Menikahi Pria Misterius

Daya Tarik Pria Tua



Daya Tarik Pria Tua

0"Kakak, duduk di sini."     
0

Xiang Ranxin masih ragu untuk duduk di samping adiknya.     

Xiang Ranxin pernah mengalami perjodohan dengan keluarga Huo, itu benar-benar seperti mimpi, tapi tak lama kemudian dia mendengar bahwa Huo Jingshen akhirnya menikah dengan wanita lain.     

Keluarganya tetap bersikeras menjodohkannya dengan anak lain dari keluarga Huo. Berita itu beredar dengan sangat cepat, akhirnya membuat dia menjadi bahan tawaan banyak orang. Sekarang, dia sama sekali tidak ingin memiliki hubungan dengan keluarga Huo.     

Cara Xiang Ranxin dan adiknya menatap Huo Jingshen sangat berbeda, yang satu mencoba memalingkan wajah tapi diam-diam melihatnya, sedangkan yang satu lagi secara terang-terangan menatap dengan takjub. Huo Jingshen tiba-tiba mengangkat alis dan matanya.     

Mereka berdua saling menatap.     

Xiang Ranxin langsung tertegun dalam hati, ia merasa sepasang tatapan dari mata yang hitam itu sangat dingin.     

Sebelum sempat melakukan apapun, tatapan itu sudah dialihkan.     

Ekspresi pria itu sangat tenang, seperti… sedang melihat orang asing yang tidak dikenalnya sama sekali.     

Suasana hati Xiang Ranxin menjadi sangat kacau. Dia agak kecewa, tapi juga agak canggung dan lebih banyak menghela nafas.     

  ...     

Sekitar 10 menit, Su Wanwan akhirnya keluar setelah selesai mencoba gaun.     

"Tuan Huo, apa Anda puas?" Tanya pelayan itu dengan senyum yang terlihat di matanya, wajah pelayan itu penuh penantian.     

Tidak peduli apakah Tuan Huo puas atau tidak, yang penting dia sangat puas.     

Gaun yang baru saja dicoba oleh Su Wanwan adalah model yang bisa dikatakan sebagai harta karun di toko ini, alasan pertama karena harganya yang sangat mahal, orang biasa tidak mungkin bisa membelinya.     

Kedua, karena warnanya yang terlalu mencolok membuat gaun itu hanya cocok digunakan oleh wanita dengan kulit tertentu.     

Beberapa hari yang lalu ada seorang artis yang sangat terkenal menyukai gaun ini, tapi setelah mencoba begitu lama akhirnya ia merasa gaun ini tidak akan membuatnya terlihat begitu cantik dan membuat kharismanya tidak terlalu nampak, terlepas dari betapa gaun ini sendiri sangat cantik.     

Berbeda dengan Su Wanwan, kulitnya memang sudah seputih salju, tulang selangkanya ramping, fitur wajahnya menawan dan memiliki aura kekanakan-kanakan karena umurnya yang masih tergolong sangat muda, membuat gaun ini semakin terlihat indah ketika ia kenakan.     

Hanya perlu sedikit riasan, maka ia akan terlihat benar-benar sempurna.     

Huo Jingshen berdiri menatap Su Wanwan, kedua tangannya dimasukkan kedalam saku celana, alis matanya yang indah terangkat, bibir tipisnya juga tersenyum dan tentu dia terlihat sangat puas.     

Tetapi Xiang Lili yang duduk di sampingnya tampak bingung.     

"Marga Huo?"     

Di kota Nancheng ini hanya satu keluarga yang bermarga Huo.     

"Membeli gaun tanpa melihat harganya yang sampai ratusan ribu yuan dan berpenampilan seperti seorang pebisnis elit… seharusnya bukan Huo Nuanyang."     

"Kakak, apakah dia itu adalah Huo Jingshen?" Tanya Xian Lili berbisik kepada kakaknya.     

Xiang Ranxin tidak menjawab.     

Xiang Lili langsung menggigit bibirnya.     

Dia adalah putri bungsu dari walikota yang sekarang. Kalau dibandingkan dengan Xiang Ranxin, dia jauh disayangi oleh kedua orangtuanya, jadi sikapnya sangat angkuh, sejak kecil dia juga mendapatkan pendidikan politik dari keluarganya, Xiang Lili sangat tidak suka melihat seorang pebisnis dan orang yang kaya.     

Tatapannya mengarah ke Su Wanwan seperti menantang.     

