Menikahi Pria Misterius

Seseorang Berdoa Di Pojokan?



Seseorang Berdoa Di Pojokan?

0"Oh iya, lain kali kamu harus lebih berhati-hati dengan Qiao Zixin ya." Tiba-tiba saja Mo Weiyi mengatakan itu kepada Su Wanwan.     
0

Su Wanwan menyedot teh bubblenya, "Kenapa dengan dia?"     

"Aku dengar dia itu sangat suka mendekati pria kaya dan tampan, semua mantan pacarnya itu adalah putra orang kaya gitu, direktur Huo-mu itu kan kaya, tampan dan tinggi, tentu kamu harus hati-hati jangan sampai dia mengambilnya."     

"Puh!"     

Su Wanwan memuncratkan minumannya.     

"Masih ada yang mau dengan pria tua yang mesum dan aneh itu?     

"Sepertinya aku akan dengan senang hati memberikan pria itu!" Kata Su Wanwan dengan spontan.     

Mo Weiyi menatapnya dengan tidak percaya, "Kamu bilang apa?"     

Su Wanwan hanya mengedipkan mata dan langsung berjalan dengan cepat, "Eh itu toko pakaian pria yang bagus, baru buka ya, ayo kita lihat?"     

Mo Weiyi terdiam masih tidak percaya, "...."     

"Selamat datang!" Seorang pelayan wanita dengan ramah menyambut mereka.     

Setelah masuk ke dalam toko, Mo Weiyi langsung melupakan masalah Qiao Zixin, dia membawa tas bermerek mahal dan memakai banyak sekali perhiasan yang juga sangat mahal serta memakai sepatu kaca hak tinggi seperti seorang ratu berjalan yang masuk.     

"Kualitas kemeja ini sangat bagus, pasti sangat cocok dengan Xiaobai, bantu aku ambil satu untuk semua warna, untuk ukuran tinggi badan 1,88 meter."     

"Apakah ada ikat pinggang warna hitam? Bantu aku ambil 10, Xiaobai paling suka warna hitam."     

"Eh apa toko kalian juga menjual celana dalam pria, ambilkan aku….." Tiba-tiba Mo Weiyi baru menyadari ternyata sekelilingnya masih ada orang, Mo Weiyi langsung memelankan suaranya, "Tinggi 1.88 meter, memakai ukuran besar dan harus berwarna hitam bantu aku ambil 20."     

Pelayan toko itu langsung terlihat malu, dia juga terlihat bingung, ".... baik nona."     

Hingga akhirnya Su Wanwan melihat Mo Weiyi kembali dengan tas belanjaan yang sangat banyak, "Apa kamu sudah gila, kenapa banyak sekali yang kamu beli?"     

Mo Weiyi melepaskan tas belanjaan itu, tak berdaya, "Setiap kali memberikan hadiah untuk Xiaobai ekspresinya tidak pernah berubah, jadi aku tidak tahu apa yang dia sukai, makannya aku langsung membeli banyak dan membiarkan dia yang memilihnya."     

"Dasar wanita boros!"     

Mo Weiyi tertawa, "Apa kamu tidak membelikan direktur Hou-mu sesuatu?"     

"Tidak punya uang!" Hanya untuk satu celana dalam saja harganya sampai ribuan yuan, "Apa celana dalam itu dari emas? Apa sekali pakai bisa terbang ke langit?"     

Mo Weiyi terbatuk, "Nyonya direktur perusahaan Huo Yuan tidak punya uang?"     

"Bukan aku yang mendirikan perusahaan Huo Yuan."     

Setelah sekian banyaknya kejadian dengan keluarga Su, dia sama sekali tidak mendapat uang jajan, sekarang pun dia tidak mungkin meminta uang dari keluarga itu. Jadi dia hanya bisa makan dan tidur di rumahnya sendiri, lagi pula Su Wanwan juga merasa tidak membutuhkan uang.     

