Menikahi Pria Misterius

Menjauhlah Dari Suami Orang



Menjauhlah Dari Suami Orang

0Qiao Zixin terkejut ketika mendengar namanya disebut oleh Mo Weiyi.     
0

Tentu tidak ada yang tidak mengenal siapa Tuan Putri kecil dari keluarga Mo ini di seluruh Nancheng.     

Putri yang terlahir dengan sendok emas di mulutnya, memiliki kecantikan yang luar biasa seperti berkat dari Tuhan. Ketika berusia 18 tahun sudah menikah dengan Xiao Yebai, anak angkat dari keluarga Mo, sejak saat itu mereka berdua menjadi pasangan suami istri idaman semua orang.     

Qiao Zixin mengenalnya karena latar belakang keluarga Mo, ditambah hubungannya dengan Su Wanwan yang merupakan teman baik. Tapi dia tidak pernah berhubungan langsung dengan gadis itu, jadi dia tidak tahu apa alasan Nona Mo ini sampai mencarinyya di kantor.     

Qiao Zixin tampak bingung, dia hanya bisa berhias dengan cepat kemudian memasuki ruang tamu.     

Setelah membuka pintu, dia melihat Mo Weiyi yang sedang duduk di sofa dengan santai.     

Mo Weiyi memakai gaun dengan model bunga tanpa lengan, rambutnya ikal dan gelap terurai di pundak kanan, memperlihatkan wajah kecilnya yang cantik dan sebuath anting-anting di telinga kirinya. Selain itu dia juga memakai kalung dengan model yang sama.     

Leher itu juga menampilkan dua luka yang sudah dibungkus kasa, penampilannya sangat cantik dan mewah, seperti seorang selebriti yang terkenal.     

Mo Weiyi tersenyum ketika melihat Qiao Zixin, lalu mengulurkan tangan, "Kakak sepupu ya."     

Qiao Zixin melihat gelang di pergelangan tangan Mo Weiyi, lalu cincin pernikahan di jari manisnya.     

"Apa yang sebenarnya dia lakukan? Apa… sedang memamerkan perhiasan?     

Qiao Zixin merasa gadis ini sedang memamerkan perhiasan, bahkan penampilannya ini lebih indah dibandingkan ketika dia menghadiri pesta pernikahan kemarin. Tapi dia tetap menjaga senyum dengan sopan, "Nona Mo tidak perlu terlalu sungkan."     

"Aku harus menghormatimu, kamu adalah kakak sepupu dari Wanwan, usiamu lebih tua 5 tahun. Bukankah di atas tiga tahun sudah disebut beda generasi. Sudah seharusnya aku juga memanggilmu kakak sepupu." Mo Weiyi tersenyum, suaranya yang lembut itu jelas-jelas sedang menusuk dan menyindir Qiao Zixin.     

Qiao Zixin dalam hati mulai merasa tidak senang, dia memutuskan untuk langsung bertanya, "Untuk apa Nona Mo mencariku?"     

"Eh, kamu tidak tahu kenapa aku datang mencarimu?" Mo Weiyi mengatakan itu dengan nada terkejut, tapi masih menunjukkan senyum.     

"Nona Mo bisa langsung katakan saja."     

"Sebenarnya aku datang hanya untuk minum teh hijau dan untuk berbicara tentang urusan penting, tapi ternyata teh hijau ini begitu merepotkan, sudah ditunggu begitu lama juga tidak masih belum dingin." Jari Mo Weiyi memegang gelas kertas sekali pakai berisi teh hijau yang masih panas, "Kalau tahu begitu, dari awal aku minum air putih saja, jauh lebih bersih daripada teh hijau." (Teh hijau jika diartikan sebagai sindiran adalah wanita yang suka berpura-pura dan menggoda pria milik orang lain.)     

Qiao Zixin mengerutkan keningnya merasakan Mo Weiyi ini sedang menyindirnya. Tapi dia ragu karena dirinya tidak pernah memiliki masalah dengan tuan putri ini.     

Sekarang Mo Weiyi hanya berdiam tak mengatakan apapun, dia hanya mengawasi Qiao Zixin dengan matanya yang seperti kucing. Situasi ini semakin membuat Qiao Zixin merasa gelisah.     

"Nona Mo." Qiao Zixin tidak tahan untuk berdiri berkata, "Sekarang sudah siang, masih banyak sekali urusan yang harus aku kerjakan, kalau tidak ada urusan penting lagi maka aku izin melanjutkan pekerjaanku."     

"Tunggu." Mo Weiyi lalu mengambil tas lalu meletakkannya di meja.     

Mata Qiao Zixin langsung berbinar.     

