Menikahi Pria Misterius

Boleh Dibunuh Tetapi Tidak Boleh Dihina



Boleh Dibunuh Tetapi Tidak Boleh Dihina

0Bibi Liu yang sedang membersihkan ruang tamu sangat terkejut.     
0

"Uh, Tuan Huo benar-benar sangat menyayangi istrinya ya, setiap hari kalau tidak dipeluk ya digendong, benar-benar seperti sedang menyayangi seorang putri."     

"Bibi Liu, kamu pulang dulu saja." Perintah Huo Jingshen.     

"... Baik, Tuan."     

Setelah memerintahkan itu, dia menggendong Su Wanwan naik ke atas.     

Sesampainya di kamar, Su Wanwan dilempar ke atas ranjang sampai berbunyi "buk".     

"Sama sekali tidak menghargai aku yang seorang wanita ini ya."     

Kepala Su Wanwan jadi agak pusing setelah dilempar, dia perlu beberapa detik untuk bisa duduk di atas ranjang dan mencari Huo Jingshen untuk memarahinya, "Apa kamu sudah gila!? Untuk apa melemparku begitu kuat!? Kamu mau membunuhku ya!?"     

Huo Jingshen menutup pintu kamar dan wajahnya semakin terlihat suram.     

Su Wanwan tampak bingung.     

Tanpa menunggu reaksi dari Su Wanwan, Huo Jingshen sudah berjalan ke arahnya.     

"Apa yang ingin kamu lakukan?" Tanya Su Wanwan ketakutan, dia dengan cepat membalikkan badan untuk bersembunyi, "Aku beritahu tahu kamu, sekarang ini masih siang bolong!"     

Huo Jingshen dengan cepat menangkap dan menarik Su Wanwan, kemudian dia berbicara dengan suara yang dalam, "Memangnya kenapa kalau siang bolong?"     

"..." tubuh Su Wanwan tidak tahan untuk gemetar.     

Ternyata...     

"Kenapa kamu gemetar?" Tanya Huo Jingshen dengan suara yang terdengar meremehkan.     

Su Wanwan mengerutkan keningnya, "..."     

"Sialan aku juga tidak mau gemetar."     

Tetapi….      

Dia sendiri tidak bisa menahannya!     

"Hanya sebentar tidak bertemu sudah membawa masalah untukku, hebat sekali ya, sekarang kenapa berubah menjadi penakut? Ha?" Tanya Huo Jingshen yang kemudian menarik gaunnya dengan kuat.     

"Krek." Suara robekan dari gaun Su Wanwan yang sudah terbuka.     

Su Wanwan merasa sakit hati. "Gaun ini sangat mahal dan begitu indah, ini adalah gaun yang begitu langka…. Kenapa dia malah merobeknya? Benar-benar pria yang brutal!"     

Su Wanwan pun baru memakainya saku kali ini saja...     

Kemudian dia memikirkan kata untuk menjelaskan, "Dua wanita itu yang mulai duluan, aku tidak mungkin membiarkan mereka berdua menyiksa Weiyi kan?"     

"Kalau begitu kamu ini sangat setia ya?"     

"Tentu saja, Weiyi adalah temanku yang paling baik, dia itu orang yang lemah lembut, sama sekali tidak bisa berkelahi, aku sebagai teman baiknya tentu harus membantunya!" Ucap Su Wanwan dengan tegas.     

Huo Jingshen tersenyum lalu kembali terdengar suara sobekan!     

Su Wanwan tidak bisa berkata apa-apa, "...."     

Sekarang gaun indah di tubuhnya itu akan menjadi kain bekas yang sudah robek parah.     

Cahaya matahari senja masuk melalui sela-sela jendela, pria di hadapannya terlihat begitu rapi dengan kemeja dan celana panjangnya, sangat berbeda dengan Su Wanwan yang terlihat memalukan ini.     

Huo Jingshen saat ini sedang berada di atasnya dengan kaki setengah menekuk, dia sepenuhnya menutupi tubuh Su Wanwan.     

Su Wanwan hanya terdiam, "...."     

"Sudahlah. Pasrah saja. Anggap saja membuat babi ini senang."     

