Menikahi Pria Misterius

Menghukum



Menghukum

0Makan malam itu akhirnya selesai, Huo Zhexi meletakkan sumpit dan menjadi yang pertama pergi dari ruang makan.     
0

Kakek Huo berkata dengan suara yang dalam, "Jingshen, nanti kamu ikut aku ke ruang belajar."     

"Sudah aku katakan, jangan berdiskusi tentang bisnis di dalam rumah, ini sudah begitu malam, kamu ini bisa lihat keadaan tidak?" Nenek Huo jadi sangat tidak senang.     

Kakek Huo benar-benar salut dengan istrinya ini, di depan begitu banyak cucunya dia tidak bisa mengatakan apapun, dia hanya menatap sekilas dengan galak, lalu pergi.     

Huo Jingshen meletakkan tisunya dan berkata kepada Su Wanwan, "Kamu kembali ke kamar dulu ya."     

Kemudian Su Wanwan berdiri.     

"Setelah mandi nanti tunggu aku."     

Kata-kata itu seperti ledakan yang membuat Su Wanwan menjadi kaku, kedua pipinya langsung memerah.      

"Sialan! Apa pria ini tidak bisa mengatakan hal yang tidak terdengar cabul dan membuat orang lain begitu mudah salah paham?"     

Lalu ia mendapati Nenek Huo yang menatapnya dengan hangat, Su Wanwan mencoba menjelaskan, "Eh, maksudnya, nanti dia akan mengoleskan obat di kakiku lagi."     

Luka di kakinya, nenek Huo seharusnya tidak memikirkan hal lain.     

Nenek Huo langsung menganggukkan kepala dengan cepat, "Nenek mengerti, tentu saja mengerti. Wanwan, kamu cepat naik ke kamar, dan cepat mandi ya."     

Su Wanwan hanya bisa terdiam, "...."     

"Semakin dijelaskan semakin kacau. Sudahlah."     

Dia kembali ke kamar. Tiba-tiba terdengar suara seseorang yang serak dari arah belakangnya.     

"Berhenti kamu!"     

Su Wanwan membalikkan badan bertanya, "Ada apa?"     

Huo Zhexi berdiri di samping lorong, kedua tangannya dimasukkan kedalam saku celananya, sepasang matanya menatap tajam ke arah Su Wanwan, "Di mana mobilku?"     

"Di rumah keluarga Su, aku lupa membawanya kembali."     

Huo Zhexi mendengus dengan dingin, "Wanita sialan, apakah kamu benar-benar mengira aku tidak bisa membalasmu?"     

Su Wanwan menahan senyumannya, kemudian bicara dengan nada yang tenang, "Waktu itu aku memukulmu karena aku mabuk, maaf ya. Aku sekarang dengan sangat jujur dan sungguh-sungguh aku berkata kepadamu: Maaf! Kedepannya kita sudah impas, bagaimanapun kita ini keluarga.…."     

"Siapa yang mau menjadi keluargamu?!" Huo Zhexi memotongnya dengan tidak senang, "Ini semua karena kakakku baru pulang ke China dan tidak mengetahui kondisi di sini, tunggu saja sampai dia bosan terhadapmu, maka cepat atau lambat kamu pasti akan dibuang. Apa kamu masih mengira akan selalu menjadi kakak iparku? Puh! Apa kamu ini masih punya tahu malu? Masih benar-benar menganggap dirimu adalah wanita yang paling cantik dan bisa menarik kakakku sampai seumur hidup?"     

Huo Zhexi berkata dengan sangat kasar, maka Su Wanwan juga tidak sungkan lagi, wajah dan nada bicaranya menjadi dingin, "Apa aku bisa terus menjadi kakak iparmu aku tidak tahu, tapi aku tahu sekarang ini aku adalah kakak iparmu, maka aku adalah seniormu. Kalau kamu tidak suka maka cari kakakmu, bicara seperti ini kepadaku ada gunanya ya? Seorang pria dewasa yang berumur 20 tahun lebih bertengkar dengan seorang wanita, apa kamu masih punya malu?"     

"Kamu…. kamu…."     

Huo Zhexi tidak bisa menjawab sampai wajahnya menjadi merah, dia sangat marah sampai jarinya gemetar.     

"Sialan, untuk apa aku berbicara dengannya jika aku bisa bicara dengan kakak?"     

Di rumah ini selain kakek Huo orang yang paling ditakuti sudah pasti adalah kakaknya ini.     

Huo Zhexi hanya bisa berkata, "Kamu..." Ia terdiam sebentar lalu baru melanjutkan, "Sialan kamu, tunggu saja pembalasanku!"     

Setelah kembali ke kamar, dia lalu mendengar pintu dibanting dengan suara nyaring "brak."     

Bibir Su Wanwan mencibir.     

"Orang bodoh ini…."     

Dia secara tidak sadar membandingkannya dengan Huo Jingshen, mereka berdua benar-benar sangat berbeda sekali.     

"Walaupun secara pribadi Huo jingshen tidak tahu malu, agak senonoh, agak bias dan juga seperti perman…"     

Uhuk uhuk, tetapi paling tidak dalam kehidupan biasa dia sangat rajin bekerja dan juga tidak terlalu banyak berbicara, ekspresi wajahnya selalu sangat tenang dan selalu bisa diandalkan.     

"Tapi Huo Zhexi ini, dia benar-benar adalah anak orang kaya yang tidak punya keinginan untuk belajar dan tidak punya otak!"     

Su Wanwan jadi merasa kasihan kepada ayah dan ibu Huo Zhexi….     

Su Wanwan menggelengkan kepala kecilnya dan mendorong pintu untuk masuk ke kamar.     

Jam dinding menunjukkan pukul 8 malam, dia bingung ingin mandi dulu atau main game dulu ya?     

Tiba-tiba hpnya berdering, setelah melihatnya sekilas, lalu menjawab, "Halo."     

"Wanwan." Suara yang sok manja terdengar, "Sudah beberapa hari kamu tidak mengajakku keluar? Apa kamu ini selalu sibuk bermesraan dengan direktur Huo ya?"     

Su Wanwan memutar bola matanya, "Si genit, apa kamu ini tidak bisa bicara seperti orang normal, aku ini terluka."     

"Terluka? Apa yang terjadi?" Mo Weiyi langsung jadi serius.     

"Tidak apa-apa, luka kecil saja, hanya agak tergores."     

"Oh." Mo Weiyi lalu mengganti topik pembicaraan, "Apa kamu tetap datang ke pernikahan sepasang kekasih sialan itu?     

"Menurutmu aku bisa tidak pergi?"     

Walaupun sesungguhnya dia sangat tidak ingin pergi.     

"Baiklah, aku juga sudah menerima undangannya, sebenarnya aku tidak ingin datang dan melihat wajah orang bermarga Xing itu, tetapi kalau kamu sendiri datang maka aku pasti akan ikut. Nanti kamu harus berdandan ya, harus sangat cantik sampai membuat orang yang melihatmu mengeluarkan busa, lalu jangan lupa membawa direktur Huo-mu yang sangat tampan dan menggoda itu, aku akan menyuruh Xiaobai membawa wartawan khusus untuk wawancara kalian, bukan untuk mewawancarai mereka, kita buat mereka kesal!"     

Su Wanwan hanya terdiam, "..."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.