Menikahi Pria Misterius

Aku Sangat Cinta Xiaobai



Aku Sangat Cinta Xiaobai

0Xiao Yebai meletakkan laptopnya, "Hari apa?"     
0

"Kamu melupakannya lagi!" Mo Weiyi mencibir dan terlihat kesal.     

Alis mata pria itu dengan cepat melompat, kemudian bicara dengan nada yang tenang, "Belakangan ini aku terlalu sibuk."     

"Kamu setiap hari selalu sibuk, dasar, setiap kali bertanya selalu dijawab sibuk, sibuk, sibuk." Mo Weiyi yang memegang rambut pendek hitam di belakang lehernya, akhirnya langsung berkata, "Besok lusa hari peringatan pernikahan kita."     

Xiao Yebai mengangkat bibir tipisnya dan berkata, "Kamu ingin hadiah apa?"     

"Aku tidak ingin mengatakannya." Mo Wei menjawab sambil memiringkan wajahnya, rambut ikal yang lebat dan indah itu terurai ke bawah ke pundaknya, kemudian dia melanjutkan, "Kali ini kamu sendiri yang harus memikirkan hadiah untukku. Aku tidak mau perhiasan lagi."     

"Berarti…" Bibir tipis Xiao Yebai terangkat lebih tinggi seolah tersenyum nakal, "Kamu tidak suka dengan semua perhiasan yang aku berikan?"     

"Tidak, tidak!" Mo Weiyi dengan cepat menyangkal, "Tentu aku suka semua hadiah yang Xiaobai berikan, tapi semua perhiasan ini sudah terlalu banyak, kamu selalu memberikanku perhiasan, ayahku juga suka memberikan aku perhiasaan, kakek juga…. Jadi kali ini aku menginginkan sesuatu yang berbeda."     

Xiao Yebai tidak menjawab, dia hanya menundukkan kepada dan berkata dalam hati, "Merasa perhiasaan barang ini terlalu banyak? Huh. Memang putri kesayangan semua orang, bahkan hadiah saja harus sesuai dengan keinginannya, benar-benar berbeda dengan wanita biasanya."     

Mo Weiyi melanjutkan ucapannya dengan nada yang bermanja, "Jadi kamu harus memikirkannya dengan baik, harus lebih kreatif, harga tidak ada masalah yang penting bisa membuat aku merasa tersentuh, Xiaobai, Xiaobai…. Xiaobai, apa kamu mendengarkanku?"     

Xiao Yebai mengangkat matanya, raut wajahnya masih tetap seperti biasanya, dingin dan tenang, "Baiklah."     

Mo Weiyi sangat senang, "Nanti aku juga akan memberikanmu kejutaan ya."     

Xiao Yebai mengangkat bibir tipisnya. "Dia memberikan kejutaan?"     

"Apa makanan yang hangus, atau sketsa yang tidak mirip, atau syal yang jatuh dari leher setelah aku memakainya?"     

Wajah Mo Weiyi langsung terlihat merah, dia kesal tapi juga jadi sedikit canggung dan bicara tergagap, "Xiaobai, kamu…. Kamu kenapa masih ingat semua itu?"     

Setiap kali Mo Weiyi memberikan hadiah untuk pasangannya selalu berupa jam tangan, dasi atau baju. Dia merasa hadiah itu kurang kreatif, jadi dia mencoba untuk memberikan hadiah lain dengan persiapan yang lama. Tapi hadiah yang dia rasa kreatif itu selalu gagal dan menjadi bencana.     

Kalau diperhatikan, tidak ada bakat lain yang dimiliki oleh Mo Weiyi selain wajah yang cantik. Masakan yang dia buat tidak terlalu enak, dia selalu kesulitan saat belajar, apa lagi di bidang seni seperti musik, tari dan gambar.     

Nenek dari Mo Weiyi adalah seorang musisi yang terkenal di negara ini, tapi sepertinya bakat itu tidak diturunkan sama sekali kepadanya.     

