Menikahi Pria Misterius

Hanya Satu Payung



Hanya Satu Payung

0"Walaupun hari ini tidak bisa bertemu dengan Huo Jingshen, tapi masih ada lain kali."     
0

Akhirnya, tangannya sedikit gemetar menekan bel untuk memanggil pelayan.     

Dengan cepat pelayan itu berjalan ke arah mereka, "Semuanya 12.885 yuan, apa Anda membayar dengan kartu, uang tunai atau Wechat atau Alipay?"     

"12 ribu yuan lebih?!"     

Hati Qiao Zixin seperti dipotong oleh pisau, wajahnya masih berpura-pura tenang, "....aku pakai kartu kredit."     

"Baiklah, mohon tunggu sebentar."     

Setelah pelayan pergi, telepon Su Wanwan tiba-tiba berdering.     

"Ada apa!"     

Qiao Zixin hanya terdiam mendengarkan, tidak tahu apa yang dikatakan orang yang meneleponnya sampai nada bicara Su Wanwan begitu tidak senang.     

"Apa tidak bisa kamu coba sendiri? Mengapa harus aku yang pergi? Aku sedang makan, kamu mengganggu sekali!"     

Qiao Zixin masih mendengarkan.     

"Baiklah baiklah, aku sedang…." Su Wanwan memberitahukan alamat restoran ini, kemudian menutup telepon.     

Qiao Zixin dengan cepat bertanya, "Ada apa? Siapa yang telepon?"     

"Suamiku." Jawab Su Wanwan dengan bermalas-malasan.     

Mata Qiao Zixin langsung berbinar.     

Setelah menunggu pelayan datang, Qiao Zixin membayar dengan mesin yang dibawakan, lalu dia hanya duduk dan tidak bergerak.     

Su Wanwan memasukan satu sendok dengan es krim yang besar ke mulutnya, dia makan sambil bertanya dengan penasaran, "Bukannya kamu ada urusan dan harus pergi?"     

"Barusan aku dapat pesan, kondisi kantor tidak sampai terlalu parah jadi aku tidak perlu pergi."     

Su Wanwan bingung, "..."     

"Apa sikap dramanya ini keluar lagi?"     

"Wanwan, di luar sepertinya sedang hujan." Ucap Qiao Zixin tiba-tiba.     

Su Wanwan mengangkat kepala dan melihat.     

Di luar memang sedang hujan dan kelihatan agak deras, dia tidak tahu pria tua itu membawa payung tidak.     

Qiao Zixin langsung terlihat semakin senang, dia benar-benar merasa bahkan Tuhan sedang membantunya.     

  ...     

Setelah es krim habis, mereka berdua berdiri lalu pergi dan masuk ke dalam lift untuk turun.     

Karena tiba-tiba hujan deras, jadi di lantai pertama sudah banyak orang yang sedang berteduh dari hujan yang deras ini.     

Qiao Zixin berkata, "Wanwan, kalau kamu dijemput, apa aku boleh sekalian menumpang?"     

"Bukannya tidak sejalan?" Tanya Su Wanwan yang ingat rumah Tantenya itu bagian selatan sana.     

Qiao Zixin merasa gadis ini benar-benar tidak sopan, dia hanya bisa mengalah lalu berkata, "Kalau begitu… antar aku sampai ke stasiun paling dekat saja."     

Kali ini dia benar-benar kaget dengan jawaban Su Wanwan…     

"Kalau begitu kenapa tidak langsung memanggil taxi saja?"     

Qiao Zixin hanya bisa bersabar dan menahan emosinya yang sudah akan meledak, lalu menjelaskan, "Terlalu banyak orang, pasti susah dapat kalau rebutan, dan rumahku juga jauh dari sini, pasti tidak ada supir yang mau menerimanya."     

Su Wanwan menangguk, "Oh begitu."     

Sebenarnya dia juga tidak terlalu banyak berpikir.     

Hanya saja dia merasa Huo Jingshen ini sangat menyebalkan dan suka mengaturnya, kalau nanti mereka bertengkar lagi, dia pasti akan ditertawakan oleh Qiao Zixin.     

Tetapi Qiao Zixin sudah menraktirnya makan di restoran yang begitu mahal sampai 10 ribu yuan lebih….     