Toh dia juga sudah pernah membuat pria itu senang sampai menggigit gigi, "Kali ini apa aku hanya bisa bersabar lagi?"     

Namun ternyata… setelah beberapa menit berlalu, apa yang dipikirkan Su Wanwan ternyata tidak terjadi.     

"Eh..."     

Su Wanwan merasa semakin tegang dan penasaran, dia tidak tahan untuk membuka matanya dan menatap pria itu.     

Tapi yang dia lihat hanya Huo Jingshen yang masih dalam posisi yang sama dan tidak bergerak, bibir tipisnya yang indah itu tertutup, matanya yang hitam terlihat serius dan bahkan keningnya agak mengerut.     

Luka di kaki wanita kecil ini sudah hampir sembuh total, hari ini juga dia tidak mendapat luka yang parah, hanya memar di lututnya yang terlihat jelas semakin menghitam...     

Huo Jingshen memperhatikan luka itu, tiba-tiba dia mengangkat jari tangannya dan menekan bekas luka yang terlihat keunguan itu.     

"Ah!"     

Su Wanwan langsung menjerit kesakitan dan menyeringai, "Sakit, sakit, sakit…. Lepaskan tanganmu! Cepat lepaskan tanganmu ah... sakit sekali aku…."     

"Sekarang tau kan rasanya sakit?" Huo Jingshen akhirnya menarik tangannya lalu menatap ke arah matanya, "Apa lain kali masih mau berkelahi?"     

Su Wanwan merasa agak terkejut.     

'Eh, apakah pria ini sedang mengkhawatirkanku?"     

"Jadi dia merobek gaunku hanya untuk memeriksa apa ada luka lain?"     

"Apa pria ini sekarang jadi sangat baik?"     

Ternyata...     

"Aku tidak suka melihat wanita yang kotor, pergi mandi dan bersihkan dirimu sana."     

Dalam hati Su Wanwan sangat malu karena berpikir seperti tadi, lalu dia berteriak, "Aku tidak mau!"     

"Sialan!"     

Masih mau menyuruh dia untuk mandi dan membersihkan tubuh dulu?     

"Dia ini kenapa sih?"     

Su Wanwan merasa seperti pelacur di jaman kuno yang melayani tamu!     

Boleh dibunuh tidak boleh dihina!     

"Tidak? Kalau begitu aku juga tidak keberatan untuk membantumu." Huo Jingshen berbicara dengan lebih lembut lalu mengulurkan tangan untuk menariknya.     

"Ah…..!" Su Wanwan dan langsung bergeser ke ujung ranjang hingga terjatuh, "Aku mandi sendiri! Aku mandi sendiri saja!"     

Huo Jingshen menarik tangannya, kemudian memasukkannya ke dalam saku celana, lalu tersenyum dengan senang, bahkan nada bicaranya kini terdengar senang, "Sangat penurut."     

"Penurut kepalamu!"     

Su Wanwan menatapnya dengan penuh kebencian, kedua tangannya melindungi dirinya dan dengan cepat berlari masuk ke dalam kamar mandi.     

"Mana mungkin pria ini mengkhawatirkanku?"     

"Jelas-jelas adalah pria yang tidak tahu malu."     

"Benar-benar tidak bermoral! Huh!"     

  *     

  *     

  *     

Setelah 20 menit, Su Wanwan yang memakai jubah mandi keluar dari kamar mandi.     

"Uhuk uhuk!"     

"Tidak ada reaksi?"     

"Uhuk uhuk uhuk!"     

Huo Jingshen yang sedang duduk di sofa akhirnya mengangkat kepala dan menatap wanita kecil yang tersenyum seperti rubah itu dengan tatapan yang dingin.     

"Malam ini kamu tidak boleh menyentuhku." Kata Su Wanwan dengan senyuman dan suara yang terdengar banga.     

Ekspresi wajah Huo Jingshen tidak berubah.     

"Karena…." Su Wanwan sengaja memperpanjang nada bicaranya kemudian dengan cepat melanjutkan, "Aku sedang menstruasi, hahaha!"     

Su Wanwan semakin tersenyum senang melihat wajah tampan pria itu menjadi suram.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.