"Aku tidak mau tahu, dalam dua hari kamu harus memikirkannya dengan baik, kamu mendengarkanku atau tidak sih?" Mo Weiyi membuat wajahnya terlihat serius dan mengancam ketika mengatakannya.     

Di dalam ruangan dengan cahaya orange itu Mo Weiyi mengenakan baju tidur berbulu dengan warna putih, dia masih menatap suaminya dengan pipi yang merota dan mata yang melotot seperti seekor kucing kecil yang siap menerkam dan sangat galak….     

Xiao Yebai merasa istrinya ini sangat lucu dan imut. Dia merasa hatinya sedikit terluka, tapi dia masih belum menyadarinya...     

"Baiklah."     

Mata Mo Weiyi langsung berbinar, kemudian dia langsung merentangkan tangan untuk memeluk Xiao Yebai, "Xiaobai memang paling baik kepadaku, aku sangat mencintai Xiaobai, sangat!"     

Xiao Yebai hanya terdiam, "...."     

  *     

  *     

Keesokan harinya, Xiao Yebai sudah sampai di kantornya, sedangkan Mo Weiyi kembali ke kamarnya untuk berdandan.     

Dia berdiri di depan cermin setelah mengganti baju, "Bibi Jiang, bagaimana menurutmu, apa aku terlihat cantik?"     

Pelayan yang sedang membersihkan rumah itu mengangkat kepalanya lalu tersenyum memuji, "Tuan Putri terlihat sangat cantik."     

Mo Weiyi tersenyum sambil memegang ikat rambutnya, lalu bertanya, "Oh iya Bibi Jiang, apa kamu melihat anting-anting mera yang aku letakkan di dalam lemari?"     

Pelayan itu langsung berhenti, kemudian dia menjawab dengan tenang, "Aku tidak melihatnya, apa tuan putri tidak meletakkannya di tempat lain?"     

"Aku hanya menyimpannya di sini, kotaknya juga masih ada, tapi anting-antingnya hilang, aneh sekali kan." Mo Weiyi mengerutkan kening, dia tentu kesal karena kehilang barang miliknya.     

Walaupun anting-anting itu bukan perhiasan kesukaannya, tapi itu adalah hadiah ulang tahun dari Mo Yaoxiong, jadi memiliki makna tersendiri.     

"Baiklah, nanti aku akan membantu Tuan Putri mencarinya."     

"Iya." Mo Weiyi mengangkat tasnya lalu berkata, "Aku pergi dulu, ada keperluan, mungkin sampai sore baru pulang, jadi tidak perlu membuatkan makan siang."     

"Baik Tuan Putri, hati-hati dijalan."     

  *     

  *     

Satu jam kemudian.     

Mo Weiyi turun dari mobil dengan sepatu hak tinggi, dia memasuki gedung dan langsung menuju lift untuk naik ke lantai 20.     

Saat ini adalah jam operasional kerja, semua orang di gedung itu mengenakan pakaian yang rapi dan sederhana, sedangkan Mo Wiyi di sana dengan tinggi badan 170 dan ramping, mengenakan gaun panjang yang terlihat feminim, rambut ikal yang lebat seperti rumput laut dan memakai kacamata hitam yang besar, membuat wajahnya yang kecil tertutupi sampai menyisakan bibirnya yang merah dan indah.     

Dia benar-benar terlihat sangat cantik, membuat semua orang disampingnya terpesona.     

Sampai di lantai 20, dia berjalan keluar dan melihat papan nama perusahaan di pintu, itu adalah sebuah perusahaan majalah.     

"Nona, anda ingin mencari siapa?" Tanya wanita resepsionis yang tampak terpesona.     

"Aku mencari…." Dia melepaskan kacamata hitamnya dan memperlihatkan wajah kecil yang indah itu, "Qiao Zixin."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.