Menikahi Pria Misterius

Nyonya Huo Ingin Bercerai Lagi



Nyonya Huo Ingin Bercerai Lagi

0Raut wajah Huo Jingshen terlihat semakin senang dan puas, "Obatnya sudah disiapkan, kamu benar-benar ingin suamimu membantumu ya?"     
0

Su Wanwan tidak menjawab. Dia sebenarnya ingin mengoleskan obat itu sendiri, tetapi karena telepon dari Qiao Zixin, dia jadi lupa.     

Huo Jingshen memberinya tatapan bingung, "Kenapa masih diam saja?"     

Su Wanwan masih tidak menjawab.     

"Dasar, ini benar-benar memalukan sekali! Sampai kapan hal memalukan ini bertahan?"     

Su Wanwan ingin marah, tetapi….     

"Kamar ini memiliki kedap suara yang kurang baik, aku… bertahan saja!"     

Jadi dia hanya bisa menghitung dalam hati, "Seekor kambing, dua ekor kambing, tiga ekor kambing, empat ekor kambing….."     

Akhirnya obat selesai dioles, Huo Jingshen meletakkan botol obat hijau itu di atas lemari.     

Dia melihat tatapan Su Wanwan seperti sedang menghadapi musuh beratnya, lalu dia tersenyum dan berkata, "Apa sayangku ingin melupakan semua jerih payah Nenek?"     

"Melupakan kepalamu!"     

Wajah Su Wanwan yang langsung merah panas, tetapi dia juga takut kedua orang tua di samping bisa mendengarnya, akhirnya dia hanya bisa menahan teriakannya dan berkata, "Kamu ini! Apa kamu ini babi ya? Siapa yang menyuruh makan begitu banyak sup?"     

"Bisa-bisa dia minum 2 mangkuk besar… sup kelamin sapi! Dasar!"     

Sekarang bagaimana mungkin bisa tidak ada nafsu!     

"Nenek sudah tua, aku tidak mungkin membuat Beliau kecewa." Huo Jingshen berkata seperti sedang berbakti.     

Su Wanwan sangat marah sampai tidak bisa mengatakan apapun.     

Dia menikah dengan seorang pria yang begitu ahli gombal?     

"Sekarang apa masih sempat untuk bercerai?"     

Dia! Ingin! Bercerai!     

  ***     

Keesokan paginya.     

"Setelah makan pagi, aku akan mengantarmu kembali ke Huang Ting."     

Suara seksi dan dalam dari seorang pria terdengar dan memotong semua pemikirannya yang aneh.     

Su Wanwan mengangkat wajahnya dan menatap ke cermin di depannya.     

Dari cermin itu dia bisa melihat Huo Jingshen berdiri tegak sedang merapikan dasinya.     

Dia mengenakan kemeja putih seperti biasa dengan celana hitam panjang, rahangnya agak naik lalu gerakan jari tangannya cepat dan anggun.     

Dia berdiri tegak, berpakaian rapi dan terlihat seperti seorang pria sukses yang tampan. Tidak hanya alis matanya, bahkan kuku tangannya juga sangat bersih dan rapi.     

Siapa yang bisa menyangka, pria yang begitu tampan ini sebenarnya adalah bajingan dari atas sampai bawah.     

"Aku pagi hari harus ke kantor, kalau ada apa-apa telepon aku ya." Setelah Huo Jingshen selesai merapikan dasinya, dia berjalan dan ingin memegang kepala kecilnya.     

Su Wanwan dengan cepat bersembunyi dan memperlihatkan bagian belakang kepalanya.     

Belakangan ini suasana hati Huo Jingshen sangat senang, bukan hanya tidak marah, dia malah tersenyum lalu masih ingin memperlakukan Su Wanwan dengan baik, "Baiklah, nanti malam aku akan membawamu pergi untuk memilih gaun ya."     

Su Wanwan dengan cepat mengangkat kepala dan membalikkan wajahnya, ia menatapnya dengan sepasang mata yang indah lalu berkata dengan menegaskan setiap kata, "Aku! Tidak! Perlu!"     

Su Xueqin sudah membuatkan gaun khusus untuknya, tapi karena kemarin malam suasana terlalu kacau jadi dia lupa bawanya pulang.     

Dia tidak mau mendapatkan kebaikan palsu dari pria ini!     

"Kalau begitu temani suamimu untuk mencoba ya." Setelah selesai berbicara, Huo Jingshen baru pergi.     

Su Wanwan mendesah dan menatap ke arah pintu, mengepalkan tinjuan dan mengambil hp untuk menelepon keluarga Su.     

  *     

  *     

  *     

Rumah keluarga Su.     

Setelah Bibi Yang menjawab telepon, kemudian dia mencari gaun milik Su Wanwan di sekitar ruang tamu.     

"Pagi, Bibi Yang."     

Bibi Yang mengangkat kepala lalu bertanya, "Xiaowe, apakah kamu melihat gaun milik nona besar?"     

Pelayan yang bernama Xiaowei menggeleng.     

Dia adalah seorang mahasiswa dari universitas Nancheng, demi bekerja untuk mencari uang saku, maka dalam libur musim panas ini dia bekerja sebagai pelayan di rumah keluarga Su, dia shift pagi setiap hari.     

"Aneh sekali, jelas-jelas aku masih ingat, kemarin nona besar meninggalkan baju itu di sini, kenapa bisa hilang ya?" Bibi Yang bertanya, "Aku ke kamar Kakek untuk mencari lagi, Xiaowei, bantu aku di dapur untuk periksa sup ya."     

"Baik Bibi Yang."     

Saat Bibi Yang masuk ke kamar, Su Yanyan turun dari lantai dua.     

"Nona kedua." Sapa Xiaowei dengan cepat.     

Su Yanyan bermalas-malasan menguap dan berkata, "Oh iya Xiaowei, kemarin aku menyuruh Bibi Yang untuk meletakkan gaun di dalam kamar tamu, kamu bawa itu semua keluar ya, besok adalah pesta pernikahanku, jadi aku ingin memeriksanya untuk terakhir kali."     

"Baik Nona kedua."     

Xiaowei dengan cepat pergi ke kamar tamu, lalu membawa kotak gaun keluar satu persatu.     

Tiba-tiba.     

"Bukannya ini gaun milik kakak?" Tanya Su Yanyan yang tiba-tiba menunjuk ke salah satu kotak berwarna kuning itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.