Semua wanita suka tas, tentu dia juga suka. Terutama karena tas yang dibawa Mo Weiyi adalah model terbaru dari Chinklin yang dikeluarkan di Paris beberapa hari lalu, bahkan sekarang baru dijual beberapa saja, harganya juga sampai ratusan ribu yuan dan ini pertama kali Qiao Zixin melihatnya secara langsung, tas merah itu benar-benar sangat indah.     

"Aku dengar dari Wanwan katanya kakak sepupu kehilangan satu anting-anting, apa ini?"     

Qiao Zixin tersadar. Ketika melihat barang di tangan Mo Weiyi, wajahnya langsung berubah.     

"Kenapa anting-anting ini bisa ada di tangannya Mo Weiyi?"     

"Ini aku kembalikan kepadamu." Mo Weiyi berdiri dan memberikan anting-anting itu. Qiao Zixin hanya bisa mengulurkan tangan untuk menerimanya.     

Tetapi ketika akan menyentuhnya, Mo Weiyi tiba-tiba melepaskan anting-anting itu. Terdengar suara 'phak' dan anting-anting itu terjatuh di atas meja.     

Qiao Zixin merasa sangat sakit hati dengan cepat langsung mengambil anting-anting itu dan melihat dengan jelas.     

"Maaf ya, tanganku licin, apa ada yang rusak?"     

Qiao Zixin tidak menjawab.     

"Apa sudah rusak ya?" Mo Weiyi bertanya lagi, "Kalau bagaimana kalau aku ganti dengan punyaku? Kamu lihat anting-anting yang aku pakai ini? Ini tidak terlalu mahal, hanya beberapa puluh ribu yuan, hari ini pertama kali aku memakainya, aku bisa memberikannya kepada kakak sepupu kalau kamu tidak keberatan." kata Mo Weiyi sambil seolah membuka anting-antingnya.     

"Tidak perlu." Nada bicara Qiao Zixin terdengar tegas.     

Walaupun dia sangat menyukai uang, tetapi tidak suka jika barang berharga itu diberikan oleh wanita lain, apalagi wanita ini adalah wanita yang lebih mudah 5 tahun darinya.     

"Kakak memang baik sekali, tidak seperti wanita lain." Mo Weiyi menarik tangannya lalu tersenyum, "Apa kamu tahu? Ketika aku di usia 15 tahun, ayahku pernah menyukai seorang penari di klub yang usianya lebih tua 3 tahun dariku, dia begitu berusaha untuk menjadi ibu tiriku, kemudian kamu tahu apa yang terjadi?"     

Qiao Zixin mengepalkan tangannya, dan anehnya tiba-tiba dia merasa bersalah.     

"Karena marah, ibuku mencari penari itu dan memberikan dia dua pilihan, yang pertama adalah berpisah dengan ayahku dan mungkin bisa mendapatkan banyak uang, kedua tanda tangan kontrak dan tidak mendapatkan uang, tetapi dia bisa terus menjadi kekasih dari ayahku. Ternyata dia memilih putus dan mengambil uang itu lalu pergi ke luar negeri, tapi siapa yang menyangka tiba-tiba di tengah jalan dia mengalami kecelakaan mobil. Dia masih hidup, tapi dia cacat seumur hidup dan hingga kini masih di rumah sakit."     

Mo Weiyi menceritakan itu dengan santai, jelas-jelas ini adalah cerita yang sangat menakutkan tetapi dia mengatakannya seperti sedang bergosip tentang sesuatu yang tidak ada hubungannya dengan dia.     

"Kakak sepupu sekarang lebih tua 7 tahun dari dia, aku percaya seharusnya kamu lebih pintar dari dia dan mencari pria lain, karena kamu pasti tahu jika salah mengambil jalan mungkin bisa membahayakan nyawa. Terutama mengganggu pernikahan orang lain yang yang sedang harmonis itu adalah sesuatu yang sangat tidak baik, jangan sampai terjatuh, menjadi wanita selingkuhan itu ada karmanya…"     

"Apa maksud dari perkataanmu?" Qiao Zixin tidak tahan untuk memotong perkataannya, wajahnya semakin lama semakin terlihat tidak senang.     

"Kakak sepupu apa masih ingin berpura-pura tidak mengerti?" Tanya Mo Weiyi dengan senyum yang perlahan-lahan menghilang.     

Mo Weiyi berdiri, tubuhnya yang setinggi 1,7 meter ditambah bantuan sepatu hak tinggi yang ia kenakan, membuatnya menundukkan kepala dan memberi tekanan ketika menatap Qiao Zixin .     

"Jangan pernah mendekati suami orang lain, bahkan jangan pernah sedikitpun mencoba untuk berpikir tentang itu."     