"Tidak bisa dipungkiri, wanita ini memang memiliki wajah yang sangat bisa menggoda pria, riasannya yang tidak terlalu tebal juga membuat gaun ini seolah memang terbuat untuknya."     

Dengan penampilan seperti ini dan tampang sok pintar, pantas saja pria seperti Huo Jingshen tertarik dan kakaknya yang bodoh itu kalah.     

  *     

  *     

  *     

Setelah melepas lalu memakai gaun itu selama satu jam.     

Su Wanwan sekali lagi keluar dari ruang ganti lalu dengan tergesa-gesa berkata, "Aku mau pergi ke toilet."     

Mungkin dia mendapat ganjaran karena setelah begitu banyak makan es krim tadi.     

  ...     

Su Wanwan keluar dari ruangan dan merasa perutnya semakin tidak nyaman, apa menstruasinya datang?     

Di toilet wanita itu ada seseorang yang sedang berdiri di wastafel, dia memakai gaun terusan tanpa lengan berwarna ungu, rambutnya diikat seperti ekor kuda dan terlihat sangat muda.     

Su Wanwan hanya melihat sekilas lalu berjalan dan membuka kerang air.     

Tiba-tiba wanita di sampingnya itu membalikkan badan lalu menyiramkan air dari keran ke tubuh Su Wanwan.     

Dia hanya tertegun selama setengah detik, kemudian membalikkan tubuhnya dan menampar gadis itu tanpa mengatakan apapun.     

"Plak" suara itu terdengar sangat nyaring dan cepat.     

Kekuatan tamparan itu sangat nyata.     

Xiang Lili memegang wajahnya, ia sangat terkejut hingga matanya terbelalak, "Kamu… beraninya kamu menamparku?!"     

Ini adalah tamparan pertamanya!     

Bahkan orang tuanya sendiri tidak pernah memukulnya!     

Karena terlalu terkejut, barusan ia berteriak dengan suara yang melengking tinggi.     

"Sepertinya kamu sendiri yang suka diperlakukan seperti itu, apa yang harus aku lakukan selain menamparmu?" Su Wanwan sama sekali tidak sungkan.     

Kalau Xiang Lili mengatakan tidak sengaja melakukannya, mungkin dia tidak terlalu peduli.     

Karena bagaimanapun saat ini dia sudah berumur 20 tahun, sudah bukan gadis kecil 2 tahun yang bisa melakukan apapun. 2 tahun sekolah di Los Angeles membuat emosi dan karakternya membaik.     

Tapi wanita itu jelas-jelas sengaja menggunakan tangannya untuk menyiramkan air ke arahnya. Apa wanita itu menganggapnya begitu polos hingga tidak membalas, apa wanita itu menganggapnya seperti bunda teresa?     

Xiang Lili menggertakkan gigi, "Ternyata kamu seorang wanita gila, di luar kamu hanya berpura-pura polos, pantas kakakku yang bodoh bisa dikalahkan oleh wanita rendahan seperti kamu!"     

"Lili!"     

Tiba-tiba salah satu pintu toilet terbuka, Xiang Ranxin dengan cepat menarik adiknya yang ingin membalas, "Apa yang sedang kamu lakukan!?"     

Su Wanwan hanya menatapnya.     

Wanita itu memakai gaun putih, penampilan lembut dan sekilas wajahnya terlihat agak familiar.     

"Maafkan kami Nyonya Huo, adikku terlalu muda, tidak mengerti sopan santun. Aku yang meminta maaf kepadamu jika adikku melakukan kesalahan, maaf Nyonya Huo, maaf…" Xiang Ranxin tidak berhenti meminta maaf, setelah itu menarik Xiang Lili pergi.     

Xiang Lili masih tidak berhenti berbicara, "Dia telah merebut lelakimu. Kakak, kamu jangan begitu penakut, keluarga Huo sudah menyiksamu seperti itu kamu masih mau minta maaf. Kakak, apa kamu tidak bisa lebih berani sedikit…."     

Perkataan berakhir dengan pintu yang tertutup.     

Su Wanwan berdiri di wastafel, dia hanya merasa api kemarahannya semakin membara.     

"Ternyata ini hasil dari daya tarik pria tua itu."     

Mereka baru menikah berapa hari? Tiba-tiba sudah ada wanita yang menyerangnya dengan menyemprotkan air.     

Beberapa hari lagi, apa akan disiram dengan air asam sulfat? Lalu menusuknya dengan pisau?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.