"Sudahlah."     

Su Wanwan menghibur diri menjadi orang baik yang membiarkan Qiao Zixin menumpang.     

  ...     

Dalam waktu yang singkat sebuah mobil Bentley berwarna hitam bersandar di samping jalan.     

Ketika pintu mobil terbuka, seorang pria tampan dan tinggi keluar dengan sebuah payung hitam.     

Saat ini sudah lewat jam 7 malam, langit sudah gelap, lampu jalan dan embun yang tebal dari hujan membuat seluruh wanita di sana terpesona oleh pria yang perlahan keluar dari mobil itu.     

Jantung Qiao Zixin berdebar dengan sangat cepat, semua kemarahan dan emosinya hilang dalam sekejap.     

Dia berdiri di sana, melihat pria yang begitu tampan dan penuh karisma berjalan selangkah demi selangkah ke arahnya.     

Huo Jingshen menutup bibir tipisnya, dalam cahaya remang fitur wajahnya terlihat sangat indah dan tampan, tubuhnya terlihat angkuh dan dingin, jantung Qiao Zixin berdebar semakin cepat dan bersinar seperti lampu yang paling terang, dia benar-benar tidak bisa mengalihkan tatapannya.     

  ...     

Huo Jingshen langsung berjalan ke depan Su Wanwan, kemudian mengangkat tangan untuk merangkul pundaknya dan membalikkan badan untuk pergi.     

"Wanwan." Panggil Qiao Zixin dengan cepat.     

Su Wanwan berhenti dan membalikkan badan untuk melihatnya, "Eh, ini kakak sepupuku, dia ingin menumpang sampai stasiun."     

Huo Jingshen melihat tatapan Qiao Zixin yang sedang terpesona, lalu dengan tenang dan dingin berkata, "Hanya ada satu payung."     

"Tidak apa-apa, Direktur Huo." Ucap Qiao Zixin dengan sangat penurut, "Anda bawa Wanwan ke dalam mobil saja."     

Dengan begini, nanti ketika Huo Jingshen membawa payung untuk menjemputnya, mereka berdua bisa berdekatan….     

"Kalau begitu kakak sepupu harus berlari ke mobil ya." Ucap Huo Jingshen sambil membawa Su Wanwan pergi.     

Qiao Zixin berdiri di sana dengan bingung.     

"Apa yang dia katakan?"     

Menyuruhnya berlari ke mobil?     

Dia harus berlari di hujan yang begitu deras dengan penampilannya yang sempurna, sepatu dengan hak setinggi 8 cm, dan jarak mobil itu sejauh 10 meter!     

Tapi…      

Kedua orang itu sudah masuk ke dalam mobil, dan benar-benar tidak ada yang mau turun dari mobil….     

Qiao Zixin menggertakkan giginya, lalu mengangkat rok dan berlari di bawah hujan yang deras.     

Setelah akhirnya dia masuk dan duduk di dalam mobil, tubuhnya sudah basah kuyup, sepatu hak tingginya juga kemasukan air, rambutnya itu juga basah sampai menempel ke wajahnya…     

Kelihatan kasihan sekali!     

Huo Jingshen sama sekali tidak mengatakan apapun, dia langsung menyalakan mesin dan menyetir keluar.     

Qiao Zixin menundukkan kepala, awalnya dia memang merasa sangat muram tetapi setelah menyadari gaunnya yang basah membuat lekukan tubuhnya semakin terlihat begitu menggoda...     

Ketika menyadari itu, dia langsung menegakkan tubuhnya kemudian tersenyum dan mengangkat kepala, "Maaf ya, aku sebenarnya hanya ingin mentraktir Wanwan makan, tidak menyangka tiba-tiba hujan deras begini, aku jadi merepotkan kalian, aku harap aku tidak mengganggu kalian?"     

Huo Jingshen tidak menjawab.     

Di dalam mobil yang sunyi senyap.     

Qiao Zixin jadi merasa agak canggung.     

Ketika di rumah keluarga Su, jelas-jelas penampilan pria ini begitu sopan dan bisa dibilang bersikap sangat sopan terhadap Su Yuntang, kenapa sekarang begitu dingin?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.