk padanya, dan mungkin kejadian itu membuat trauma tersendiri bagi gadis kecil itu.     

Kemudian dia merendahkan suaranya dan berkata dengan lembut, "Jangan takut, kali ini, tidak akan seperti yang terakhir..."     

"Omong kosong!" Su Wanwan menyela, "Sudah jelas kalau kamu sengaja melakukannya, kamu menyakitiku selama tiga hari penuh!"     

Huo Jingshen membeku. Perasaan ibanya hilang begitu saja dan ekspresinya berubah jadi gelap.     

Su Wanwan segera mengalihkan pembicaraan ketika melihat raut wajah itu, "Hei, aku benar-benar harus bangun. Aku ada janji untuk belajar mengemudi jam 10 pagi."     

Huo Jingshen terlihat terganggu, "Belajar mengemudi?"     

"Ya, ya, ya." Su Wanwan mengangguk dengan cepat.     

"Dengan katak kerempeng bermata empat itu?"     

Su Wanwan marah, "Bisakah kamu menghormati pelatihku?"     

Pelatih Pan Huo memang menggunakan kacamata dan sedikit kurus, tapi apa pantas menghina fisik orang lain seperti itu?     

"Dasar kikir."     

"Kamu memperlakukannya sebagai pelatih. Dia memperlakukanmu seperti kuda dan ingin menunggangimu."     

"Omong kosong apa lagi yang kamu bicarakan?" Su Wanwan merasa kesal.     

Lagi pula, memangnya kenapa kalau Pan Hui berpikir seperti itu kepadanya?     

Dia selalu serius dan disiplin dalam mengajarkannya mengemudi, dan dia juga tidak pernah melewati batas.     

Melihat pria itu menyipitkan mata dan menjadi murung, kemarahan Su Wanwan yang tadi muncul, padam seketika. Lalu dia buru-buru menjelaskan, "Hei, aku benar-benar ada janji kelas jam sepuluh,sudah satu setengah jam berlalu, sudah hampir terlambat, cepatlah bangun."     

Huo Jingshen masih belum bergerak.     

Su Wanwan harus menggunakan langkah terakhirnya, "Kalau kamu benar-benar ingin melakukannya, tunggu sampai aku menyelesaikan kelasku dua hari ini, dan aku akan..."     

"Aku akan tinggal di asrama sekolah. Dan berada di luar jangkauanmu. Ha ha ha ha!"     

Tentu saja, dia tidak berani mengatakan kalimat terakhir itu!     

Huo Jingshen terdiam, tetapi mata hitamnya sedikit menyipit dan ekspresinya tidak dapat diprediksi.     

Tampaknya dia sedang menyelidiki niat dari kata-katanya, atau mempertimbangkan sesuatu hal yang lain.     

Su Wanwan mengedipkan matanya yang besar dan indah, dia membuat wajah naif yang tak bersalah "Kalau kamu menyakitiku, aku tidak bisa pergi ke kelas, sedangkan dua hari lagi sudah mulai sekolah."     

Akhirnya, Huo Jingshen melepaskannya, "Masa depan kita masih panjang. Jadi aku tidak akan mengganggumu hari ini."     

Su Wanwan menarik napas lega.     

"Akhirnya lolos."     

Tapi di detik selanjutnya… "Dua hari kedepan, sayang, kamu yang mengambil inisiatif." Kata Huo Jingshen, lalu dia menambahkan, "Jangan sampai lupa untuk mengingatkanku."     

Su Wanwan terdiam karena terkejut dan kesal.     

"Inisiatif, apanya!"     

"Juga mengingatkan?"     

"Mengingatkan, kepalamu!"     

*     

*     

*     

Jam 10 pagi Su Wanwan sudah menaiki bus, dia melintasi lebih dari setengah wilayah kota Nan, hingga akhirnya dia sampai di sekolah mengemudi yang letaknya di pinggir kota.     

Namun, setelah menunggu hampir 10 menit di tempat biasanya, dia tidak melihat tanda-tanda dari Pan Hui.     

"Su Wanwan ya?" Terdengar suara yang tidak asing.     

Su Wanwan berbalik dan melihat staf sekolah mengemudinya datang dengan seorang wanita paruh baya. Wanita itu berpakaian sangat rapi dan ia juga mengenakan seragam sekolah mengemudi.     

"Ini adalah pelatih barumu, marganya Zhou."     

Su Wanwan terkejut, "Ada apa dengan Pan Hui?"     

"Pan Hui sudah dipindahkan ke shift malam."     

"...Ah?"     

...…     

Setelah kelas mengemudi itu selesai dan Su Wanwan sudah pergi, staf itu segera pergi ke samping untuk mengambil ponselnya dan menekan nomor, "Halo, asisten Li."     

"…"     

"Ya, Pan Hui sudah dipindahkan. Saya menjadi satu-satunya pelatih wanita di sekolah mengemudi ini untuk melatih Nona Su. Sekarang Nona Su sudah di kelas."     

"…."     

"Pasti, pasti, sama-sama."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.