"Wanwan, kamu Ini bagaimana," Mo Weiyi menjelaskan, "Seharusnya seorang wanita yang memegang kekuasaan dalam keuangan, direktur Huo-mu bisa menghasilkan jutaan yuan hanya dengan duduk di kursi kantornya, bukannya semua uang itu harus dipakai oleh istrinya?"     

Su Wanwan menangguk, "benar juga."     

"Kamu sekarang masih seorang mahasiswa dan tidak punya kemampuan untuk bekerja, tapi kamu sudah menikah, jadi suamimu harus membiayaimu, apa benar?"     

"Iya." Su Wanwan terus menangguk.     

"Kartuku ini adalah milik Xiaobai, kamu bisa minta Direktur Huo membuatkan satu untukmu." Mo Weiyi mengeluarkan kartu setelah mengatakan itu, "Gesek kartu."     

  *     

  *     

Pada saat ini, di kantor pusat perusahaan keluarga Mo.     

Satu pesan masuk, "Akun kartu kredit anda yang belakangnya 4369 ini telah melakukan pembayaran sebesar 586870 yuan di mall…."     

Xiao Yebai melihat sekilas lalu melempar handphonenya.     

Setelah beberapa saat, muncul panggilan dengan nama, 'Weiyi sayangku'.     

"Xiaobai, aku sudah membelikan hadiah untukmu, aku memilihnya sangat lama dan banyak sekali, aku merasa sangat pegal, pasti kamu menyukainya, dan…. Apa kamu sudah memilih hadiah untukku?"     

Xiao Yebai memang mendengarkan Mo Weiyi yang berbicara, tapi tatapannya tertuju ke depan layar yang berwarna merah dan hijau, dia menjawab dengan tenang, "Belum."     

"Tidak apa, masih ada waktu setengah hari, pelan-pelan saja memikirkannya. Aku tunggu kejutan darimu ya."     

"Iya."     

Dia mematikan telepon lalu memanggil asistennya.     

Asisten itu berjalan masuk dengan hormat dan menjawab, "Direktur Xiao."     

"Siapkan satu hadiah untuk tuan putri, jangan perhiasan."     

Wajah asisten itu langsung bingun.     

"Tidak mau perhiasaan, kalau begitu mau apa? Bukannya selama ini selalu memberikan hadiah perhiasan?"     

Dia sekarang sudah bisa menjadi orang yang beruntung di toko-toko perhiasaan di kota Nancheng….     

Xiao Yebai mengangkat kepalanya, "Ada masalah?"     

Asisten itu dengan bingung menjawab, "Direktur, saya tidak tahu hadiah yang tuan putri suka selain perhiasan,"     

"Kalau begitu aku akan mencari asisten yang tahu."     

Asisten itu terkejut sampai kakinya lemas, "Direktur Xiao, sekarang saya akan memikirkannya."     

  *     

  *     

Karena membeli terlalu banyak barang, Su Wanwan, Mo Weiyi dan juga sopir mereka kerepotan memasukkan semua barang itu ke dalam mobil.     

Saat Mo Weiyi sampai di rumah waktu sudah menunjukkan pukul 4 sore.     

"Bibi Shen, bantu aku masukkan semua kantong ini ke dalam ruangan pakaian, lalu potong buah dan panggang kukis lalu antarkan ke ruangan film ya."     

"Baik tuan putri."     

Mo Weiyi menarik Su Wanwan naik ke lantai dua.     

Rumah ini adalah pemberian Mo Yaoxiong kepada putri dan menantunya sebagai rumah pengantin, terakhir kali Su Wanwan datang ke rumah itu adalah saat mabuk, sekarang dia baru melihat-lihat rumah ini dengan baik.     

Rumah ini memang adalah rumah pasangan suami istri yang romantis dan manis, di lantai dua penuh dengan foto pernikahan mereka berdua dengan berbagai gaya dan model, wajah Mo Weiyi selalu tersenyum manis dan menawan di setiap foto, sedangkan Xiao Yebai selalu terlihat dingin, entah menggunakan kacamata hitam atau tidak, dia sama sekali tak melihatkan emosi. Tapi harus diakui, foto mereka yang berdiri bersama sangatlah indah, benar-benar pasangan yang serasi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.