Qiao Zixin merasa seluruh darah di tubuhnya naik ke atas kepala, jantungnya berdebar cepat. Setelah menahan emosi cukup lama, dia kembali memberikan senyum palsu dan berkata, "Apa Nona Mo sedang salah paham? Aku hanya ingin mencari direktur Huo untuk wawancara, jadi kemarin aku mentraktir Wanwan makan untuk meminta bantuannya. Kebetulan saat pulang hujan deras dan direktur Huo berbaik hati mengantarku, tapi anting-anting itu terjatuh di dalam mobilnya."     

"Apa aku mengatakan sesuatu tentang direktur Hou?" Mo Weiyi mengangkat alisnya lalu tersenyum dengan jahat.     

Qiao Zixin langsung tertegun.     

Mo Weiyi tersenyum lalu mengambil tas miliknya dari meja, lalu dia berkata dengan raut wajah yang tenang, "Aku masih menyimpan video Xing Yuyun yang saat itu sedang meniduri seorang artis, aku berharap kakak sepupu berhenti dan jangan sampai aku memeriksa semua masa lalumu dengan mantan pacarmu."     

"Apa kamu sedang mengancamku?" TAnya Qiao Zicin yang murka dan malu, dia sama sekali tidak menyangka dirinya bisa diancam oleh gadis kecil ini.     

"Wanwan adalah temanku yang paling baik, masalahnya tentu adalah masalahku juga, jika dia tidak senang aku juga tidak akan senang, dan orang yang telah mencari masalah denganku maka itu sama saja mencari masalah dengan keluarga Mo. ingat semua perkataanku hari ini, kalau tidak… kamu sendiri telah mengetahui akibatnya."     

Mo Weiyi langsung pergi setelah mengatakan hal itu.     

Qiao Zixin masih duduk di sana dan menggertakkan gigi dengan kuat, wajahnya benar-benar terlihat sangat marah, hingga akhirnya dia mengulurkan tangan untuk mengambil gelas berisi teh hijau di atas meja dan melemparnya.     

  *     

  *     

Mo Weiyi ketika naik ke mobil langsung menelepon ke Su Wanwan untuk mengajak dia makan.     

Satu jam kemudian, mereka berdua bertemu di depan pintu mall.     

Karena sedang haid dan takut tidak leluasa bergerak, Su Wanwan memakai celana jeans pendek dan baju sweater pola bunga berwarna kuning. Dia melihat dirinya yang sangat santai tanpa riasan ini sangat berbeda dengan Mo Weiyi yang memakai gaun indah.     

"Kenapa aku merasa seperti sedang menjadi pengawalmu ya?"     

Mo Weiyi tersenyum manja dan merangkul tangannya, "Wanwan sayangku begitu cantik, jelas-jelas aku ini kakak kembaranmu."     

"Memiliki wajah yang cantik, suka bermanja-manja dan kalau bicara nadanya selalu dibuat lembut…. Mo mesum ini benar-benar siluman kecil!"     

Su Wanwan mendengus dua kali, "Kamu ingin membakar uang lagi ya?"     

"Aku ingin membelikan hadiah untuk Xiaobai, berbeda dengan membakar uang!" Mo Weiyi mengatakannya dengan kesal, lalu dia menarik Su Wanwan masuk ke dalam mal, "Kita pergi ke lantai 10 untuk makan dulu, aku sudah sangat lapar."     

  *     

  *     

Setelah kenyang, mereka membeli teh bubble lalu turun ke lantai 9 untuk mencari pakaian pria.     

"Wanwan, setelah sekolah dimulai apa kamu mau kita berdua tinggal di asrama?"     

Su Wanwan terkejut, "Apakah Xiaobai-mu itu tega?"     

"Kalau ingin tinggal ya tinggal, kalau tidak ingin tinggal ya kembali ke rumah, sistem universitas Nan terhadap orang yang sudah menikah sangat baik."     

Su Wanwan mencibirkan mulutnya, lalu tiba-tiba matanya berbinar, "boleh, aku setuju!"     

Su Wanwan berencana akan tinggal di asrama selama 5 hari dalam seminggu, "Sedangkan di rumah ada seseorang yang memiliki cambuk yang sangat panjang! hahahaha!"     

Mereka membayangkan, kira-kira setelah satu bulan di malam hari Huo Jingshen naik ke ranjang dan membuka ikat pinggangnya, "Apakah cambukku panjang? Sayang apa kamu mau lihat, sebenarnya… cukup panjang?"     

"...." Su Wanwan ingin menangis tetapi tidak bisa mengeluarkan air mata.     

"Tolong, adakah orang yang bisa menolongnya, ada pria tua yang sedang dipermainkan!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.