Menikahi Pria Misterius

Hijau Yang Sangat Lucu



Hijau Yang Sangat Lucu

0Zhong Kai dengan berani bertanya, "Tuan putri apakah anda tidak menyukai hadiah ini?"     
0

Dai juga sudah memikirkannya lama, lalu mencari banyak sekali data diinternet dan bertanya kepada banyak sekali temannya.     

Terakhir semuanya menyuruh dia untuk memilih binatang peliharaan dan mengatakan wanita selain perhiasaan paling suka seharusnya adalah binatang peliharan.     

Tetapi Zhogn Kai merasa seperti Mo Weiyi tuan putri yang begitu angkuh dan dimanjakan, seharusnya tidak menyukai kucing, anjing atau kelinci binatang yang lucu-lucu lalu melihat kadal yang berubah warna atau kelelawar begitu bukannya terlalu menakutkan.     

Lalu setelah begitu lama memikirkannya, terakhir dia pergi ke pasar untuk binatang peliharaan dan ada satu pemilik toko yang menjual kura-kura membujuknya.     

Walaupun dia juga merasa memberikan penyu kepada orang memang agak aneh….     

Jari tangan yang putih dan ramping memegang rahangnya, Mo Weiyi berpikir ada satu menit kemudian mengedipkan mata dan tiba-tiba tertawa, "Aku menerti!"     

Dia kemudian mengangkat kotak kecil itu lalu tertawa dengan sepasang mata yang indah itu sampai melengkuk seperti bulan sabit, "Kamu boleh pulang, kasihtahu kepada Xiaobai aku sangat menyukai hadiah ini."     

Zhong Kai sangat senang, "Terima kasih tuan putri!"     

  *     

  *     

  *     

"Wanwan kamu tebak, Xiaobai mengapa memberikan aku dua ekor penyu kecil?" Ketika Mo Weiyi sedang melakukan penataan di salon dia menelepon kepada Su Wanwan.     

"Penyu kecil yang berwarna hijau?"     

"Iya, hijau, lalu juga sangat lucu."     

Su Wanwan terbatuk dua kali, "Kalau ingin hidup lebih harmonis maka harus belajar untuk menutup mata satu dan membuka satunya lagi?"     

"Kamu tahu apa, Xiaobau pasti merasa penyu kecil mudah dipeliharan dan sangat cocok menjadi binatang peliharaanku. Lalu penyu kecil itu bisa hidup sangat lama, itu berarti cinta aku dan Xiaobai itu seperti mereka yang bisa bertahan lama dan selamnya, lalu 2 ekor itu satu bertina dan satu jantan itu berarti kami berdua."     

"Yang penting adalah pemberian Xiaobai, walaupun taik sapi juga kamu bisa mengatakan itu adalah sekuntum bunga segar!"     

Mo Weiyi tertawa dengan sangat senang, "Jadi malam ini aku dan Xiaobai akan bermesraan di hotel semalam, besok kamu baru datang ke rumahku ya, sekalian bantu aku untuk memberikan nama untuk dua penyu itu."     

"Aku beberapa hari ini tidak bisa pergi, mesti ulangan lagi."     

"... baiklah."     

  **     

Su Wanwan saat ini barusan selesai dari kelas, barusan menutup telepon lalu mendapatkan telepon dari pelatihnya Pan Hui, "Nona Su pulang ke rumah? Aku antar kamu saja."     

"Tidak perlu, aku duduk bus pulang."     

"Kamu bukannya tinggal di daerah Huangting? Aku kebetulan sejalan lalu nanti juga akan hujan, aku melihat kamu juga tidak membawa payung."     

Su Wanwan menatap ke langit.     

Eh, langit yang biru dan cerah, hujan darimana?     

Hanya alasan untuk naik ke mobilnya saja?     

"Aku karena mau ke pusat kota dulu bertemu dengan teman menemani dia makan." Pan Hui mengangkat kacamatanya, seperti sedang menjelaskan, "Kamu juga jangan memikirkan tertalalu banyak, aku hanya ingin mengantarmu saja."     

Semakin mengatakannya, Su Wanwan semakin susah untuk tidak memikirkan yang aneh-aneh.     

Karena Pan Hui di Wechat juga benar-benar sangat hangat, dalam 2-3 harus selalu meminta dia untuk ke kelas, setiap kali minta izin selalu ditanyakan beberapa pertanyaan untuk alasan….     

