Menikahi Pria Misterius

Xiaobai, Apakah Aku Begini Cantik?



Xiaobai, Apakah Aku Begini Cantik?

0Sekujur tubuh Su Wanwan yang gemetar bahkan dia juga gemetar ketika berbicara, "Kamu…. Gila ya kamu!"     
0

"Aku gila?" Huo Jingshen bertanya dengan suara yang serak dan rendah tetapi juga sangat serius.     

Su Wanwan merasa takut ketika melihat sepasang mata hitam yang menatapnya itu, "Aku… aku juga tidak sengaja, aku tidak menyangka kamu…"     

"Yang pasti semua adalah kesalahanmu!"     

"Oh?"     

Bibir tipis Huo Jingshen tersenyum dengan menggoda. Wajah tampan itu tiba-tiba terlihat menggoda dan nakal di bawah cahaya yang redup, "Kalau begitu, seharusnya aku menyalahkan siapa?"     

Wajah Su Wanwan yang sangat terkejut, dia merasa dirinya sudah akan meledak.     

Untuk apa dia harus membahas masalah ini dengannya?     

"Ah, aku mau bercerai!" Su Wanwan menjerit.     

Dia tidak tahu, sebenarnya pria tua seperti apa yang sudah dia nikahi. Dia! Ingin! Bercerai!     

  *     

  *     

Di rumah keluarga Mo.     

Setelah Mo Weiyi mandi, dia membuka handphone yang baru dibelikan untuknya, setelah selesai mengatur semuanya, hal pertama yang dia lakukan adalah menambahkan kontak Huo Jingshen.     

Ternyata setelah menunggu setengah hari juga tidak ada balasan. Jadi Mo Weiyi menelepon ke Su Wanwan.     

Panggilan itu dijangkat dengan cepat oleh Su Wanwan.     

Mo Weiyi sedang bersandar dengan nyaman di sofa, "Wanwan sayangku, apa yang sedang kamu lakukan?"     

"Aku sedang sibuk." Jawab Su Wanwan dengan agak terengah-engah, "Aku tutup dulu, nanti akan aku ceritakan.     

Mo Weiyi mengedipkan mata, lalu menghubungkan alasan Huo Jingshen yang masih belum membalas pesan Wechatnya, apa mungkin….     

"Sialan, kamu ini sedang melakukan hal itu bersama direktur Huo?"     

"Uhuk uhuk uhuk!" Su Wanwan terkejut sampai terbatuk, "Melakukan apa? Aku sedang di dalam garasi mobil mencari sesuatu! Kamu jangan asal bicara ya!"     

"Di garasi mobil?" Mo Weiyi memiringkan kepalanya memikirkan hal yang tidak benar, "Ternyata di garasi mobil juga bisa ya?"     

"Tempat itu… Hmm," Dia merasa harus mencobanya dengan Xiaobai!     

"Nona Mo mesum! Apa kamu bisa berbicara seperti orang normal?" Su Wanwan langsung menjelaskan, "Kakak sepupuku meneleponku sampai berkali-kali, dia mengatakan kemarin menjatuhkan anting-antingnya yang berwarna merah di dalam mobil, lalu dia memintaku mencarinya. Jadi sekarang aku sedang mencari anting-anting itu di dalam mobil ini, tapi belum juga ketemu, di sini panas sekali…"     

"Kamu mengatakan Qiao Zixin menjatuhkan anting-anting di dalam mobil direktur Huo?" Mo Weiyi langsung memotongnya.     

"Iya."     

"Ini kapan kejadiannya?"     

"Itu kemarin malam, ingat saat dia secara tiba-tiba mau traktir aku makan, setelah makan itu turun hujan sangat deras, jadi dia menumpang sampai ke stasiun, entah bagaimana bisa sekarang mengatakan anting-antingnya hilang di mobil." nada Su Wanwan yang sudah tidak senang, "Jadi sekarang aku mencarinya, padahal aku sudah mengatakan tidak ada tapi tetap tidak percaya, benar-benar merepotkan sekali!"     

Mo Weiyi hanya terdiam, "...."     

Setelah telepon dimatikan, dia berdiri lalu mencari anting-anting merah itu di dalam tasnya.     