"Kamu bukannya mau ke pusat kota?" Disamping ada pelatih gendut yang tiba-tiba berbeida, "Kebetulan mobilku dibatasi, jadi naik saja."     

"Baiklah." Pan Hui menatap ke Su Wanwan, "Ayo pergi."     

Su Wanwan mengedipkan mata.     

Sekarang kalau menolak kelihatannya sangat dibuat-buat, lalu di dalam mobil juga tidak hanya merea berdua, kalau mau menunggu bus harus setengah jaman lagi, lalu kalau mau panggil taksi juga banyak uang….     

Kalau dihitung-hitung Su Wanwan lebih baik naik ke mobil merah Lingdu nya Pan Hui.     

Setelah naik ke mobil, dia duduk dibelakang untuk bermain hp dan kedua orang didepan sedang berbicara tentang berita di Nancheng.     

"Nona Su." Pelatih yang gendut itu tiba-tiba membalikkan bada dan berkata, "Kamu ada melihat berita tentang orang kaya yang generasi ke tiga?"     

"Berita tentang apa?"     

"Katanya cucu luar dari Huo Yuansan yang kaya itu, kemarin malam di klub melakukan pelecehan terhadap wanita yang masih belum dewasa lalu dipukul sampai babak belur sekarang sudah heboh di Weibo.     

Su Wanwan tertegun.     

Cucu luar Huo Yuanshan bukannya Xing Yuyun?     

Dia langsung membuka hp dan mencari di Weibo.     

Ternyata memang ada topik berita tentang ini:     

[Cucu luar kongolmerat yang melakukan pelecah terhadap wanita dibawah umur!]     

[Guidi sedang membuat kehebohan, cucu luar kongomerat yang baru menikah dipukul sampai masuk ke rumah sakit!]     

[Keturunan ketiga yang banyak berita dan skandal, apakah sudah tidak ada moral? Atau sudah tidak ada kemanusiaan?]      

Ckckck, Su Wanwan sambil melihat sambil merasa bersyukur, untuk dirinya sudah melepaskan diri, Xing Yuyun yang selingkuh duluan dan sekarang masih ada berita skandal yang begitu buruk, benar-benar penampilan tidak bisa ditebak.     

Ketika sedang melihat dengan seru….     

"Hujan."     

Su Wanwan lalu melihat di luar jendela, iya sedang hujan.     

Di luar jendela memangs sedang hujan gerimis, ini langit juga bisa langsung berubah menjadi mendung.     

Jadi bisa dikatakan Pan Hui ini benar-benar berbaik hati untuk mengantarnya….     

Su Wanwan merasa agak canggung.     

Melihat dirinya yang barusan mengira Pan Hui adalah orang yang jahat….     

Karena hujan, jadi kecepatan mobil juga harus diperlambat dan setelah memasuki ke zona ke empat sudah malam jam 6.     

Huo Jingshen setiap hari pulang jam 5:30 dari tempat kerjannya, dan saat ini seharusnya juga sudah sampai dirumah.     

Waktu dulu dia selalu merasa pebisnis yang hebat itu seperti Xiao Yebai begitu, setiap hari berlembur dan menemani orang makan selalu ada kesibukan yang tidak ada habisnya.     

Tidak menyangka masih ada yang seperti Huo Jingshen sperti ini, setelah menikah sepertinya tidak pernah melihat dia lembur dan bertemu dengan orang juga sangat jarang.     

"Baru mengatakan orang ini, orang itu langsung datang." Seseorang sudah menelepon, dengan nada yang tetap memerintah, "Sudah sampai mana?"     

Su Wanwan melihat luar jendela berkata, "Jalan Jianguo."     

"BAiklah." Setelah selesai Huo Jingshen lalu menutup telepon.     

Su Wanwan juga tidak banyak berpikir, malam Pan Hui yang bertanya, "Apalah orang dari rumah sudah khawatir?"     

"... iya." Su Wanwan menjawab dengan berasa agak canggung.     

Khawatir apa! Hanya beberapa pertanyaan saja.     

Setelah selesai mengantar pelatih gendut, sudah sangat malam dan kelihatannya hujan juga masih belum berhenti.     

Akhirnya sudah sampai di daerah Huangting, Su Wanwan berkata, "Berhenti di depan gerbang saja."     

Daerah ini bisa dikatakan adalah area yang paling banyak orang kaya di Nancheng, walaupun menyewa rumah juga sangat mahal, berpikir sejenak Pan Hui langsung menyetir masuk mobilnya kedalam.     

  ...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.