Anting-anting itu dibuat oleh salah satu merek perhiasan dari eropa, walaupun tidak termasuk perhiasan yang sangat berkelas, tapi bagi Qiao Zixin yang gaji perbulannya tidak terlalu besar, seharusnya anting-anting itu termasuk barang mahal.     

"Bukankah saat itu dia hanya mengajak Wanwan makan, lalu kenapa harus memakai perhiasan yang begitu mahal? Apa dia sedang pamer? Atau ada niat lain?"     

"Lalu sekarang mengatakan tidak sengaja menjatuhkannya, dan itu di dalam mobil direktur Huo. Ckckck. Ini benar-benar terlihat seperti sengaja membuat rencana agar bisa bertemu dengan direktur huo!"     

Mo Weiyi merasa dugaannya tidak mungkin salah. Dia berpikir sejenak kemudian menyimpan anting-anting itu di meja rias.     

Xiao Yebai masuk ke dalam kamar dan melihat Mo Weiyi sedang mengeluarkan semua barang dari lemarinya.     

"Xiaobai, apakah kamu melihat anting-anting merah Shinore?"     

"Tidak ada,"     

"Aneh sekali, aku jelas-jelas meletakkannya disini, kenapa bisa hilang ya?"     

Anting-anting itu adalah hadiah ulang tahunnya yang ke 18 dari Mo Yaoxiong.     

Walaupun harganya hampir 10 ribu yuan, tapi karena warnanya terlalu mencolok jadi tidak terlalu mudah untuk mencari pakaian yang cocok, dia sangat jarang memakainya, jadi Mo Weiyi menyimpannya bersama dengan kotaknya di dalam laci ini.     

"Kotak anting-anting itu masih ada, tapi kenapa isinya tidak ada? Hilang di mana ya?"     

Xiao Yebai duduk di sofa sambil mengambil laptop di sampingnya.     

"Tidak ketemu, aneh sekali, bagaimana bisa hilang?" Kata Mo Weiyi sambil terus mencari. Dia terus mencari sampai membongkar semua meja rias, tapi tetap tidak bisa menemukannya hingga dia putus asa.     

Dengan sangat cepat, dia mendapatkan sepasang anting-anting berwarna merah muda untuk mengantinya.     

Mo Weiyi mengeluarkan semua perhiasannya lalu membalikkan badan dengan tubuh yang penuh dengan perhiasan, dia bertanya kepada suaminya, "Xiaobai, Xiaobai, apa aku terlihat cantik?"     

Xiao Yebai sedang fokus menatap laptopnya, kelihatannya dia sedang sangat serius sampai tidak mendengarnya.     

"Xiaobai!" Mo Weiyi mencibirkan mulut kecilnya, dia merebut laptop itu lalu membuangnya ke samping.     

Xiao Yebai menggosok matanya.     

Karena sedang berada dirumah jadi Xiao Yebai tidak memakai kacamata. Dia mengenakan baju tidur berwarna hitam dengan dua kancing atas terbuka, melihatkan tulang selangka yang indah itu.     

Di bawah cahaya lampu, kulit pria ini sangat putih seperti giok, tapi baju tidur hitam itu membuatnya memancarkan aura dingin. Matanya sekilas memancarkan perasaan kesal.     

Mo Weiyi menatapnya dengan teliti, dia tidak melihat perubahan ekspresi di wajah suaminya itu.     

Seketika Xiao Yebai berkata, "Cantik."     

Walaupun dia hanya mengeluarkan satu kata yang terdengar terpaksa, itu sudah membuat Mo Weiyi sangat senang, dia kemudian kembali ke meja rias dan melepaskan semua perhiasannya itu.     

Xiao Yebai terlihat sudah terbiasa dengan tingkah laku Mo Weiyi, wanita cantik itu berdandan hanya untuk dirinya sendiri. Kemudian Xiao Yebai kembali menundukkan kepala dan melihat laptopnya.     

Setelah beberapa menit, Mo Weiyi kembali duduk di sofa, dia mengulurkan tangan untuk memeluk leher pria itu, "Xiaobai, kamu tahu tidak besok lusa hari apa?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.